Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19, Mungkinkah Jadi Penyebab Gigi Lepas?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Pemerintah memberikan insentif maksimal Rp10 juta kepada dokter gigi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Bagaimana Covid-19 memengaruhi kondisi seseorang sampai dengan saat ini masih menimbulkan banyak pertanyaan.

Baru-baru ini, Covid-19 bahkan diduga dapat menyebabkan gigi seseorang lepas secara tiba-tiba.

Melansir New York Times (26/22/2020), awal bulan ini Farah Khemili dari Voorheesville, New York, memakan permen mint dan merasakan sensasi aneh berupa gigi bawahnya yang terasa bergoyang.

Baca juga: Penelitian Baru: Gejala Umum Covid-19 Selain Batuk Kering dan Demam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khemili awalnya mengira bahwa sensasi aneh itu mungkin timbul akibat permen mint yang ia makan.

Namun keesokan paginya, ia terkejut saat giginya tiba-tiba lepas tanpa ada darah dan rasa sakit.

Musim semi ini, Khemili sempat dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 dan sempat mengalami kabut otak, nyeri otot hingga nyeri saraf.

Baca juga: Begini Cara Kerja 8 Vaksin Covid-19 di Dunia

Hubungan Covid-19 dengan gigi tanggal

Beberapa follower Khemili banyak yang mengatakan bahwa mereka juga menemukan kasus serupa di mana terjadi gigi tanggal, gusi sensitif serta gigi yang berubah abu-abu maupun terkelupas.

Mereka mencurigai ada hubungan antara Covid-19 dengan kondisi gigi lepas.

Sementara itu, seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun juga disebut kehilangan giginya setelah didiagnosis Covid-19.

Ibunya Diana Berrent menceritakan hal itu di Twitter.

“Anak saya yang berusia 12 tahun baru saja kehilangan gigi depan orang dewasa dan gigi lainnya lepas, ternyata dari kerusakan pembuluh darah 9 bulan setelah Covid. Ya Tuhan. TOLONG ... Saya mohon, tanggapi ini dengan serius. Untukmu. Untuk anak-anakmu. Untuk semua orang," tulisnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Plak, Karang Gigi, Penyebab dan Cara Mencegahnya...

Baca juga: Saat Jerman Catatkan 1 Juta Kasus Infeksi Covid-19...

Sejauh ini memang belum ada bukti bahwa infeksi virus corona dapat menyebabkan gigi lepas atau masalah seputar gigi lainnya.

“Sangat jarang gigi benar-benar lepas dari rongganya,” kata Dr David Okano, seorang periodontitis di University of Utah, Salt Lake City.

Namun ia menambahkan ada kemungkinan masalah gigi dapat memburuk akibat Covid-19 terutama pada pasien pulih dari infeksi akut Covid-19.

Baca juga: Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Covid-19 di Jatim Lawan Arus Berujung Tabrak Motor yang Dikendarai Polisi

Sejumlah ahli juga menyarankan agar dokter dan dokter gigi mulai terbuka mengenai kemungkinan ini terutama karena lebih dari 47 persen orang dewasa berusia 30 tahun ke atas umumnya memiliki penyakit periodontal.

“Kami sekarang mulai memeriksa beberapa gejala yang membingungkan dan terkadang melumpuhkan yang diderita pasien berbulan-bulan setelah mereka pulih dari Covid. Termasuk masalah gigi dan kehilangan gigi," kata Dr William W Li, Presiden dan Direktur Medis Angiogenesis Foundation.

Dr Li mengatakan, gigi tanggal tanpa darah adalah hal yang tidak biasa dan memberikan petunjuk mungkin ada sesuatu yang terjadi pada pembuluh darah di gusi.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

Virus corona, imbuhnya dapat mengikat protein ACE2 yang tersebar di tubuh manusia.

Menurutnya ada kemungkinan virus telah merusak pembuluh darah yang menjaga gigi tetap hidup pada penderita Covid-19.

Inilah yang mungkin menjadi penyebab hilangnya gigi tanpa rasa sakit.

Baca juga: Mengenal Triggerfish, Ikan dengan Gigi Mirip Manusia

Dampak Covid-19 pada gigi

Li menambahkan para dokter gigi sebaiknya mewaspadai dampak Covid-19 pada gigi.

Kemungkinan yang lain, respons imun yang meluas atau badai sitokin telah bermanifestasi di dalam mulut.

"Jika reaksi Covid long hauler ada di mulut, itu mekanisme pertahanan terhadap virus," kata Dr Michael Scherer, seorang prosthodontists di Sonora, California.

Baca juga: Saat WHO Khawatirkan Terjangan Gelombang Ketiga Covid-19 di Eropa...

Ia menyebut, kondisi kesehatan inflamasi lain, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes, juga dapat berkorelasi dengan penyakit gusi pada pasien yang sama.

"Penyakit gusi sangat sensitif terhadap reaksi hiper-inflamasi, dan Covid long hauler pasti termasuk dalam kategori itu," kata Dr Scherer.

Meski demikian, Profesor Damien Walmsley, penasihat ilmiah di British Dental Association menilai, kehilangan gigi mungkin merupakan konsekuensi dari akses terbatas ke operasi dokter gigi selama penguncian.

Menurutnya seseorang dengan Covid-19 juga mengalami kondisi lemah, hingga sesak napas, nyeri dada, kabut otak dan kecemasan.

Saat kondisi demikian menurutnya mungkin seseorang sulit membersihkan giginya.

"Kemungkinan juga mereka tidak terlalu memperhatikan kebersihan mulut mereka, yang akan meningkatkan risiko terkena kerusakan gigi dan penyakit gusi,” kata dia dikutip dari Mirror.

 Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Raja Malaysia Setujui Penundaan Pemilu Sela di Sabah

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo iNFOGRAFIK: 10 Provinsi di Indonesia dengan Kasus Covid-19 Aktif Terbanyak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi