Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Vokalis Band Queen Freddie Mercury dan Perjalanan Hidupnya...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Freddie Mercury
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 29 tahun yang lalu, tepatnya pada 24 November1991, vokalis sekaligus pentolan kelompok musik asal Inggris, Queen, Freddie Mercury mengembuskan napas terakhirnya.

Penyanyi kelahiran Tanzania 5 September 1946 ini meninggal pada usia 45 tahun di Kensington, Inggris.

Melansir The Sun (13/7/2019), kematiannya diakibatkan oleh pneumonia bronkial terkait komplikasi AIDS yang diderita oleh bintang rock dunia ini.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Penyakit yang belum ada obatnya ini memang sudah ada di tubuh Freddie sejak 1987, atau sekitar 4 tahun sebelum kematiannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu rekannya, Jim Hutton menyebut waktu persis AIDS ini didiagnosis diderita oleh pelantun hits "Bohemian Rhapsody" ini adalah pasca-peringatan Paskah di tahun itu.

Namun, ia dan pihak Freddie merahasiakan informasi ini, karena menganggap sebagai masalah pribadi.

Baca juga: Jangan Salah Memahami, Ini Beda HIV dan AIDS

Seorang gay

Saat rumor terus berkembang, mereka selalu menyangkal diagnosis penyakit yang berasal dari virus HIV itu.

Terkait asal muasal virus yang salah satunya bisa disebabkan oleh hubungan seksual ini, kemudian banyak dikaitkan dengan kehidupan Freddie sebagai seorang gay yang memiliki pasangan baik dari jenis perempuan maupun laki-laki.

Lama menutup informasi soal sakitnya, akhirnya melalui sebuah pernyataan, Freddie buka suara bahwa dirinya tengah sakit.

Baca juga: 5 Mitos Keliru Seputar HIV/AIDS

Pernyataan itu ia keluarkan pada 23 November 1991, dan ternyata tidak lama dari itu sang bintang berpulang di keesokan harinya.

Sebelum fokus pada proses penanganan penyakitnya, Freddie terakhir kali terlihat tampil bersama Queen untuk mengumpulkan Brit Award untuk Outstanding Contribution to Music.

Dikutip dari Smooth Radio (23/11/2020), teman sekaligus orang yang ada bersama Freddie di sepanjang perjuangannya melawan AIDS, Peter Freestone mengisahkan bagaimana Freddie tidak menginginkan penyakit ini menggerogoti sistem kekebalannya.

"Freddie tahu tentang virus HIV/AIDS yang muncul di seluruh dunia dan mengetahui teman-temannya sekarat karena penyakit itu, jadi jelas (kematian) itu yang ada di benaknya. Dia mungkin tau dia terinfeksi, tetapi sekali lagi, seperti kebanyakan dari kita, dia melupakannya, berpikir bahwa itu tidak akan terjadi padanya," ungkap Peter.

Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat

Menghentikan pengobatan

Terkait pernyataan yang Freddie keluarkan tepat beberapa waktu sebelum kematiannya tiba, Peter menyebut itu adalah sesuatu yang tidak disengaja, tidak ada yang tahu bahwa pernyataan itu ternyata sudah dekat dengan waktu kematian Freddie.

"Tidak ada indikasi pada saat itu bahwa Freddie akan pergi begitu cepat," kata Peter.

Memang, Peter dan orang-orang yang ada di dekat Freddie menyadari, waktu Freddie sudah tidak lama, namun mereka tidak menyangka akan secepat itu.

Namun apa pun itu, Peter mengisahkan bahwa Freddie telah berdamai dengan diri dan penyakitnya seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Cara Penularan HIV/AIDS...

 

Ia sudah menerima, bahkan memutuskan untuk menghentikan pengobatan, dan bersiap jika memang harus segera pergi.

Peter menyebut di hari-hari terakhirnya, Freddie meminta ingin melihat rumah kesayangannya di Kensington untuk terakhir kalinya.

Namun, hal yang membuatnya lega adalah keinginan Freddie untuk memiliki pemakaman yang privat dan jauh dari sorotan publik.

"Sejauh yang saya tahu, ada satu orang yang mengetahui lokasi persis di mana abu Freddie, dan itulah yang dia inginkan. Pemakamannya dirahasiakan semaksimal mungkin, hanya beberapa teman dekat dan keluarganya yang mengetahuinya," ungkap Peter.

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenang Freddie Mercury, Sang Pentolan Queen

 

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi