Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tawari AstraZeneca Uji Coba Vaksin Covid-19 Gabungan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/solarseven
Ilustrasi vaksin Covid-19
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Pengembang vaksin virus corona asal Rusia menawari pengembang vaksin asal Inggris, AstraZeneca, untuk melakukan uji coba gabungan.

Uji coba tersebut yakni memadukan suntikan vaksin eksperimental Sputnik V dengan vaksin yang dibuat AstraZeneca bersama University of Oxford.

"Jika mereka melakukan uji klinis baru, kami menyarankan untuk mencoba rejimen menggabungkan suntikan dengan suntikan vektor adenoviral manusia #SputnikV untuk meningkatkan kemanjuran," tulis pengembang vaksin Rusia di akun Twitternya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/11/2020).

"Menggabungkan vaksin mungkin terbukti penting untuk vaksinasi ulang," lanjutnya.

Sebelumnya, Rusia telah mengklaim vaksin Sputnik V efektif 92 persen untuk melindungi orang dari Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Amerika Latin Hadapi Tantangan Distribusi Vaksin Covid-19, Kenapa?

Sementara itu, AstraZeneca mengungkapkan vaksin yang dikembangkannya rata-rata menghasilkan keefektifan sebesar 70 persen.

AstraZeneca menuturkan akan memiliki sebanyak 200 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun 2020.

Dikabarkan CNA, vaksin yang dikembangkan Inggris ini dianggap sebagai salah satu harapan terbaik bagi banyak negara berkembang. Sebab, harga yang akan dipatok lebih murah dan penyimpanannya yang hanya membutuhkan suhu lemari es normal.

AstraZeneca akan melakukan uji coba global tambahan untuk menilai kemanjuran vaksinnya.

"Hasil utamanya (vaksin AstraZeneca) adalah vaksin itu bekerja dan itu sangat menarik," ujar Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Patrick Vallance.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Asal Rusia Sputnik V Efektif 95 Persen, Ini Kisaran Harganya

Vaksin AstraZeneca

Lebih dari 20.000 sukarelawan dilibatkan dalam uji coba tahap 3 vaksin AstraZeneca, dengan setengahnya di Inggris dan sisanya di Brazil.

Efektivitas vaksin berkisar antara 62-90 persen, tergantung pada dosis vaksin yang diberikan.

Vaksin 90 persen efektif dalam mencegah Covid-19 saat diberikan setengah dosis diikuti dengan dosis penuh setidaknya selama satu bulan terpisah.

Sedangkan, rejimen dosis lain menunjukkan kemanjuran vaksin sebesar 62 persen, saat diberikan sebagai dua dosis penuh dengan jarak satu bulan.

Analisis gabungan dari kedua rejimen menghasilkan kemanjuran vaksin rata-rata 70 persen.

Tidak ada efek samping serius terkait keamanan vaksin yang telah dikonfirmasi. Vaksin AstraZeneca juga ditoleransi dengan baik di kedua rejimen dosis.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer, Sputnik V, Moderna, dan Oxford AstraZeneca, Apa Bedanya?

Diberitakan Kompas.com, 24 November 2020, AstraZeneca bertujuan menjual vaksin seharga 3-4 dollar AS per suntikan atau sekitar Rp 56.000.

AstraZeneca dan Oxford menamai vaksin virus corona eksperimentalnya dengan ChAdOx1 nCoV-19.

Kandidat vaksin tersebut, dikenal sebagai vaksin vektor virus, disajikan ke sistem kekebalan.

Tim peneliti Oxford telah mentransfer protein SARS-CoV-2 menjadi versi adenovirus yang dilemahkan, biasanya menyebabkan flu biasa.

Saat adenovirus ini disuntikkan ke manusia, diharapkan muncul lonjakan protein yang akan memicu respons imun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi