Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklon Tropis 96S, Waspada Potensi Banjir Rob di Jalur Pantura Semarang-Surabaya

Baca di App
Lihat Foto
Dok istimewa
Kondisi banjir rob di kawasan kampung Beting, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya bibit siklon tropis 96S di Samudera Hindia sebelah selatan Banten.

Berdasarkan pemantauan BMKG pada Sabtu (5/12/2020), bibit siklon tropis ini berpotensi menjadi siklon tropis pada Selasa (8/12/2020) malam atau Rabu (9/12/2020) pagi.

Terkait dengan fenomena cuaca itu, peneliti di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Erma Yulihastin, mengatakan ada potensi banjir rob atau air laut yang naik ke daratan di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura).

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khususnya, ia merinci, jalur Pantura yang berada di sepanjang Semarang, Jawa Tengah, hingga Surabaya, Jawa Timur. 

 

"Waspadai banjir rob di sepanjang jalur Pantura Semarang-Surabaya, karena dampak pergerakan badai tropis 96S," kata Erma saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/12/2020).

Hal yang sama juga disampaikan Erma melalui akun Facebook miliknya.

"Semua jalur pantura dari Semarang hinga Surabaya harap waspada disapa oleh badai yang dibawa oleh pergerakan 96S siang-sore ini," tulisnya, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Siklon Tropis 96S Terpantau, Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

Hujan ekstrem

Ema mengatakan siklon tropis 96S dapat menimbulkan dampak berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Kondisi itu bisa memicu bencana seperti tanah longsor dan banjir rob.

"Hujan ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Jepara-Kudus-Rembang," ucap Erma. 

"Potensi hujan ekstrem dan angin kencang di sepanjang pesisir utara Jawa bagian tengah dan timur terjadi hingga beberapa hari mendatang," lanjutnya. 

Untuk saat ini, berdasarkan pemantauan yang dilakukan PSTA, Erma menyebut badai masih berada di sisi selatan Jawa bagian tengah. 

Namun, pergerakannya semakin menjauh dari wilayah Indonesia menuju selatan. 

"Semakin menjauh menuju ke selatan serta pecah menjadi dua dengan pembentukan sel badai yang baru," jelas Erma. 

Baca juga: Heboh Meteorit Diklaim Berharga Miliaran Rupiah, Ini Kata Lapan

Selain itu, Erma menyebut ada bibit badai lain selain siklon tropis 96S yang membuat kemungkinan cuaca ekstrem terjadi di wilayah Indonesia lainnya. 

"Terdapat bibit badai baru di bagian timur dekat pesisir utara Australia. Maraknya badai ini membuat kawasan timur Jawa, Lombok, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami banyak hujan, angin kencang, gelombang tinggi, dan potensi ekstrem lainnya," pungkasnya.

Baca juga: BMKG: Waspada Siklon Tropis 96S Picu Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi