Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Virus Corona Bertahan Lebih Lama pada Tetesan Berukuran Kecil

Baca di App
Lihat Foto
aslysun
Seorang wanita membersihkan gagang pintu untuk mencegah infeksi virus corona
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Bagaimana dan berapa lama virus corona penyebab Covid-19 bisa bertahan di permukaan benda?

Untuk mengetahuinya, para peneliti di India sedang mengeksplorasi waktu pengeringan film cair tipis yang bertahan di permukaan setelah sebagian besar tetesan pernapasan menguap.

Sebuah studi di India menyebutkan, partikel yang mengandung virus corona yang menempel di permukaan benda dapat menular selama beberapa hari meskipun berubah ukuran menjadi sangat kecil dan pipih.

Lama waktu virus bertahan di permukaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Daily Mail, (24/11/2020), konversi ini menyebabkan lebih dari 99,9 persen tetesan cairan akan menghilang dalam hitungan menit.

Namun, partikel virus masih bertahan dalam lapisan pelindung cairan yang tersisa. Padahal umumnya, cairan yang terkena udara akan menguap dan hilang.

Tetapi ada pelindung kecil berukuran nanometer yang menjaga film (ukuran kecil dan pipih) yang menempel pada permukaan dan memperlambat proses penguapan.

Baca juga: Studi: Lama Waktu Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda

Film menguap sepenuhnya pada waktu yang berbeda, tergantung pada bahan permukaan yang dijatuhi cairan tetesan.

Disebutkan bahwa untuk permukaan tahan karat, virus dapat bertahan selama 24 jam. Sedangkan untuk permukaan tembaga, virus dapat bertahan selama 16 jam.

Namun, virus dapat bertahan lebih dari 150 jam (lebih dari 6 hari) dengan polypropylene.

Diketahui, tetesan dengan ukuran sangat kecil mampu bertahan selama lebih dari 80 jam (3 hari) di atas kaca.

Angka-angka pengamatan ini didasarkan pada eksperimen yang dilakukan dalam kondisi lab, dan kemungkinan lebih rendah di dunia nyata di mana terdapat sejumlah variabel aliran panas dan udara (faktor yang meningkatkan penguapan).

Pemodelan komputer

Dua profesor di IIT Bombay, India, Rajneesh Bhardwaj dan Amit Agrawal mengungkapkan, mereka mengkhususkan diri dalam penggunaan pemodelan komputer dan fisika untuk memahami bagaimana tetesan virus corona dapat menyebabkan penyakit.

Sebelumnya, mereka telah menemukan bahwa memakai masker wajah mengurangi ukuran aerosol partikel virus corona yang disebabkan batuk hingga 23 kali lipat.

Dalam bentuk film, virus korona dapat bertahan selama beberapa jam, bahkan berhari-hari, pada permukaan hidrofobik jika dibiarkan tanpa gangguan.

Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Bisa Hidup di Permukaan Benda?

Diketahui, film tersebut mencakup jumlah area yang sama dengan tetesan, dengan radius dan sudut awal kecuraman yang sama.

Satu-satunya pengukuran yang berubah adalah ketinggian vertikalnya.

Awalnya, bentuk tetesan berupa lingkaran atau dimensi bola. Kemudian setelah tetesan menempel di permukaan, bentuknya akan memipih dan menyerupai pancake.

Pentingnya membersihkan permukaan

Data dari studi yang dipublikasikan di Physics of Fluids menemukan bahwa ketebalan lapisan berpengaruh pada lamanya tetesan itu bertahan pada permukaan.

"Kejutan terbesar kami adalah pengeringan film nenometrik ini berada dalam urutan jam," ujar Bhardwaj.

"Ini menunjukkan, permukaan tidak sepenuhnya kering, dan film nanometrik yang perlahan menguap menyediakan media yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup virus corona," lanjut dia.

Para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa virus dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, perlu ditekankan untuk melakukan pembersihan permukaan secara teratur dan menyeluruh.

Baca juga: Cegah Corona, Berikut Panduan Membersihkan Elektronik, Cucian dan Permukaan Menurut CDC

Karena waktu bertahan hidup yang lebih lama dari virus berhubungan dengan peningkatan kemungkinan terinfeksi, disarankan untuk mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh.

Seperti gagang pintu atau perangkat genggam, dan di dalam rumah sakit dan area lain yang rentan terhadap waba. 

"Kami juga merekomendasikan pemanasan permukaan, karena bahkan suhu tinggi dalam durasi pendek, di mana suhu permukaan lebih tinggi dari suhu lingkungan, dapat membantu menguapkan film nanometrik dan menghancurkan virus," kata Agrawal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi