Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Thimerosal dalam Vaksin Flu Berbahaya

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Ilustrasi
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa vaksin flu mengandung thimerosal, yakni pengawet berbasis merkuri, yang diyakini berbahaya.

Narasi itu keliru.

Sejumlah penelitian tidak menemukan bahwa thimerosal berbahaya.

Badan kesehatan dunia WHO juga menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa thimerosal dalam vaksin tidak aman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO merekomendasikan penggunaan vaksin yang mengangung thiomersal untku program imunisasi global.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook April Thompson pada 22 Oktober 2020 menulis status mengenai kandungan pengawet berbasis merkuri atau Thimerosal dalam vaksin flu.

Dia juga mengunggah tangkapan layar yang menyatakan bahwa Thimerosal sangat beracun. Namun, industri farmasi dan CDC terus mempromosikan bahwa Thimerosal aman.

Berikut isi lengkap statusnya setelah dialihkan ke bahasa Indonesia:

"Lakukanlah riset sebelum mendapat vaksinasi flu tahun ini. (terutama tahun ini). Thimerosal adalah pengawet berbasis merkuri yang telah digunakan selama beberapa dekade di Amerika Serikat dalam botol multi-dosis (botol berisi lebih dari satu dosis) obat-obatan dan vaksin."

Akun Hayley Yendell juga juga menarasikan bahwa Thimerosal yang terkandung dalam vaksin flu berbahaya.

Penjelasan

Dikutip dari situs web badan kesehatan dunia WHO, thiomersal atau juga dikenal sebagai thimerosal atau merthiolate adalah turunan organomercurial dari ethylmercury yang telah digunakan secara luas dan lama sebagai pengawet dalam vaksin.

Tujuan utamanya yakni mencegah pertumbuhan mikroba dalam produk selama disimpan dan digunakan.

Dalam produksi vaksin, thiomersal berguna untuk menonaktifkan organisme dan racun tertentu serta untuk mempertahankan jalur produksi yang steril.

WHO mengakui bahwa muncul kekhawatiran terhadap thiomersal, utamanya pada data mengenai toksisitas zat terkait, metilmerkuri, dan dari data paparan kronis merkuri dari rantai makanan.

Namun, WHO menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan mengenai ketidakamanan thimerosal dalam vaksin.

"WHO terus merekomendasikan penggunaan vaksin yang mengandung thiomersal untuk program imunisasi global karena manfaat penggunaan produk tersebut jauh lebih besar daripada risiko teoritis toksisitas," tulis WHO.

Tinjauan pustaka American Academy of Pediatrics yang diperbarui pada April 2013 mengungkapkan bahwa thimerosal aman. Jumlahnya dalam vaksin tidak memiliki efek berbahaya.

Salah satu penelitian dalam tinjauan pustaka menyebut tidak ada hubungan sebab akibat antara paparan dini merkuri dari vaksin yang mengandung thimerosal dan imunoglobulin serta defisit fungsi neuropsikologis pada usia 7-10 tahun.

Penelitian lain menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin campak, gondok, dan rubella terhadap autisme. Lainnya menyimpulkan tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa paparan dini thimerosal memiliki efek merusak neurologis dan psikologis.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS menyatakan efek samping paling umum dari thiomersal adalah reaksi kecil seperti kemerahan dan bengkak di tempat suntikan. Meski jarang, beberapa orang mungkin alergi terhadap thimerosal.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bahwa vaksin flu yang mengandung thimerosal berbahaya tidak benar.

WHO menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa thimerosal dalam vaksin tidak aman.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi