Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia: Rekor Jumlah Penumpang Pesawat di AS sejak Maret | Kekhawatiran Mutasi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
MIAMI HERALD/DAVID SANTIAGO via AP
Para penumpang memakai masker saat menuju Concourse D di Miami International Airport pada Minggu (22/11/2020). Bandara-bandara di Amerika Serikat mencatat lonjakan penumpang jelang perayaan Thanksgiving yang jatuh pada Kamis (26/11/2020).
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Lebih dari 1 juta orang di Amerika Serikat bepergian menggunakan pesawat sehari sebelum Thanksgiving. Jumlah itu menjadi yang terbanyak sejak Maret. 

Lonjakan perjalanan itu terjadi di tengah lonjakan signifikan kasus Covid-19 di AS. 

Dikutip dari NBCNews (28/11/2020), menurut angka Administrasi Keamanan Transportasi, 1.070.967 orang menyeberangi pos pemeriksaan TSA pada Rabu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thanksgiving

 

Hal itu merupakan lonjakan perjalanan dalam tujuh hari menjelang Thanksgiving yang membawa lebih dari 6,8 juta orang ke bandara di seluruh negeri.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sebelumnya mengirim peringatan menit terakhir pada 19 November meminta orang Amerika untuk menghindari perjalanan untuk Thanksgiving karena "pertumbuhan eksponensial" dalam kasus Covid-19 .

Baca juga: [POPULER TREN] Penjelasan soal Pemadanan Data BLT Subsidi Gaji | OTT KPK, Edhy Prabowo dan Barang Mewah

Lebih dari 1,2 juta orang di AS tertular Covid-19 dalam seminggu menjelang Thanksgiving, hampir dua kali lipat dari 635.000 lebih kasus baru tiga minggu sebelumnya. Jumlah kasus terus meningkat di sebagian besar negara

Terdapat  1,1 juta pelancong pada hari Rabu adalah penumpang terbanyak yang diperiksa oleh TSA sejak 16 Maret, ketika 1,25 juta penumpang melintasi pos pemeriksaannya.

Demikian pula, 6,8 juta pelancong dalam seminggu menjelang Thanksgiving adalah yang terbanyak dalam rentang tujuh hari sejak 14 Maret hingga 20 Maret.

Menurut layanan pelacakan penerbangan FlightRadar24, ada lebih banyak pesawat di langit pada siang hari Timur pada Selasa sebelum Thanksgiving daripada pada Selasa yang sama pada 2018, dan 8 persen lebih sedikit daripada pada 2019

Kasus di dunia

Melansir worldometers, Sabtu (28/11/2020) pukul 05.30 WIB, secara global virus corona telah menginfeksi sebanyak 61.895.636 orang dan menewaskan 1.447.004 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 42.715.778 orang telah dinyatakan sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 ini.

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat masih memimpin sebagai negara dengan kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia. Kasus terkonfirmasi positif virus corona di negara ini mencapai 13.423.526 kasus.

Kasus kematian akibat terpapar virus tertinggi secara global juga terjadi di AS, dengan 270,771 orang dilaporkan meninggal dunia.

Sementara itu, sebanyak 7.919.349 orang yang positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Kasus Covid-19 Capai 522.581 Orang, Begini Pekembangan Vaksin Sinovac

2. India

Menyusul di posisi kedua, kasus positif Covid-19 di India juga terus merangkak naik, dengan terdapat 39.414 kasus baru harian di negara ini.

Sehingga, kasus positif sejauh ini di India tercatat sebanyak 9.349.285 kasus, dengan 8.757.524 orang di antaranya telah dinyatakan pulih dari infeksi.

Sementara itu, kasus kematian yang berkaitan dengan virus corona di negara ini dilaporkan sebanyak 136.190 kasus.

3. Brasil

Brazil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia.

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di negara ini mencapai 6.237.350 kasus, dengan 33.780 kasus baru harian.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.528.599 di antaranya telah sembuh dan 171.974 orang meninggal dunia akibat infeksi virus corona.

4. Rusia

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Rusia terus naik. Tercatat, terdapat 27.543 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Negara ini menduduki peringkat keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di seluruh dunia, yang mencapai 2.215.533 kasus positif, dengan 1.712.174 orang telah dinyatakan pulih.

Infeksi Covid-19 telah menewaskan 38.558 orang di negara ini.

Baca juga: Saat Jerman Catatkan 1 Juta Kasus Infeksi Covid-19...

5. Perancis

Berada di urutan kelima, Perancis melaporkan 2.196.119 kasus positif terinfeksi virus corona.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 1.984.290 orang telah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, sebanyak 51.914 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Mutasi virus

Dikutip dari BBC (28/11/2020), Pemerintah Denmark didesak untuk menggali jutaan cerpelai yang terkubur di kuburan massal di tengah kekhawatiran akan mutasi Covid-19 yang dapat ditularkan hewan ini ke manusia.

Pemerintah telah menguburkan lebih dari 10.000 ton cerpelai atau sekitar 11 juta cerpelai telah dimusnahkan.

Dua situs pemakaman di Jutland, berada dekat dengan danau pemandian dan tidak jauh dari sumber air minum.

Untuk diketahui, penemuan bentuk virus yang bermutasi membuat hampir 17 juta cerpelai di negara ini dimusnahkan.

Baca juga: Studi Terbaru Ungkap Mutasi Virus Corona Tak Percepat Penularan

Pemusnahan cerpelai dianggap sebagai salah satu penanganan terhadap pandemi virus corona.

Namun, keputusan penguburan cerpelai dinilai ilegal. Pemerintah dinilai tak memperhatikan dampak lingkungan saat melakukan penguburan massal ini.

Sedangkan, penggalian cerpelai lalu membakarnya membutuhkan persetujuan badan perlindungan lingkungan.

Penguburan massal cerpelai ini menjadi lebih mengerikan saat ada laporan terkait gas nitrogen dan fosfor yang dihasilkan dari pembusukannya.

Untuk itu, cerpelai harus digali dan dimasukkan ke dalam wadah yang diduga akan menjadi metode pembuangan yang lebih aman.

Menteri Lingkungan Lea Wermelin mengakui penguburan massal bukanlah metode terbaik. Tapi, penyebaran Covid-19 di peternakan cerpelai telah membuat pembuangan secara mendesak dan tidak ada cara cepat lainnya.

Juru bicara lingkungan Liberal Thomas Danielsen menilai kasus penguburan ini penuh dengan kesalahan dan ilegalitas.

Sementara itu, cerpelai yang terkubur dianggap sebagai bom lingkungan dan cerpelai harus disingkirkan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Cerpelai yang Dimusnahkan di Denmark akibat Mutasi Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi