Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Rujukan Covid-19 di Yogyakarta Nyaris Penuh

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/FunKey Factory
Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Sebuah twit yang menceritakan sulitnya mencari kamar rumah sakit untuk pasien kritis Covid-19 di DI Yogyakarta menjadi viral dan diperbincangkan warganet.

Twit tersebut ditulis akun @asaibrahim pada Kamis (26/11/2020) pukul 21.40 WIB.

Dalam twit tersebut, akun @asaibrahim turut menyertakan foto tangkapan layar dari akun Instagram adiel_christian yang menyebut kamar kritis di salah satu RS rujukan Covid-19 di DIY sudah penuh.

Akun @asaibrahim pun mengajak masyarakat DIY untuk tetap waspada karena pandemi virus corona masih berlangsung, dan mengingatkan masyarakat bahwa kapasitas tempat tidur RS rujukan Covid-19 yang ada di DIY terbatas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Muncul Kasus Covid-19 dari 2 Sekolah di Yogyakarta, Puluhan Orang Tes Swab

Hingga Jumat (27/11/2020) pukul 08.43 WIB, twit dari @asaibrahim telah mendapat lebih dari seribu likes, dan lebih dari 722 re-twit.

Kapasitas tempat tidur RS rujukan menipis

Kapasitas tempat tidur di RS rujukan Covid-19 di Yogyakarta memang menipis. Berdasarkan data Pemprov DIY per Kamis (26/11/2020), tempat tidur untuk pasien kritis virus corona hanya tinggal 7 unit.

Kabag Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan, di Yogyakarta terdapat 49 tempat tidur untuk pasien kritis Covi-19, namun sebanyak 42 unit telah terisi.

Baca juga: Setelah Libur Panjang, Penularan Covid-19 di Yogyakarta Meningkat 3 Kali Lipat

Sedangkan, untuk tempat tidur pasien Covid-19 non-kritis tinggal tersedia 44 unit, dari total 404 tempat tidur yang ada. Artinya, sebanyak 360 tempat tidur sudah terisi.

Untuk mengatasi kapasitas tersebut, Ditya mengatakan Dinas Kesehatan DIY sedang berupaya menyiapkan lokasi untuk penambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19, sekaligus alat dan petugasnya.

"Sedang disiapkan lokasi untuk penambahan bed (TT), sekaligus alat dan petugasnya. Saat ini Dinkes DIY sedang melakukan koordinasi, baik dengan Dinkes Kab/Kota maupun Kementerian Kesehatan," kata Ditya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/11/2020).

Hotline Covid-19 Dinkes DIY

Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan masyarakat yang merasa kesulitan mencari kamar RS untuk pasien Covid-19 bisa menghubungi nomor hotline yang disediakan Dinkes DIY.

"Bisa di 119," kata Berty saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/11/2020).

Dikutip dari laman corona.jogjaprov.go.id, Dinkes DIY membuka hotline di nomor 081-127-64-800 bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai virus corona.

Sementara itu, untuk kondisi gawat darurat, masyarakat dan tenaga kesehatan juga dapat langsung menghubungi 112 atau 119.

Baca juga: 9 Mahasiswa FMIPA UII Yogyakarta Positif Covid-19, Praktikum Dibatalkan

Tambahan tenaga kesehatan

Sebelumnya, dalam upaya menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 beserta alat medis dan petugasnya sudah disampaikan Kepala Dinkes DIY Pembayun Setyaningastutie.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/11/2020), Pembajun mengaku telah mengajukan bantuan tambahan tenaga kesehatan (nakes) ke Kementerian Kesehatan.

Pihaknya membutuhkan sekitar 150 sampai 200 tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter, radiografer, hingga ahli teknologi laboratorium.

"Beberapa rumah sakit salah satu kendalanya adalah keterbatasan, bukan kurang. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM), kami berupaya bagaimana mencoba memenuhi kebutuhan," kata Pembayun.

Dia menuturkan, pengajuan jumlah nakes yang diajukan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY.

"Harapannya permohonan bantuan dapat didatangkan sesegera mungkin. Nanti dapatnya berapa kita belum tahu, karena kita bersurat belum mendapat feedback," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi