Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Black Friday 2020: Antrean Berkurang, Pembeli Pilih Belanja Online

Baca di App
Lihat Foto
Michael Nagle untuk Bloomberg
Black Friday di Amerika Serikat
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Black Friday merupakan istilah tidak resmi untuk hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat.

Tahun lalu, Black Friday jatuh pada 29 November 2019.

Peringatan Black Friday tahun ini diperingati pada Jumat (27/11/2020).

Black Friday biasanya identik dengan sejumlah promo dan diskon dari berbagai macam produk.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak toko, retailer, dan pelaku usaha menawarkan promosi pada Black Friday.

Bahkan, sejumlah toko mengadakan diskon tengah malam atau mulai berjualan pada hari Thanksgiving.

Baca juga: Sejarah Black Friday, Bagaimana Awal Mulanya?

Black Friday pada masa pandemi

Dilansir dari Reuters, Jumat (27/11/2020), Black Friday di Amerika Serikat pada tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

Jika pada tahun sebelumnya perayaan Black Friday selalu mengundang pembeli yang memadati pusat-pusat perbelanjaan untuk mencari diskon, tahun ini antusiasme itu berkurang.

Penyebabnya tidak lain adalah pandemi Covid-19 yang masih menjadi momok di Negeri Paman Sam.

Pembeli khawatir akan risiko penularan yang bisa terjadi jika mereka berkunjung ke pusat perbelanjaan.

Beberapa peritel besar telah bersiap untuk hal ini dan mengubah standar pelayanan mereka pada saat Black Friday.

Walmart membuka toko mereka sejak pukul 05.00 pagi pada hari Jumat, dan mengarahkan pembeli untuk tidak berlama-lama saat berbelanja.

Mereka juga memasang pembatas plastik di sekitar kasir, untuk mengurangi risiko penularan virus melalui droplet.

Peritel lain, Best Buy, juga buka sejak pukul 05.00 pagi. Mereka mempekerjakan karyawan yang dilengkapi rompi oranye untuk mengatur kepadatan toko.

Karyawan lain bertugas melakukan pemeriksaan suhu dan barang dagangan serta mencegah pembeli berlama-lama di lorong toko.

Baca juga: 6 Trik Memikat Pembeli di Momen Black Friday

Pembeli offline berkurang

Bill Park, partner di Deloitte & Touche LP, memperkirakan jumlah pembeli di Mal King of Prussia di luar Philadelphia turun sekitar 20-30 persen dibandingkan tahun lalu.

“Saya terkejut dengan kepadatan pembeli tahun ini. Sedikit turun, tapi penurunannya lebih besar dari yang saya kira," kata Park.

Selama pandemi Covid-19, peritel seperti Target Corp, Kohl's Corp, dan Walmart mencoba mengantisipasi penurunan pembeli offline dengan meluncurkan promosi belanja online sejak Oktober.

Sementara itu, operator toko serba ada Nordstrom, yang penjualannya jatuh akibat pandemi, menawarkan voucher senilai 15 dollar AS jika pelanggan memilih melakukan transaksi dengan metode pick up.

Artinya, pembeli memesan barang terlebih dahulu secara online, kemudian setelah pembayaran dilakukan pembeli bisa mengambil sendiri barang mereka di toko.

Hal ini dinilai dapat mengurangi kepadatan yang mungkin terjadi saat pembeli datang langsung dan mengantri di toko.

Sebelumnya, pada Kamis (19/11/2020) Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa berbelanja di toko yang ramai selama Thanksgiving dan Black Friday sebagai aktivitas berisiko tinggi.

Baca juga: Air Jordan 12 Chicago Bulls Meluncur di Momen Black Friday

Pilih belanja online

Dilansir dari New York Times, Jumat (27/11/2020) pada Black Friday tahun ini, banyak peritel harus menghadapi tantangan membuka toko offline selama pandemi, dan perubahan cara konsumen berbelanja.

Peritel juga menyiapkan strategi untuk meraup keuntungan lebih awal, dengan menawarkan promosi dan diskon Black Friday sejak Oktober.

Menurut National Retail Federation, sekitar 59 persen pembeli telah memulai belanja musim liburan mereka pada awal November. 

Sebagian besar dari transaksi itu terjadi secara online. NRF memproyeksikan, penjualan e-commerce akan tumbuh sebanyak 30 persen dibanding musim liburan tahun lalu.

Salah satu sinyal paling awal dari pertumbuhan penjualan digital tahun ini adalah laporan dari Adobe Analytics, yang memindai 80 persen transaksi online di 100 web peritel teratas AS.

Berdasarkan laporan itu, konsumen menghabiskan sekitar $ 5,1 miliar secara online pada Hari Thanksgiving tahun ini, naik dari angka $ 4,2 miliar pada tahun lalu.

Beli-Bayar-Ambil sendiri

Transaksi online dengan metode pick up juga mulai diminati, seperti yang terlihat di salah satu toko milik peritel Best Buy yang berada di luar Arden Fair Mall, pusat perbelanjaan di Sacramento.

Tidak terlihat adanya antrian pembeli yang biasa memadati toko pada saat Black Friday, karena sejumlah pembeli telah melakukan pembelian di hari sebelumnya.

Mereka memesan secara online dan menunggu untuk melakukan pick up di tepi jalan. Pembeli kemudian parkir di tempat yang ditentukan dan check in dengan aplikasi Best Buy di ponsel mereka.

Beberapa menit kemudian, seorang karyawan akan keluar dari toko untuk memverifikasi identifikasi pelanggan dan menyerahkan barang yang telah dibeli.

Seperti banyak peritel lain pada Black Friday ini, Best Buy mengatakan, mereka menawarkan fasilitas pick up di tepi jalan untuk membatasi jumlah pembeli di dalam toko dan untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona.

Baca juga: Ukir Rekor, Penjualan Online Saat Black Friday Tembus Rp 90 Triliun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi