Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Indonesia Pekan Ini, Dua Kali Pecah Rekor Kasus Harian

Baca di App
Lihat Foto
Covid19.go.id
Grafik penambahan kasus infeksi baru Covid-19 harian dalam sepekan terakhir (21-27 November 2020).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Dalam sepekan ini, dua kali catatan kasus harian mencapai rekor baru di atas 5.000 kasus. 

Berdasarkan grafik penambahan kasus harian yang dipublikasi pada laman Covid19.go.id, dalam pekan ini, 23-28 November 2020, terjadi 2 kali rekor baru kasus harian.

Pertama, pada 25 November 2020, di mana kasus baru harian tercatat 5.534 kasus.

Angka ini melebihi kasus tertinggi sebelumnya, yakni 5.444 kasus yang tercatat pada 13 November 2020.

Dua hari kemudian, Jumat (27/11/2020), Indonesia melaporkan 5.828 kasus harian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa bisa terjadi?

Pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani, menilai, ada beberapa hal yang menyebabkan peningkatan kasus di Indonesia.

Penyebabnya, di antaranya, sejumlah kegiatan yang melibatkan kerumunan akhir-akhir ini. Dampaknya, angka kasus meningkat dan membuat kapasitas rumah sakit penuh.

"Termasuk rumah sakit (penuh) sampai antre di IGD di beberapa tempat," ujat Laura, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (27/11/2020).

Beberapa kegiatan yang melibatkan kerumunan dan mendapat sorotan dalam sebulan terakhir adalah sejumlah agenda yang dihadiri Rizieq Shihab, mulai dari kepulangannya hingga pernikahan putrinya yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Selain itu, sejumlah aksi yang diikuti massa terkait isu UMK dan menolak pengesahan UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Selain kerumunan, faktor lain yang menyebabkan peningkatan kasus infeksi di Indonesia adalah libur panjang pada akhir Oktober 2020.

Jika melihat grafik kasus harian, puncak kasus baru sebelumnya tercatat pada 13 November 2020 dengan 5.444 kasus.

Ketika itu, kata Lauran, libur panjang memiliki andil dalam peningkatan kasus infeksi yang terjadi di Indonesia.

Meski kegiatan-kegiatan itu dilakukan beberapa waktu sebelumnya, tetapi hasilnya baru diketahui beberapa waktu setelahnya, karena hasil tes yang keluar bukan pengujian yang dilakukan pada hari itu juga atau tidak real time.

"Bisa dikatakan ada dampak dari libur panjang, karena dari hari terakhir libur panjang pada 1 November, berarti saat ini terhitung sekitar 12 hari setelahnya," kata Laura, seperti diberitakan, Kompas.com, 13 November 2020.

Peningkatan ini bisa saja akan kembali terjadi di Indonesia karena pada 9 Desember 2020 akan digelar Pilkada Serentak 2020 dan libur panjang pengganti Idul Fitri, juga Natal dan tahun baru.

Baca juga: Epidemiolog: Kasus Covid-19 Bertambah 4.000 Lebih Per Hari, Indonesia Belum Aman dari Pandemi

Melihat potensi itu, Epidemiolog dari Griffith University menyarankan agar pemerintah menunda pelaksanaan libur panjang akhir dan Pilkada Serentak 2020.

"Tak ada pilihan lain. Kalau kita mau mengendalikan pandemi di Indonesia, maka hindari kerumunan dalam bentuk apa pun," kata Dicky.

Baca juga: Indonesia Kembali Catat Kasus Harian Tertinggi, Epidemiolog: Jangan Terpaku Kasus Harian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi