Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rusia Memulai Vaksinasi Sputnik V di Moskow...

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Bojan Milinkov
Ilustrasi vaksinasi lansia, vaksin untuk lansia
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Rusia dikabarkan telah memulai program vaksinasi Covid-19 dengan kelompok paling berisiko di sejumlah klinik di Ibu Kota Moskow.

Vaksinasi menggunakan Sputnik V, yang dikembangkan oleh negara ini sendiri dan telah didaftarkan pada Agustus lalu.

Pengembang vaksin mengklaim suntikan efektif 95 persen dan tidak menimbulkan efek samping yang besar, namun masih menjalani pengujian massal.

Baca juga: Vaksin Virus Corona dari Rusia Sputnik V, Bagaimana Cara Kerjanya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diberitakan BBC, ribuan orang telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.

Adapun vaksin yang dikembangkan Rusia akan diberikan melalui dua suntikan, dengan selang waktu tiga pekan atau 21 hari.

Produsen diperkirakan hanya akan membuat dua juta dosis vaksin pada akhir tahun ini.

Baca juga: Saat Rusia Mulai Produksi Vaksin Corona Sputnik V Kloter Pertama...

Program vaksinasi

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengumumkan, program vaksinasi awal pekan ini ditawarkan kepada orang-orang yang bekerja di sekolah, layanan kesehatan, dan pekerja sosial.

Daftar orang yang mendapatkan vaksinasi akan bertambah karena lebih banyak vaksin tersedia.

Adapun pendaftaran vaksinasi dapat dilakukan secara online, yang memungkinkan penduduk berusia 18-60 tahun mendapatkan suntikan di 70 tempat di seluruh kota.

Pelayanan akan dioperasikan pukul 08.00-20.00 waktu setempat (05.00-17.00 GMT).

Baca juga: Kehilangan Penciuman karena Covid-19 Disebut Bisa Sembuh dengan Latihan, Bagaimana Caranya?

Melansir Kompas.com, 10 Oktober 2020, Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya mengembangkan vaksin Sputnik V, menggunakan vektor virus yang dilemahkan dari adenovirus penyebab flu biasa.

Vaksin vektor virus akan memperkenalkan protein lonjakan SARS-CoV-2 ke tubuh.

Vaksin menggunakan dua jenis adenovirus dengan membutuhkan suntikan kedua setelah 21 hari untuk meningkatkan respons kekebalan.

Pihak pengembang mengklaim vaksin Sputnik V keefektifannya mencapai 92 persen.

Vaksin terbukti manjur di antara sekelompok sukarelawan yang menjadi bagian dari uji coba fase tiga.

Baca juga: Mengenal Terapi Plasma Konvalesen untuk Penderita Covid-19, Bagaimana Cara Kerjanya?

Kasus di Rusia

Untuk diketahui, Rusia menduduki posisi keempat negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di seluruh dunia.

Berdasarkan data Worldometers, sejauh ini kasus Covid-19 di Rusia mencapai 2.431.731 kasus, dengan 28.782 kasus baru harian.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.916.396 orang telah sembuh dan negatif dari infeksi virus.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

Adapun kematian di Rusia sebanyak 42.684 kasus, dengan 508 kematian baru dalam satu hari terakhir.

Sejauh ini, Rusia masih menghadapi 472.651 kasus aktif, dengan 2.300 berada dalam kondisi parah.

Baca juga: Kasus Terus Menanjak, Ini 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi