Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Hujan Es di Sejumlah Wilayah, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
Dokumen Raymundus Fernandes
Hujan es terjadi di Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir, hujan es terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Buleleng, Bali, dan NTT.

Sejumlah netizen membagikan video hujan es yang terjadi di Buleleng, Bali.

Tak hanya di Bali, sejumlah netizen juga membagikan video mengenai hujan es yang terjadi di Lombok Timur.

Demikian pula hujan es yang terjadi di Pos 7 Gunung Slamet. Salah satunya diunggah oleh akun @exploregunung_.

Sebelumnya, pemberitaan Kompas.com, 23 Oktober 2020, juga melaporkan adanya hujan es sebesar kelereng yang terjadi di Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana hujan es bisa terjadi dan apa penyebabnya?

Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan, dalam ilmu meteorologi, hujan es disebut dengan hail.

Hail atau hujan es, jelas dia, merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es.

"Salah satu proses pembentukannya (hujan es) adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Desa Ini Diguyur Hujan Es Selama 30 Menit, Diawali Awan Gelap dan Angin Kencang

Ia menjelaskan, es yang terjadi dengan proses ini umumnya berukuran besar.

Setelah turun ke arah yang lebih rendah, karena ukurannya yang besar dan terkena suhu yang relatif lebih hangat, tidak semua es bisa mencair.

"Proses lain yang dapat menyebabkan hujan es adalah pembekuan, di mana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak, maka terbentuklah es dengan ukuran yang besar," jelas Agie.

Agie menyebutkan, fenomena hujan es atau hail adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.

Adapun kejadian hujan lebat atau hujan es yang juga disertai kilat atau petir dan angin kencang yang berdurasi singkat merupakan fenomena yang banyak terjadi saat masa transisi atau pancaroba.

Hal ini terjadi pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya.

"Seperti yang sedang terjadi saat ini di mana dengan mulainya penguatan monsun Asia, maka dalam beberapa waktu ke depan hujan akan kembali meningkat di Tanah Air," kata Agie.

Baca juga: Hujan Es Sebesar Biji Kelengkeng Terjadi di Lombok Timur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi