Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19, Kebohongan Pegawai Pizza, dan Lokcdown di Australia Selatan...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi penumpang pesawat, bepergian di tengah pandemi virus corona.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Australia Selatan saat ini memutuskan untuk melakukan lockdown atau penguncian di seluruh negara bagian akibat adanya kebohongan yang dilakukan seorang pria yang bekerja di sebuah Toko Pizza.

Lockdown ketat yang dimulai pada Rabu (18/11/2020) itu sebetulnya bisa saja dihindari kalau pria tersebut tidak melakukan kebohongan.

Isolasi di Australia Selatan tersebut dimulai setelah temuan lusinan kasus yang ditularkan secara lokal untuk pertama kalinya sejak April.

Baca juga: 4 Vaksin Corona yang Efektivitasnya Diklaim Mencapai 90 Persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bar pizza di Woodville Pizza Bar, tempat pria tersebut bekerja telah diidentifikasi sebagai hotspot baru Covid-19 di wilayah itu.

Pria yang berbohong tersebut sengaja menyesatkan tim pelacakan kontak.

“Kami sekarang tahu bahwa mereka berbohong,” ujar Steven Marshall, Menteri Utama Australia Selatan dikutip dari CNN, Jumat (20/11/2020).

Pria yang melakukan kebohongan itu awalnya mengaku dirinya hanya sekedar berkunjung ke toko pizza.

Namun ternyata kebohongan pria tersebut terungkap, di mana ternyata dia adalah pekerja di toko tersebut.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia 22 November: 58 Juta Orang Terinfeksi | Eropa dan Amerika Utara Jadi Episentrum Corona

Pelacakan lanjutan

Informasi bohong tersebut menyebabkan pejabat kesehatan kemudian berasumsi bahwa si pria tertular virus selama paparannya yang singkat, sehingga mereka berpikir pria tersebut tertular virus yang jenisnya sangat menular.

"Kami sangat marah dengan tindakan individu ini dan kami akan melihat dengan sangat hati-hati apa konsekuensi yang akan terjadi," kata Marshall dikutip dari BBC, Jumat (20/11/2020).

Saat ini tengah dilakukan pelacakan lanjutan terhadap karyawan lain di toko pizza tersebut.

Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...

Australia Selatan sejauh ini telah mendeteksi adanya 36 kasus infeksi sejak April.

Namun setelah mendapat informasi lebih lanjut, Marshall mengumumkan akan mencabut aturan penguncian selama enam hari. Sehingga penguncian dicabut tiga hari lebih awal dari seharusnya.

Dengan adanya pencabutan penguncian ini, maka mulai Sabtu (21/11/2020) malam, warga di Australia Selatan boleh berolahraga di luar ruangan.

Baca juga: Lockdown di Australia Berhasil, Apakah Bisa Diterapkan di Negara Lain?

Bentuk satuan tugas khusus

Komisaris Polisi Australia Selatan Grant Stevens mengatakan, pria yang berbohong iu mungkin tidak akan mendapatkan hukuman.

Namun pihaknya menjelaskan satuan tugas khusus akan dibentuk untuk menyelidiki insiden ini untuk mengetahui apakah ada kemungkinan hukum yang dilanggar.

Sejumlah pembatasan telah terlanjur dilakukan akibat kebohongan ini.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Raja Malaysia Setujui Penundaan Pemilu Sela di Sabah

Di antaranya sekolah, pub, kedai kopi semuanya ditutup sebagai akibat lockdown yang diberlakukan.

Hanya supermarket, fasilitas medis dan trasnportasi umum yang diizinkan buka sejauh ini.

"Ini berdampak besar pada kami. Kehidupan orang-orang telah berubah sebagai akibat dari informasi yang membawa kami ke suatu tindakan yang sekarang tidak diperlukan dalam keadaan tersebut. Kami sekarang mengambil tindakan untuk mengubahnya," ujar Stevens.

Saat ditanya apakah akan ada penjagaan di Toko Pizza itu guna menghindari adanya kemarahan publik, Stevens hanya menjawab saat ini masih ada banyak hal yang dipertimbangkan.

Baca juga: Benarkah Pasien Covid-19 Tanpa Penyakit Bawaan Juga Berisiko Tinggi Alami Kematian?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 15 Negara dengan Kasus Kematian tertinggi akibat Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi