Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Anti-Covid-19 di Wuhan, Saat Ini Nol Kematian akibat Corona

Baca di App
Lihat Foto
AFP/STR/CHINA OUT
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 melakukan olahraga bersama saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus corona penyebab Covid-19 pertama kali teridentifikasi di kota Wuhan, China, pada akhir tahun 2019 lalu.

Wuhan merupakan kota di wilayah tengah China yang sebelumnya menjadi episentrum Covid-19.

Kota yang dihuni 8 juta jiwa penduduk itu juga sempat menjadi tempat dengan kasus positif dan korban meninggal terbanyak dunia di China.

Sejak teridentifikasi di Wuhan, virus corona telah menyebar ke berbagai negara hingga menyebabkan pandemi global.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan data dari Worldometers, Minggu (22/11/2020) total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 58.508.271 kasus.

Virus corona juga telah mengakibatkan 1.386.729 orang meninggal dunia. 

Baca juga: [Video] Jasad Majikan dan Budak Korban Erupsi Gunung Vesuvius di Pompeii

Kampung percontohan anti Covid-19

Meski pandemi global virus corona bermula dari Wuhan, namun sebuah kawasan permukiman di kota Wuhan justru dinobatkan sebagai kampung percontohan anti Covid-19.

Dilansir dari Antara, Minggu (22/11/2020) kawasan pemukiman Donghu, Wuhan, dianggap berhasil memerangi virus corona sehingga layak dinobatkan sebagai kampung percontohan.

Donghu dilengkapi dengan pos kesehatan dan sukarelawan yang sampai saat ini masih aktif bertugas, meski dalam beberapa bulan terakhir tidak ditemukan kasus infeksi baru.

"Pada saat lockdown diberlakukan di Wuhan, di sini terdapat 32 kasus, tapi tidak ada yang meninggal dunia," kata Zhuo Yanxia, petugas Pos Kesehatan Donghu, kepada Antara, Sabtu (21/11/2020).

Kampung yang pernah dikunjungi Presiden China Xi Jinping pada Maret lalu itu dihuni 3.325 rumah tangga yang terdiri dari 12.765 jiwa.

Mayoritas penduduk kampung yang berada di tengah Ibu Kota Provinsi Hubei itu merupakan warga berusia lanjut.

Baca juga: Riset: Cuaca Ekstrem, Perubahan Iklim dan Badai yang Semakin Kuat

Melindungi lansia

Ketika lockdown diberlakukan di Wuhan pada 23 Januari hingga 8 April 2020, sejumlah langkah pencegahan ketat diterapkan di kampung Donghu.

Hal tersebut dilakukan, karena mayoritas penduduk kampung itu adalah warga berusia lanjut yang merupakan kelompok rentan.

Sekitar 200 sukarelawan diterjunkan dan bekerja selama 24 jam penuh untuk membantu penghuni kampung itu mendapatkan pasokan makanan dan pelayanan kesehatan.

"Setiap hari kami berkeliling. Kalau ada warga yang merasakan gejala, kami periksa dan kami antar ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," kata Zhuo.

Baca juga: 2 Jasad Pria yang Terkubur 2.000 Tahun Lalu Ditemukan di Situs Kuno Pompeii

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Antara
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi