Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Harrison Schmitt, Astronot yang Alergi pada Debu Bulan

Baca di App
Lihat Foto
Ronald Evans/NASA/AFP
Dalam foto yang diambil pada 17 Desember 1972 ini, Eugene Cernan (kiri) terlihat bersama Harrison Schmitt di dalam modul Apollo 17 yang tengah menjalani misi terakhir pendaratan di Bulan. Foto ini diambil astronot ketiga dalam misi itu, Ronald Evans.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Misteri alam semesta dan pemandangan luar angkasa yang mengundang decak kagung memberi motivasi banyak orang untuk menjadi astronot.

Tak jarang, cita-cita itu sering diucapkan oleh anak-anak.

Satu di antara nama astronot legendaris yang masih dikenang sampai saat ini adalah Harrison Hagan Schmitt, pria kelahiran New Mexico yang sukses mendarat di Bulan pada 1972.

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, tahukah Anda jika Schmitt memiliki alergi pada debu Bulan?

Melansri Science Times, 1 Juli 2019, Schmitt mengambil dalam misi terakhir Apollo NASA ke Bulan dan menjadi manusia terakhir yang berjalan di permukaannya.

Ia mendarat di Lembah Bulan Taurus-Littrow pada 11 Desember 1972 dengan 11 orang lainnya.

Menariknya, ia merupakan satu-satunya ilmuwan dari rombongannya dan telah melakukan serangkaian latihan untuk misi Apollo itu.

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

Pemecahan rekor
Lihat Foto
nasa.gov
Roket Saturn IB dalam misi Apollo 7

Namun, ia mengklaim bahwa dirinya menderita penyakit setelah tak sengaja menghirup debu Bulan.

Sebagai bagian dari misi mereka, para ilmuwan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan debu dan sampel dari permukaan Bulan.

Menurutnya, partikel yang menempel di baju antariksa menyebabkan reaksi langsung setelah ia melepas pakaian itu.

Baca juga: Jerawat di Dalam Hidung, Jangan Dianggap Remeh

Schmitt menuturkan, bagian dalam hidungnya membengkak dan reaksi alerginya dapat terdengar dari suaranya.

Misi terakhir Apollo itu memecahkan sejumlah rekor sebelumnya, yaitu misi penerbangan dengan pendaratan Bulan berawak terlama (301 jam 51 menit), dikutip dari laman resmi NASA.

Selain itu, misi tersebut juga memecahkan rekor aktivitas luar angkasa terlama di permukaan bulan (22 jam, 4 menit), pengambilan sampel Bulan terbesar (sekitar 115 kilogram), dan waktu terlama di orbit Bulan (147 jam 48 menit).

Baca juga: SpaceX Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa 2021 Mendatang, Tertarik?

Cendekiawan terhomat

Pada 1973, Schmitt diangkat sebagai salah satu cendekiawan terhormat di California Institute of Technology.

Setahun kemudian, ia diangkat menjadi asisten admnistrator NASA untuk Program Energi pada 1974.

Kantor ini bertanggung jawab untuk mengoordinasikan dukungan NASA kepada Badan Federal lainnya yang melakukan penelitian dengan menerapkan teknologi aeronautika.

Ia juga sempat menduduki jabatan penting di pemerintahan Amerika Serikat, seperti Dewan Penasihat Intelejen Presiden Reagan, Dewan Sains Angkatan Darat, dan Komisi Etika Presiden HW Bush.

Baca juga: Rilis Pentagon, Penampakan UFO dan Sejak Kapan Mulai Dibicarakan?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 50 Tahun Misi Apollo 11

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi