Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Penipuan Modus Minta Kode OTP, Ini Cara Antisipasi dari Telkomsel

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi OTP, One Time Password, Kode OTP
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Masyarakat perlu waspada dengan upaya penipuan atau kejahatan di dunia maya yang semakin marak. 

Ada banyak modus dan motif yang dilakukan oleh pelaku dengan tujuan untuk mengambil keuntungan.

Salah satunya dengan membajak akun WhatsApp seseorang, lalu memanfaatkan data pribadi atau akun digitalnya.

Hal itu sebagaimana yang dibagikan oleh Fachry Ali di akun Twitter @fbajri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berikan Kode OTP karena Dijanjikan Pulsa Rp 500.000, Ratusan Juta Tabungan Nasabah Bank Raib

Melalui utas yang ia unggah pada Jumat (27/11/2020), dia mengaku mendapatkan sejumlah pesan, baik pemberitahuan layanan penanda adanya aktivitas digital yang tidak ia lakukan, juga pesan singkat dari pihak yang tidak ia ketahui

Dalam unggahan itu, seseorang memintanya memberitahukan ode OTP yang masuk melalui pesan singkat ke ponselnya. 

Dalam unggahannya, ia menandai sejumlah pihak, di antaranya adalah akun Twitter Telkomsel, sebagai penyedia layanan selular yang digunakan.

Menanggapi hal itu, akun @Telkomsel menjawab secara langsung melalui kolom komentar unggahan tersebut.

"Hai, Kak Fachry. Maaf ya jadi ga nyaman. Mengenai keluhan mendapatkan pesan spam di WhatsApp. Mimin saranin untuk melakukan blokir manual melalui pengaturan HP Kakak. Makasih :) -Micha," begitu jawaban yang disampaikan.

Baca juga: Dalam Hitungan Menit Setelah Berikan Kode OTP, Ratusan Juta Tabungan Nasabah Bank Raib

Scam

General Manager Eksternal Corporate Communications Telkomsel, Aldin Hasyim memberikan sejumlah tips agar nomor ponsel kita aman dari berbagai jenis gangguan kejahatan siber, misalnya scam.

Dijelaskan, scam merupakan kejahatan di mana pelaku menipu calon korban untuk memberikan kode angka atau informasi pribadi sehingga pelaku bisa mengakses akun pribadi milik calon korban.

Hal ini sebagaimana dialami oleh Fachry yang menerima pesan WhatsApp dari nomor asing yang identitasnya tertulis sebagai Indomaret.

Nomor asing tersebut meminta Fachry untuk mengirimkan tangkapan layar pesan yang masuk melalui layanan Short Message Services (SMS) yang masuk di nomor Telkomsel miliknya.

Tips yang bisa dilakukan adalah cek isi pesan yang diterima, jika Anda merasa tidak pernah melakukan hal-hal yang berhubungan dengan isi pesan tersebut maka jangan ikuti instruksi yang Anda dapatkan.

Jika ada link yang terdapat di dalam pesan itu, jangan pula Anda mengkliknya, karena dengan begitu data pribadi Anda bisa didapatkan pelaku dengan cara mengirim malware atau virus melalui tautan tersebut.

Namun apabila tidak sengaja mengklik tautan yang da, segera lah tutup laman yang memuat tautan tersebut agar tidak sempat termuat.

Baca juga: Bareskrim Tangkap 10 Tersangka Kasus Dugaan Pengambilalihan Rekening lewat Kode OTP

Modus OTP

Selanjutnya adalah modus OTP (One-Time Password), ini adalah kode yang terdiri dari sejumlah karakter unik yang diterima oleh Anda untuk bisa mengakses layanan yang lainnya.

Keberadaannya sangat dirahasiakan, hanya Anda yang dapat mengetahui kode ini, kecuali Anda mengirimkannya ke orang lain.

"Agar terhindar dari kejahatan dengan modus OTP, jangan pernah membagikan kode OTP kepada orang lain, siapa pun orangnya, baik dikenal atau tidak dikenal," kata Aldin.

Untuk meminimalisir kemungkinan ini, Anda juga diminta untuk tidak membagikan informasi nomor ponsel pribadi di media sosial.

Selanjutnya,  nonaktifkan fitur call forwarding dan aktifkan two factor authentification pada ponsel atau aplikasi yang Anda gunakan.

"Untuk mencegah penipuan bermodus OTP, Telkomsel menghadirkan fitur Magic Link yang merupakan tautan khusus yang tidak berfungsi jika diteruskan (di-forward). Fitur ini memungkinkan pelanggan melakukan login aplikasi MyTelkomsel dengan lebih aman," ujar Aldin.

Baca juga: 5 Tips Hindari Penipuan Modus Pencurian OTP

Pretexting

Modus yang satu ini biasanya berupa adanya seseorang atau satu pihak yang berbicara layaknya seorang ahli dengan pesan yang meyakinkan, atau menggunakan identitas palsu dengan tujuan mendapatkan informasi rahasia korban dengan cara menipunya.

Modus ini juga lah yang diterima Fachry melalui pesan WhatsApp dari nomor asing yang menuliskan dirinya sebagai Indomaret, salah satu waralaba yang banyak ditemui di Indonesia.

Nomor WhatsApp itu mengatasnamakan diri sebagai kasir Indomaret yang baru saja salah nomor dalam melakukan transaksi pengisian voucher permainan online, sehingga meminta korban mengirimkan kode yang ia terima.

"Agar terhindar dari pretexting, maka perlu menaruh kecurigaan dan lebih waspada terhadap nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan seseorang atau perusahaan," ujar Aldin.

Jika pelaku menanyakan sesuatu, maka Anda sebenarnya tidak perlu memberinya jawaban yang diinginkan. Itu menyelamatkan Anda dari upaya pretexting.

Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi