Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan yang Meningkat Selama Pandemi...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Kentoh
Ilustrasi pandemic fatigue, pandemi virus corona, pandemi Covid-19
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Sejumlah aksi unjuk rasa seruan global untuk mengakhiri aksi kekerasan pada perempuan dilakukan di sejumlah wilayah Eropa pada Rabu pekan lalu, 25 November 2020.

Para aktivis di berbagai negara Eropa ini meminta para pemimpin dunia menghentikan pelecehan terhadap perempuan yang situasinya dinilai memburuk selama pandemi virus corona. 

Aksi protes ini dilakukan oleh sejumlah aktivis dari Perancis hingga Ukraina.

Protes dilakukan bertepatan pada Hari Penghapusan Kekerasan Perempuan Internasional.

Peringatan tersebut bertujuan untuk menarik perhatian banyak orang mengenai kekerasan dalam rumah tangga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir AP News, dari data Perserikatan Bangsa-Bangsa, hingga data sejumlah negara baik Uni Eropa, Perancis dan Inggris, statistik menunjukkan bahwa pandemi meningkatkan kekerasan kepada perempuan.

“Kekerasan pria kepada wanita juga merupakan pandemi yang terjadi sebelum virus dan akan bertahan lebih lama darinya,” ujar Phumzile Mlambo-Ngcuka, direktur eksekutif badan Wanita PBB.

Ia mengatakan, tahun ini ada banyak laporan mengenai KDRT, cyber bullying, pernikahan anak, pelecehan seksual, dan kekerasan seksual.

Baca juga: PBB: Covid-19 Memperburuk Kekerasan terhadap Perempuan

Berikut ini sejumlah aksi yang menyuarakan penghentian kekerasan terhadap perempuan di sejumlah negara:

Italia

Di Roma, Italia, massa melakukan aksi di Kantor Perdana Menteri  dengan menggelar spanduk merah menuntut diakhirinya kekerasan terhadap perempuan.

Menurut data, kasus KDRT meningkat saat diberlakukan lockdown di Italia karena pandemi virus corona. 

“Karena pembatasan, secara tidak sengaja menciptakan tekanan yang mendalam yang menyebabkan meningkatnya episode kekerasan dalam rumah tangga,” kata Perdana Menteri Giuseppe Conte dalam diskusi mengenai masalah kekerasan pada perempuan dikutip dari AP News.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Italia, mengutip data dari Badan Statistik Nasional ISTAT menyebutkan, selama penguncian, ada banyak laporan KDRT yang meningkat 75 persen dibanding saat 2019.

Menurut data pada Maret dan Juni 2020, panggilan berkaitan dengan kekerasan juga meningkat menjadi 119,6 persen.

Perdana Menteri Conte bersama Perdana Menteri Spanyol saat ini telah menandatangani deklarasi bersama untuk mempercepat langkah yang akan ditempuh memberantas kekerasan pada perempuan yang mereka sebut sebagai “pandemi yang tak terlihat". 

Ukraina

Sejumlah aktivis perempuan melakukan protesnya termasuk melakukan aksi dengan bertelanjang dada di Ukraina.

“Kami ingin menggambarkan situasi dengan hak-hak perempuan dalam masyarakat Ukraina - tidak terlindungi dari kekerasan apa pun. Kami pikir kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran hak asasi manusia," kata aktivis Femen Anya Alian. 

Perancis

Perancis telah menandatangani kesepakatan dengan TikTok untuk mengampanyekan agar kaum muda melaporkan pelecehan yang terjadi di jejaring media sosia.

Kesepakatan ini muncul karena data nasional menunjukkan ada banyak kasus wanita yang dibunuh oleh pasangan atau mantan pasangan mereka.

Menteri Perancis untuk persamaan hak, Elisabeth Moreno, menyebutkan, laporan kekerasan dalam rumah tangga yang terdaftar di pemerintah naik 42 persen selama penguncian virus pertama di Perancis pada musim semi.

Angka ini meningkat 15 persen sejak penguncian baru diberlakukan hampir sebulan lalu. 

Inggris

Di Inggris, Kantor Statistik Nasional menyebutkan, polisi mencatat 259.324 pelanggaran kekerasan dalam rumah tangga antara Maret dan Juni 2020.

Angka itu meningkat 18 persen dibanding periode yang sama pada 2018.

Selain itu, jumlah orang yang menelepon hotline kekerasan dalam rumah tangga lebih tinggi 65 persen antara April hingga Juni dibandingkan tiga bulan pertama tahun ini, sebelum penguncian.

"Statistik yang mengerikan ini menunjukkan tingkat kekerasan dalam rumah tangga yang endemik," kata Juru Bicara Partai Buruh Nick Thomas-Symonds.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi