KOMPAS.com – Dua tahun sebelum meninggal, pada 1995, Putri Diana diketahui melakukan wawancara dengan BBC.
Wawancara kontroversial tersebut mengungkap insting wanitanya, membuat Putri Diana tahu bahwa Pangeran Charles melakukan perselingkuhan saat mereka menjadi pasangan.
Adapun, saat ditanya apa dampak dari perselingkuhan itu, Putri Diana menyebut dirinya mengalami bulimia yang membuatnya makan sampai lima kali sehari.
Wawancara itu pada Rabu (18/11/2020) mulai diselidiki, karena BBC dituduh menipu Putri Diana sehingga membuatnya mengungkap persoalan internal rumah tangga.
Baca juga: Wawancaranya jadi Kontroversi, Apa Saja yang Diumbar Putri Diana ke BBC?
Lantas, apa itu bulimia yang dialami oleh Lady Diana?
Mengutip Mayo Clinic, bulimia atau bulimia nervosa adalah gangguan makan yang serius dan berpotensi mengancam jiwa. Penderita bulimia akan makan secara diam-diam, namun berlebihan.
Mereka makan dalam jumlah besar dan kehilangan kendali atas makanannya. Namun setelahnya, mereka sebisa mungkin akan mencoba membersihkan dirinya dari dampak makan berlebihan itu dengan cara yang tidak sehat.
Para penderita bulimia biasanya akan berusaha menghilangkan kalori dan mencegah penambahan berat badan menggunakan metode yang tidak tepat.
Misalnya meminum obat penyebab muntah secara teratur, menyalahgunakan obat pencahar, suplemen berat badan, hingga obat diuretik atau enema usai banyak makan. Atau bisa juga dengan berusaha menghilangkan kalori dengan diet ketat dan olahraga berlebihan.
Penderita bulimia akan sibuk dengan berat badan, dan menilai diri sendiri secara buruk karena memiliki kekurangan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Bulimia, Gangguan Makan Serius yang Sempat Dialami Vicky Shu
Gejala
Berikut ini sejumlah gejala yang termasuk bulimia:
- Disibukkan dengan bentuk tubuh dan berat badan.
- Hidup dalam ketakutan menambah berat badan.
- Episode berulang dari makan makanan dalam jumlah besar yang tidak normal dalam satu kali duduk.
- Merasa kehilangan kendali selama makan, seperti tidak bisa berhenti makan atau tidak bisa mengontrol apa yang dimakan.
- Memaksa diri untuk muntah atau berolahraga terlalu banyak agar berat badan tidak bertambah setelah makan sebanyak-banyaknya.
- Menggunakan pencahar, diuretik atau enema setelah makan saat tidak diperlukan.
- Puasa, membatasi kalori atau menghindari makanan tertentu di antara pesta makan.
- Menggunakan suplemen makanan atau produk herbal secara berlebihan untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: [Cerita Dunia] Kecelakaan Mobil Putri Diana dan Kejanggalannya
Penyebab
Ada sejumlah faktor yang dinilai menjadi penyebab seseorang mengalami bulimia. Di antaranya adalah:
1. Biologi
Seseorang dengan keluarga yang memiliki masalah kelainan makan sangat mungkin juga mengalami masalah ini. Kelebihan berat badan saat masih anak-anak juga dinilai dapat meningkatkan risiko
2. Psikologi dan emosional
Seseorang dengan masalah psikologi dan emosional seperti depresi dan kecemasan ataupun yang mengalami gangguan penggunaan narkoba juga erat kaitannya dengan gangguan makan.
Seseorang dengan buimia mungkin merasa negatif mengenai dirinya sendiri, dalam beberapa kasus peristiwa traumatis dan tekanan lingkungan dapat menjadi faktor penyebab
3. Diet
Seseorang yang diet riskan mengalami gangguan makan ini.
4. Sebab lain
Penyebab orang mengalami bulimia adalah stres, citra diri yang buruk, dan kebosanan.
Baca juga: Gejala Bulimia, Gangguan Makan Karena Takut Gemuk
Bulimia membutuhkan bantuan medis atau bantuan ahli kesehatan mental untuk penanganannya. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.
Bulimia dapat menyebabkan banyak komplikasi serius, bahkan bisa mengancam jiwa.
Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Harga diri negatif dan masalah dengan hubungan dan fungsi sosial.
- Dehidrasi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan utama, seperti gagal ginjal.
- Masalah jantung, seperti detak jantung tidak teratur atau gagal jantung.
- Kerusakan gigi yang parah dan penyakit gusi.
- Haid tidak ada atau tidak teratur pada wanita.
- Masalah pencernaan.
- Kecemasan, depresi, gangguan kepribadian atau gangguan bipolar.
- Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan.
- Melukai diri sendiri, pikiran untuk bunuh diri, atau bunuh diri.
Baca juga: Kontroversi Wawancara Putri Diana Diselidiki Terbatas, Adiknya Tak Terima
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.