Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global: 61,1 Juta Positif | Peringatan Puncak Gelombang Kedua di Swedia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/creativeneko
Ilustrasi virus corona menginfeksi tubuh menyebabkan Covid-19. Pada sebagian orang Covid-19 dapat mematikan, studi mengungkap virus SARS-CoV-2 dapat memengaruhi protein interferon tipe I (IFN) dalam melawan virus dan membuat sistem kekebalan berbalik melawan dirinya sendiri.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang melanda dunia belum berakhir. Hingga saat ini, kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus dilaporkan.

Berdasarkan data Worldometers, Jumat (27/11/2020) pukul 04.00 WIB, secara global virus corona jenis baru telah menginfeksi sebanyak 61.187.203 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 42.323.729 orang telah dinyatakan sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 ini. Sementara itu, virus corona telah menewaskan 1.435.123 orang di seluruh dunia.

Adapun, lima negara yang melaporkan kasus infeksi terbanyak secara global sebagai berikut:

1. Amerika Serikat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2. India

Baca juga: Ilmuwan Yakin Vaksin Covid-19 Aman, Apa Alasannya?

3. Brazil

4. Rusia

5. Perancis

Baca juga: Studi Ini Klaim Penularan Virus Corona melalui Uang Kertas Rendah

Peringatan puncak gelombang kedua di Swedia

Gelombang kedua infeksi Covid-19 yang melanda Swedia dapat mencapai puncaknya pada pertengahan Desember.

Hal ini diungkapkan oleh pejabat kesehatan setempat pada Kamis, 26 November 2020.

Otoritas kesehatan menegaskan, perkembangan kasus virus corona akan bergantung pada penerapan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat.

Jumlah infeksi baru Covid-19 di Swedia telah mencapai tingkat rekor dalam beberapa pekan terakhir, setelah jeda di musim panas. Peningkatan ini membuat negara harus berfokus terhadap strategi memerangi pandemi.

Sejauh ini, sebanyak 6.622 orang dengan Covid-19 di Swedia telah meninggal dunia, jumlah per kapita yang jauh lebih tinggi dibandingkan Norwegia, Denmark, dan Finlandia yang telah memilih melakukan penguncian lebih ketat selama musim semi.

Baca juga: Ditemukan Virus Corona pada Kelelawar yang Ditangkap pada 2010 di Kamboja

Pembatasan lebih ketat yang diberlakukan sejak pertengahan Oktober telah membantu Swedia memperlambat penyebaran penyakit, meski muncul peringatan infeksi Covid-19 dapat memuncak dalam beberapa minggu mendatang.

"Kami optimis dapat mempengaruhi perkembangan pandemi dengan cara ini," ujar Kepala Badan Kesehatan Johan Carlson seperti dikutip dari CNA, Kamis (26/11/2020).

Kendati begitu, Carlson menegaskan skenario yang dimodelkan pihaknya tetap mengandalkan rekomendasi dari publik.

"Jika kita tidak mendapatikan itu seperti yang kita harapkan, kita tidak akan mengalami perkembangan ini. Kita akan mengalami perkembangan yang lebih buruk," ujar dia.

Lebih lanjut, laju kasus baru saat ini lebih rendah dari yang diprekdiksikan, tapi kemungkinan ini malah mencerminkan ketidakmampuan pengujian yang telah kewalahan di beberapa wilayah.

Pada Kamis (26/11/2020), Swedia mencatat 5.841 kasus baru dan 67 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: Studi Baru: Mutasi Tak Membuat Virus Corona Menyebar Lebih Cepat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi