Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ini Klaim Penularan Virus Corona melalui Uang Kertas Rendah

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi uang
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Penggunaan uang kertas telah menurun tajam sejak pandemi virus corona melanda seluruh dunia.

Hal ini dikaitkan dengan kekhawatiran terhadap penularan virus corona melalui uang kertas.

Studi yang dilakukan Bank of England, seperti diberitakan Bloomberg, 24 November 2020, menemukan, risiko penularan Covid-19 melalui penggunaan uang kertas tergolong rendah.

Bahkan, risiko tertular virus corona melalui uang kertas jauh lebih rendah daripada tertular dari menghirup partikel udara atau menyentuh barang-barang umum, seperti keranjang belanja, pegangan pintu, atau terminal pembayaran mandiri, yang kemungkinan mengandung virus.

"Beberapa jam setelah infeksi bahkan pada dosis tinggi, tingkat dan risiko terkait infeksi (pada uang) tampak rendah," demikian laporan tersebut dikutip dari Bloomberg, 24 November 2020.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi itu menyebutkan, kelangsungan hidup virus pada uang kertas tidak lebih besar.

"Memang tampaknya berpotensi lebih sedikit, daripada pada permukaan yang mungkin bersentuhan dengan orang dalam kehidupan rutin mereka," demikian studi tersebut.

Baca juga: Studi Baru Temukan Penularan Covid-19 Orang Tanpa Gejala Sama dengan Orang Bergejala

Diberitakan The Guardian, penelitian itu melibatkan virus corona tingkat tinggi, setara dengan seseorang yang batuk atau bersin langsung ke uang kertas.

Penelitian dilakukan pada uang kertas dan uang kertas polimer.

Setelah uang terkontaminasi, kemudian disimpan pada suhu kamar dan diuji berulang kali.

Studi tersebut menemukan, tingkat virus tetap stabil selama satu jam, tapi selama lima jam berikutnya menurun dengan cepat.

Setelah 24 jam, virus turun menjadi kurang dari 1 persen pada kedua jenis uang tersebut.

Peneliti memperingatkan, hanya karena tingkat virus yang teramati rendah, tidak mengartikan uang berada pada tingkat yang dapat menyebabkan infeksi.

Peluang terjadinya kontaminasi langsung relatif rendah karena uang tunai biasanya disimpan dengan aman di lemari atau dompet.

Baca juga: Dua Penelitian Terbaru Perkuat Bukti Pemilik Golongan Darah O Lebih Kebal Covid-19

Peralihan dari uang tunai telah menjadi tren jangka panjang.

Apalagi, krisis telah mempercepat perubahan dalam kebiasaan berbelanja dan pilihan-pilihan yang ditawarkan kepada konsumen.

Penelitian Bank Dunia menunjukkan, menjelang penguncian pada Maret lalu, ada peningkatan permintaan uang kertas karena orang-orang menarik uang tunai sebagai tanggapan atas ketidakpastian yang meningkat.

Selain mengadopsi belanja secara online yang semakin meningkat karena orang-orang tinggal di rumah, kekhawatiran tentang penyebaran virus telah mendorong toko-toko dan konsumen semakin memilih pembayaran tanpa kontak.

Laporan lainnya, ditemukan beberapa hal, seperti:

Baca juga: Memahami Potensi Penularan Covid-19 di Ruang Tertutup dengan Ventilasi Kurang Baik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi