Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Vaksin Covid-19 Moderna, dari Hasil Uji Coba hingga Harga

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PalSand
Ilustrasi vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perusahaan farmasi Moderna melaporkan hasil yang menjanjikan pada uji coba vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkannya. Mereka mengklaim, vaksin buatanya efektif 94,5 persen mencegah gejala Covid-19. 

Hasil itu menyusul vaksin buatan Pfizer yang terlebih dulu mengungkapkan hasil uji coba vaksinnya yang juga menjanjikan.

Pernyataan Moderna memperoleh beragam reaksi di dunia yang masih berjuang dengan pandemi virus corona. 

Hasil positif dari kandidat vaksin tersebut menumbuhkan harapan untuk keluar dari pandemi virus corona. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja yang perlu diketahui tentang kandidat vaksin moderna ini?

Baca juga: Diklaim Efektivitasnya Tinggi, Vaksin Corona Pfizer dan Moderna Tetap Miliki Efek Samping

Hasil uji coba

Melansir New York Times, Jumat (20/11/2020), para peneliti secara random meminta para relawan untuk diberikan vaksin Moderna atau plasebo. 

Dalam uji coba tersebut, baik relawan maupun orang yang melakukan uji coba tidak tahu di mana golongan mereka, apakah mendapat vaksin atau plasebo.

Untuk mengetahui kondisi uji coba, sebuah dewan pakar independen melihat 95 relawan pertama yang sakit. 

Dari jumlah itu, 90 orang dari mereka menerima plasebo dan hanya 5 yang diberi vaksin. 

Berdasarkan data tersebut, mereka memperkirakan vaksin Moderna 94,5 persen efektif.

Efek terhadap orang sakit

Covid-19 dapat memicu penyakit ringan ataupun parah yang memerlukan perawatan hingga bantuan oksigen.

Dari 95 orang yang sakit dalam studi Moderna, 11 orang mengalami sakit parah. Tidak satu pun dari 11 orang tersebut memperoleh vaksin.

Sementara, 5 orang yang sakit dan memperoleh vaksin hanya mengalami gejala ringan. Artinya, semua kasus yang parah berasal dari kelompok plasebo.

Perbedaan ini disebut menunjukkan bahwa vaksin Moderna tidak hanya "memblokir virus" dalam sebagian besar kasus, tetapi juga melindungi orang-orang yang sakit karena virus tersebut dari gejala terparahnya.

Baca juga: Perbandingan Vaksin Moderna dan Pfizer yang Memiliki Efektivitas 90 Persen

Peserta uji coba

Moderna merekrut 30.000 relawan di AS untuk berpartisipasi dalam uji cobanya. 

Seperempat relawan berusia 65 tahun ke atas. Adapun 63 persen relawan merupakan orang-orang berkulit putih, 20 persen Hispanik, 10 persen berkulit hitam, dan 4 persen merupakan orang-orang Amerika Asia.

Dalam pengumumannya, Moderna menyebut bahwa efektivitas dan keamanan dari kandidat vaksinnya terlihat sama di semua kelompok.

Namun, para peneliti akan menunggu uji coba secara lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuan ini. 

Harga

Terbaru, Moderna telah menetapkan biaya untuk setiap dosis kandidat vaksin yang tengah dikembangkannya.

Melansir The Straits Times, Minggu (22/11/2020), perusahaan obat ini menetapkan harga antara 25 dollar AS (sekitar Rp 350 ribu) dan 37 dollar AS (sekitar Rp 520 ribu) per dosisnya bergantung pada jumlah yang dipesan.

Keterangan ini disampaikan oleh Ketua Eksekutif Stephane Bancel.

"Dengan demikian, vaksin kami memiliki biaya yang kurang lebih sama dengan untuk flu, yaitu antara 10 dollar dan 50 dollar," kata Bancel.

Minggu lalu, seorang petugas di Uni Eropa mengatakan, Komisis Eropa ingin mencapai kesepakatan dengan Moderna untuk menyediakan jutaan dosis kandidat vaksinnya untuk harga di bawah 25 dollar AS per dosis.

"Belum ada tanda tangan terkait hal ini. Akan tetap, kami sudah mendekati kesepakataan dengan Komisi Uni Eropa. Kami ingin mengirimkan kandidat vaksin kami ke Eropa. Oleh karena itu, kami berada dalam perbincangan tentang ini," kata Bancel.

Menurut dia, hanya soal "hitungan hari" hingga kontrak akan siap.

Baca juga: Diklaim 94,5% Efektif, Vaksin Corona Moderna Akan Dihargai Mulai dari Rp 354 Ribu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi