Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Guru Nasional: Mengenang Sosok Sartono, Pencipta Lagu Hymne Guru

Baca di App
Lihat Foto
HARIAN KOMPAS/ARDUS M SAWEGA (ASA)
Sartono, Pencipta Lagu Hymne Guru

KOMPAS.com - Tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Penetapan HGN berkaitan dengan riwayat berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 1912.

Pemerintah RI kemudian menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Keppres tersebut menetapkan berdirinya PGRI sekaligus sebagai Hari Guru Nasional.

Peringatan Hari Guru Nasional biasanya tak lepas dengan menyanyikan lagu "Hymne Guru" yang legendaris itu. Namun tak banyak yang tahu sejarah dan pengarang lagu tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Hymne Guru Ciptaan Sartono

Sosok Sartono, pencipta lagu Hymne Guru

Dikutip dari Kompas.com (20/9/2011), pencipta lagu Hymne Guru adalah Sartono.

Mantan guru yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur itu telah meninggal dunia di usia 79 tahun di RSUD Kota Madiun, Jawa Timur pada Minggu (1/11/2015).

Dia menciptakan lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" pada tahun 1980-an.

Sebuah lagu wajib yang kini selalu dinyanyikan di sekolah-sekolah baik tingkat SD hingga SMA di negeri ini.

Meskipun lagunya terkenal dan dinyanyikan semua anak sekolah se-Indonesia, semasa hidup Sartono jauh dari kata mewah.

Dia tinggal sederhana di rumahnya yang berdinding kayu di Jalan Halmahera Nomor 98 Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Ia tinggal bersama sang istri tercinta, Damiyati, pensiunan guru SD setempat.

Baca juga: Mendikbud: Lagu Sartono Inspirasi untuk Muliakan Guru

Belajar musik otodidak

Damiyati menceritakan, Sartono mempelajari musik dan alat musik musik secara otodidak.

Sartono adalah guru seni musik yang belajar sendiri dari berbagai pengetahuan.

Pada tahun 1978, Sartono adalah satu-satunya guru seni musik yang bisa membaca not balok di wilayah Madiun.

"Itu semua ia pelajari sendiri, tanpa mengenyam pendidikan tinggi tentang musik," tutur Damiyati.

Bahkan karena keterbatasan alat musik yang ia punyai, lanjut Damiyati, lagu "Hymne Guru" yang saat ini sangat terkenal itu, ia ciptakan dengan bersiul sambil menuliskan nada dan liriknya ke dalam catatan kertas.

Sartono memulai kariernya sebagai guru seni musik pada tahun 1978.

Ia adalah guru di sebuah yayasan swasta yang mengajar di SMP Katolik Santo Bernardus, Kota Madiun.

Sartono purnatugas dari sekolah tersebut pada tahun 2002.

"Selama bertugas, gajinya sangat pas-pasan, bahkan tidak banyak. Bapak pernah menerima gaji hanya Rp 22.000 per bulan waktu itu, kemudian bertahap naik hingga Rp 60.000 per bulan. Penghasilan tersebut disesuaikan dengan jam mengajar Bapak," ungkap Damiyati.

Baca juga: Hari Guru Nasional 2020, Ini Link Download Logo, Tema, dan Sejarahnya

Lomba lagu pendidikan

Kecintaannya pada musik telah membuat Sartono menciptakan beberapa buah lagu.

Bertepatan dengan momentum hari Pendidikan Nasional pada tahun 1980, Sartono mengikuti lomba mencipta lagu tentang pendidikan.

Dari ratusan peserta, lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa", ciptaannya, berhasil menjadi pemenang.

Selain mendapatkan sejumlah uang sebagai pemenang, Sartono bersama sejumlah guru teladan lainnya di seluruh Indonesia dikirim ke Jepang untuk studi banding.

Meski karyanya sangat fenomenal dan dinyanyikan oleh hampir semua orang di negeri ini, dia disebut-sebut tidak pernah menerima sepeserpun royalti atas hasil karyanya tersebut.

Perhatiannya yang demikian serius dalam dunia pendidikan dan pengabdiannya sebagai guru membuahkan penghargaan dari Mendikbud saat itu Yahya A Muhaimin.

Baca juga: Hari Guru Sedunia, Siswa: Senyum dan Energi Kalian Jadi Penyemangat Kami...

Panggilan hidup

Menurut Sartono yang lahir di Madiun pada 29 Mei 1936 itu, menjadi guru di sebuah yayasan dengan penghasilan yang pas-pasan adalah panggilan hidup yang harus dihadapi dengan sabar.

Meski demikian, melalui istrinya, Sartono pernah berharap agar pemerintah terus berupaya meningkatan kesejahteraan guru di Tanah Air ini.

Demikianlah sosok Sartono, pencipta lagu Hymne Guru.

Meski nasibnya lebih mirip seperti lagu gubahannya sendiri, yakni sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang terlupakan dan tak dikenal, ia tetap hidup bersahaja.

Hingga akhir hayatnya, Sartono tetap hidup sederhana dengan istrinya. Pasangan ini tetap hidup bahagia meski tidak memiliki keturunan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Rizal Setyo Nugroho
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi