KOMPAS.com - Jerawat merupakan kondisi umum yang dialami oleh hampir semua orang.
Seringkali jerawat membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Banyak faktor yang dapat menyebabkan jerawat Anda muncul, mulai dari bakteri, hormon, pori-pori yang tersumbat hingga makanan.
Makanan apa saja yang bisa memicu jerawat?
Dilansir dari Healthline dan Web MD, berikut 6 makanan yang dapat menyebabkan jerawat.
1. Biji-bijian dan gula halus
Riset membuktikan, orang yang berjerawat cenderung mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan daripada orang yang tidak berjerawat.
Makanan tersebut meliputi:
- Roti, kerupuk, sereal atau makanan penutup yang dibuat dengan tepung putih
- Pasta yang dibuat dengan tepung terigu
- Nasi putih dan bihun
- Soda dan minuman manis lainnya
- Pemanis seperti gula tebu, sirup, madu
Sebuah studi menyebutkan, orang yang sering mengonsumsi gula, 30 persen memiliki risiko tumbuh jerawat.
Sementara, mereka yang sering mengonsumsi kue memiliki risiko 20 persen terkena jerawat.
Makanan kaya gula dan karbohidrat olahan memiliki pengaruh negatif pada kadar gula dalam darah dan insulin.
Karbohidrat olahan juga mudah diserap ke dalam aliran darah yang bisa dengan mudah mengakibatkan lonjakan gula darah.
Selain itu, konsumsi karbohohidrat olahan juga bisa menaikan kadar insulin yang turut mempengaruhi kadar gula dalam darah.
Padahal, kadar gula dalam darah yang tidak seimbang bisa memicu jerawat.
Selain itu, insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin (IGF-1).
Hal ini berkontribusi pada perkembangan jerawat karena membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan dengan meningkatkan produksi sebum pemicu jerawat.
Baca juga: Bersihkan Jerawat dan Komedo Sendiri, Apakah Aman?
2. Produk susu
Banyak penelitian yang menemukan hubungan antara produk susu dan keparahan jerawat.
Menurut studi, orang dewasa yang sering mengonsumsi susu dan es krim empat kali lebih tinggi memiliki risiko berjerawat.
Susu diketahui dapat meningkatkan kadar insulin, terlepas dari pengaruhnya terhadap gula darah, yang dapat memperburuk kondisi jerawat.
Susu juga mengandung asam amino yang merangsang hati untuk menghasilkan lebih banyak IGF-1, yang merupakan pemicu jerawat.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Ini Penyebab dan Hal yang Dapat Memperburuk Jerawat
3. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, hot dog, kentang goreng, soda, dan milkshake, adalah makanan andalan dari makanan khas Barat dan dapat meningkatkan risiko jerawat.
Studi yang dilakukan terhadap lebih dari 5.000 remaja dan dewasa muda China menemukan bahwa diet tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko 43 persen untuk jerawat.
Makan makanan cepat saji secara teratur meningkatkan risiko sebesar 17 persen.
Sebuah studi lain terhadap 2.300 pria Turki menemukan bahwa sering makan burger atau sosis dikaitkan dengan peningkatan risiko 24 persen mengembangkan jerawat.
Tidak jelas mengapa makan makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
Akan tetapi, beberapa peneliti mengusulkan bahwa hal itu dapat memengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon dengan cara yang mendorong perkembangan jerawat.
Baca juga: Mengenal Jerawat Punggung, Penyebab hingga Pengobatannya
4. Makanan kaya lemak omega-6
Makanan yang mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah besar dapat meningkatkan tingkat peradangan di kulit dan jerawat.
Ketidakseimbangan asam lemak omega-6 dan omega-3 ini membuat tubuh mengalami peradangan yang dapat memperburuk jerawat.
Beberapa makanan yang mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah besar di antaranya minyak jagung, minyak kedelai dan masih banyak yang lainnya.
Sebaliknya, melengkapi dengan asam lemak omega-3 dapat mengurangi tingkat peradangan dan telah terbukti mengurangi keparahan jerawat.
Baca juga: Pakai Masker di Masa Pandemi Bisa Picu Jerawat? Berikut Cara Mengatasinya...
5. Cokelat
Cokelat disebut sebagai pemicu jerawat semanjak 1920-an.
Beberapa survei mengaitkan makan cokelat dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
Riset yang meneliti sejumlah pria berjerawat menemukan adanya peningkatan lesi jerawat pada peserta yang rutin mengonsumsi 25 gram bubuk yang mengandung cokelat hitam sebesar 99 persen.
Cokelat bisa menimbulkan jerawat karena meningkatkan reaktivitas sistem kekebalan terhadap bakteri penyebab jerawat.
Studi lain menemukan bahwa pria yang diberi kapsul bubuk kakao 100 persen setiap hari memiliki lebih banyak lesi jerawat secara signifikan setelah satu minggu dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo.
Meskipun penelitian terbaru mendukung hubungan antara konsumsi cokelat dan jerawat, masih belum jelas apakah cokelat benar-benar menyebabkan jerawat.
Baca juga: Ramai soal Clindamycin Phosphate Disebut Ampuh Obati Jerawat, Ini Penjelasan Dokter
6. Bubuk protein whey
Bubuk protein whey adalah suplemen makanan yang populer, sumber makanan yang kaya akan asam leusin dan glutamin.
Asam amino ini membuat sel-sel kulit tumbuh dan membelah lebih cepat, yang dapat berkontribusi pada pembentukan jerawat
Asam amino dalam protein dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan tingkat insulin yang lebih tinggi yang dikaitkan dengan perkembangan jerawat.
Beberapa studi kasus telah melaporkan hubungan antara konsumsi protein whey dan jerawat pada atlet pria.
Studi lain menemukan korelasi langsung antara tingkat keparahan jerawat dan jumlah hari konsumsi suplemen protein.
Studi ini mendukung hubungan antara protein whey dan jerawat, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan apakah protein whey menyebabkan jerawat.
Baca juga: Jerawat di Dalam Hidung, Jangan Dianggap Remeh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.