Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim 94,5% Efektif, Vaksin Corona Moderna Akan Dihargai Mulai dari Rp 354 Ribu

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PalSand
Ilustrasi vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat, Moderna, bekerja sama dengan National Institutes of Health tengah mengembangkan vaksin corona yang disebut dengan mRNA-1273.

Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel, mengaku akan mematok harga antara 25 hingga 37 dollar AS atau antara Rp 354.125 hingga Rp 524.105 per dosis kandidat vaksinnya.

"Karena itu, biaya vaksin kami hampir sama dengan suntikan flu, yaitu antara 10-50 dollar AS," ujar Bancel seperti dikutip dari CNA, 22 November 2020.

Sebelumnya, Moderna mengklaim keefektifan vaksin Covid-19 eksperimentalnya mencapai 94,5 persen.

Hal ini diungkapkan berdasarkan data sementara dari uji klinis tahap akhir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moderna menjadi pengembang vaksin virus corona kedua yang melaporkan hasil yang jauh melebihi harapan, setelah Pfizer dan BioNTech.

Baca juga: 4 Vaksin Corona yang Efektivitasnya Diklaim Mencapai 90 Persen

Seorang pejabat Uni Eropa menuturkan, Komisi Eropa berkeinginan mencapai kesepakatan dengan Moderna untuk pasokan jutaan dosis kandidat vaksin berharga di bawah 25 dollar AS per dosis.

"Belum ada yang ditandatangani, tapi kami hampir mencapai kesepakatan dengan Komisi Uni Eropa. Kami ingin mengirimkannya ke Eropa dan sedang dalam pembicaraan konstruktif," ujar Bancel.

Pembicaraan Uni Eropa dengan Moderna terkait vaksin virus corona eksperimental telah dilakukan setidaknya sejak Juli.

 

 

Vaksin Moderna

Kandidat vaksin yang dikembangkan Moderna bergantung pada penyuntikan potongan materi genetik virus, m-RNA ke dalam sel manusia.

Perusahaan membuat protein virus yang menyerupai virus corona, melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali keberadaannya.

Vaksin diberikan dalam dua dosis, dengan selang waktu empat minggu.

Baca juga: Diklaim Efektivitasnya Tinggi, Vaksin Corona Pfizer dan Moderna Tetap Miliki Efek Samping

Adapun, uji klinis tahap tiga telah dimulai pada 27 Juli 2020, yang dilakukan kepada 30.000 sukarelawan di AS.

Penemuan awal dari fase satu telah menunjukkan subjek yang sehat, termasuk lansia, menghasilkan antibodi virus corona dan reaksi dari sel-T.

Moderna berharap dapat menyalurkan setidaknya 500 juta dosis vaksin per tahun mulai 2021.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi