Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah dan Asal-usul Rolex, Jam Tangan Mewah yang Dibeli Edhy Prabowo

Baca di App
Lihat Foto
Rolex Sky-Dweller
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap terkait perizinan tambak, usaha, atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Edhy bersama istrinya, Iis Rosita Dewi, ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, tak lama setelah mendarat dari Amerika Serikat.

Baca juga: Resmi Tersangka, Berapa Harta Kekayaan Edhy Prabowo?

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari penangkapan itu, diketahui Edhy dan istrinya berbelanja sejumlah barang mewah dengan harga mencapai Rp 750 juta selama melakukan kunjungan kerja ke Hawai, 21-23 November 2020.

Selain tas bermerek, mulai dari Hermes dan Louis Vuitton, Edhy juga diketahui membeli jam tangan Rolex.

Barang bukti tersebut ditunjukkan oleh KPK pada saat jumpa pers, Kamis (26/11/2020) dini hari.

Baca juga: Termasuk Harun Masiku, Mengapa Singapura Jadi Tujuan Favorit Buronan Indonesia?

Lantas, seperti apa sejarah Rolex?

Dilansir dari situs resmi Britannica, sejarah Rolex bermula ketika pemuda bernama Hans Wilsdorf (24) atau penemu Rolex, pindah dari Jerman ke Swiss.

Saat itu, nama Rolex belum ada dibenaknya.

Di Swiss, Wilsdorf mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan pengekspor jam tangan di La Chaux-de-Fonds, salah satu pusat industri horologi Swiss.

Baca juga: Edhy Prabowo dan Mengapa Masih Ada Pejabat yang Doyan Korupsi?

Kemudian, ia pindah ke London, Inggris dan mendirikan sebuah perusahaan dengan spesialisasi distrubusi alat penunjuk waktu pada 1905.

Pendirian perusahaan ini tidak ia lakoni seorang diri, namun bersama dengan saudara iparnya, Alfred Davis.

Nama perusahaan pun diputuskan menjadi "Wilsdorf & Davis Ltd".

Baca juga: Kebijakan Ekspor Benih Lobster Edhy Prabowo Disorot, Disebut Bahayakan Kedaulatan Pangan

Merakit dan memasarkan

Perusahaan ini berfokus untuk merakit dan memasarkan jam tangan menggunakan karya yang diimpor dari Swiss.

Saat itu, sebagian pria masih memakai jam tangan atau arloji saku besar dan ia mulai membayangkan tentang jam yang dipakai di pergelangan tangan.

Pemikiran itu terpintas karena saat itu jam tangan memang belum begitu akurat. Namun, Wilsdorf memprediksi bahwa jam tangan bukan hanya akan menjadi elegan, tetapi dapat diandalkan.

Untuk meyakinkan masyarakat tentang keandalan dari jam tangan yang inovatif dan tangguh, ia melengkapinya dengan mesin jam yang kecil dan berpresisi tinggi yang diproduksi oleh perusahaan pembuatan jam Swiss di Bienne.

Baca juga: Apa Itu Swiss Cheese Model dan Bagaimana Bisa Cegah Penyebaran Covid-19?

Nama Rolex

Dilansir dari situs resmi Rolex, Wilsdorf mengatakan bahwa dirinya mencoba mengombinasikan semua abjad dengan cara apa pun untuk mencari nama merek dagangnya.

"Saya berhasil mendapatkan beberapa ratus nama, tapi semuanya terkesan kurang cocok. Suatu pagi, saat saya sedang mengendarai kereta kuda di sepanjang Cheapside di London, tiba-tiba saya mendengar bisikan 'Rolex'," ujar pemuda berkebangsaan Jerman ini.

Alhasil, Wilsdorf datang dengan nama merek Rolex, dan mendaftarkan nama tersebut sebagai merek dagang pada 1908.

Selanjutnya, Wilsdorf mulai membuat jam tangan yang gagah dan modis.

Baca juga: Mengenal Asal-usul Ayam Cemani

Pada 1914, dalam penampilan awal dari bakatnya yang luar biasa untuk menghasilkan publisitas, Wilsdorf meminta pemerintah Inggris untuk mengesahkan Rolex sebagai jam tangan pertama yang lulus uji ketahanan dan akurasi yang biasanya hanya diberikan pada kronometer kelautan.

Kemudian, perusahaan berganti nama menjadi Rolex Watch Co. Ltd. pada 1915.

Menilik usahanya beranjak semakin besar, Rolex membuka kantor di Jenewa pada 1919 dan menjadikan kantor ini menjadi kantor pusat.

Baca juga: Asal-usul Janda Bolong yang Tengah Jadi Buruan Banyak Orang

Wilsdorf pun mengadopsi nama perusahaan berbahasa Perancis, Montres Rolex SA.

Umumnya suatu merek memliki logo yang ikonik. Wilsdorf pun mendaftarkan "logo" mahkota berduri sebagai merek dagangnya pada 1925.

Pada 1926, perusahaan tersebut memperkenalkan jam tangan Rolex model Oyster kedap air dan kedap udara.

Oyster Perpetual, dikatakan sebagai jam tangan pemuntir otomatis pertama, dan diikuti lima tahun kemudian.

Baca juga: Asal-usul THR, Awalnya Hanya untuk PNS hingga Picu Protes Buruh

Pada 1927, Wilsdorf memberi Mercedes Gleitze, wanita Inggris pertama yang berenang di Selat Inggris, sebuah Rolex untuk dikenakan di pergelangan tangannya saat mencoba melintasi Selat.

Hal inilah yang menjadikan Rolex kemudian membuat model jam tangan khusus untuk wanita.

Tak hanya itu, Rolex mendapat dukungan dari pebalap Inggris, Sir Malcolm Campbell. Ia memakai jam tangan Rolex selama balapan pada 1930-an.

Baca juga: Asal-usul Istana Bogor, dari Buitenzorg hingga Jadi Tempat Kediaman Presiden

Ketangguhan Rolex

Bisnis jam tangan tangguh dan elegan ini kemudian banyak dipakai dalam sejumlah agenda di alam bebas.

Rolex meraih kudeta publisitas pada 1953 ketika Edmund Hillary dan anggota ekspedisinya lainnya melakukan pendakian pertama yang berhasil ke puncak tertinggi Bumi, Gunung Everest, sambil mengenakan jam tangan Rolex.

Perusahaan juga membawa lini jam tangan yang lebih murah yang disebut Tudor, yang diperkenalkan pada 1952.

Baca juga: Asal Usul Kata Honeymoon atau Bulan Madu

Pada 1956, Rolex memperkenalkan Milgauss, sebuah jam tangan yang terutama tahan terhadap magnetisasi, sebuah fenomena yang dapat mengurangi keakuratan.

Selain tangguh di medan tekanan tinggi, ketika batiskaf Trieste milik Jacques Piccard turun ke perairan terdalam di planet ini, di Palung Mariana, sebuah Rolex yang dibuat secara khusus dengan kristal "gelembung" tebal dipasang ke lambung kapal, dan ditemukan dalam keadaan berfungsi setelah kapal itu muncul kembali pada 1960.

Lebih dari setengah abad perjuangan WIlsdorf membesarkan nama Rolex, sayangnya ia tidak berumur panjang seperti ide-ide cemerlangnya.

Baca juga: China, Wabah Brucellosis, dan Asal-usul Penyebarannya...

Wilsdorf meninggal pada 1960, meninggalkan kepemilikan perusahaan di tangan yayasan Hans Wilsdorf, sebuah yayasan amal Swiss yang dia dirikan pada 1944.

Di tahun-tahun berikutnya yayasan tersebut terus mengendalikan perusahaan, yang tetap dimiliki secara pribadi.

Memasuki abad XXI, Rolex mempertahankan namanya dalam berita dan memoles citranya dengan mensponsori acara olahraga di bidang seperti balap motor, balap yacht, dan berkuda.

Lantaran banyak dipakai orang dan dikenal sebagai produk yang mumpuni. Sejumlah oknum membuat tiruan Rolex dengan harga yang sangat murah.

Pada sekitar 2002, sebagai tanggapan atas pemalsuan yang meluas, Rolex mulai memasang ukiran laser yang hampir mikroskopis dari merek dagang mahkota pada kristal arlojinya sebagai perangkat keamanan.

Baca juga: Nikon Indonesia Tutup, Bagaimana Sejarah Nikon?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi