Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan Penciuman karena Covid-19 Disebut Bisa Sembuh dengan Latihan, Bagaimana Caranya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Vialantsin
Ilustrasi anosmia, kehilangan penciuman
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kehilangan indera penciuman telah dikaitkan dengan gejala Covid-19 menurut sejumlah penelitian.

Mengutip WebMD, 1 Desember 2020, kondisi di mana orang mengalami distorsi bau yang aneh dan seringkali tidak menyenangkan disebut dengan parosmia.

Misalnya seharusnya Anda mencium aroma lemon, tapi justru mencium bau kubis busuk atau cokelat berbau bensin.

Baca juga: Berkaca dari Temuan Kasus Covid-19 pada Siswa SMK di Jateng, Apa Itu Anosmia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parosmia telah dikaitkan dengan Covid-19 dan cedera kepala lain.

Lantas, apakah pasien Covid-19 bisa mendapatkan kembali indera penciuman mereka?

Masih dari WebMD, latihan khusus dapat menyembuhkan parosmia menurut sebuah penelitian di Inggris.

Penelitian itu dilakukan tim dari University of East Anglia dan penelitiannya dilaporkan dalam jurnal The Laryngoscope.

"Kehilangan bau diperkirakan memengaruhi hingga seperempat populasi umum," kata peneliti Carl Philpott, dari Norwich Medical School di University of East Anglia.

Baca juga: Sadar Punya Masalah Bau Mulut Saat Intens Pakai Masker? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Dia juga mengatakan kehilangan bau juga merupakan gejala utama Covid-19 dan pandemi menyebabkan banyak orang kehilangan bau jangka panjang atau distorsi bau seperti parosmia.

Mereka meneliti 100-an orang yang kehilangan atau mengalami perubahan dalam indera penciuman mereka. WebMD menyebutnya 140 relawan, sedangkan sumber lain mengatakan 143 relawan.

Para pasien yang diteliti diberi berbagai alat pelatihan penciuman termasuk bau yang berbeda, seperti kayu putih, lemon, mawar, kayu manis, coklat, kopi, lavender, madu, stroberi dan daun thyme.

"Kami menemukan bahwa kehadiran parosmia dan kinerja penciuman yang lebih buruk pada pengujian identifikasi bau dan diskriminasi dikaitkan dengan pemulihan yang signifikan secara klinis dalam fungsi penciuman untuk orang yang mengalami gangguan penciuman pasca-virus," kata Philpott.

Baca juga: Kisah YouTuber Lansia Brasil, Viral karena Mencatat dan Membacakan Semua Nama Subscriber-nya

Pelatihan indera penciuman

Lanjutnya, hal itu berarti bahwa pelatihan indera penciuman dapat membantu jalur penciuman untuk mulai beregenerasi dan pulih.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang tua lebih mungkin mulai memulihkan indra penciuman mereka.

Selain itu, peningkatan terbesar terlihat di antara mereka yang kehilangan fungsi penciuman paling banyak.

Baca juga: Lansia, Covid-19, dan Vaksin Flu di Tengah Pandemi...

Mengutip Telegraph, 28 November 2020, para ilmuwan di University of East Anglia telah menunjukkan bahwa latihan seperti mencoba membedakan antara bau lemon dan mawar, yang dilakukan dua kali sehari, dapat memperbaiki kerusakan penciuman yang dilakukan oleh virus.

Pada penelitian yang mereka lakukan, para relawan diminta mencium setidaknya empat bau berbeda dua kali sehari selama beberapa bulan.

Studi mereka menemukan bahwa latihan tersebut meningkatkan indera penciuman melalui neuroplastisitas, kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri setelah cedera.

Penelitian ini dilakukan sebelum pandemi Covid-19, tetapi para peneliti mengatakan temuan itu dapat membantu orang yang kehilangan indera penciuman akibat virus.

Baca juga: Kasus Terus Menanjak, Ini 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa Itu Anosmia?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi