Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Penasihat Rekomendasikan BPOM AS Beri Izin Darurat Vaksin Pfizer

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Nixx Photography
Ilustrasi vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan Moderna berbasis teknologi genetik yang disebut mRNA (messenger RNA).
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Dewan penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Kamis (10/12/2020) merekomendasikan agar vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer segera disahkan.

Hal ini memungkinkan pemberian suntikan vaksin terhadap pekerja kesehatan dan penghuni panti jompo, yang menjadi kelompok prioritas, mulai awal minggu depan.

Dewan penasihat vaksin FDA terdiri dari ahli ilmiah independen, dokter penyakit menular, dan ahli statistik. Mereka mendukung otorisasi darurat penggunaan vaksin untuk orang berusia 16 tahun ke atas.

Dilansir CNA, Pfizer telah meminta agar vaksin dua dosis disetujui untuk digunakan pada orang berusia 16-85 tahun.

Komisaris FDA Steven Hahn mengatakan, pihaknya dengan hati-hati meninjau seluruh data tentang vaksin Pfizer, termasuk alergi potensial setelah muncul peringatan dari Inggris.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebutkan, label vaksin virus corona Pfizer akan mencakup perincian termasuk kelompok yang diberi dan tidak boleh diberi, jika akhirnya disetujui.

Baca juga: Panel Pakar AS Dukung Vaksin Pfizer Covid-19

Dituliskan New York Times, FDA diperkirakan akan memberikan otorisasi penggunaan darurat pada Sabtu (12/12/2020).

Namun, persyaratan hukum atau birokrasi dapat memungkinkan pengumuman mundur satu hari.

Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Pfizer akan dikirimkan, dengan sekitar setengahnya akan dikirimkan ke seluruh negeri.

Sedangkan setengahnya lagi akan disediakan untuk penerima awal yang akan menerima dosis kedua sekitar tiga minggu kemudian.

"Dengan kemanjuran tinggi dan keamanan yang baik, dan pandemi yang pada dasarnya di luar kendali, pengenalan vaksin merupakan kebutuhan mendesak," kata Wakil Presiden Senior dan Kepala Penelitian dan Pengembangan Vaksin Pfizer Kathrin Jansen.

Izin yang diberikan AS atas vaksin Pfizer diharapkan segera diikuti vaksin Moderna, yang menggunakan teknologi serupa dan menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis.

Baca juga: Update Corona Dunia 11 Desember: China Sarankan Pramugari Gunakan Popok

Vaksin Pfizer

Pfizer dan mitranya, perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech, mulai mengerjakan vaksin 11 bulan yang lalu.

Ini memecahkan rekor kecepatan untuk penembangan vaksin, yang biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Vaksinasi menggunakan vaksin produksi Pfizer telah dimulai di Inggris. Namun, regulator merekomendasikan orang dengan riwayat reaksi alergi anafilaksis terhadap obat-obatan dan makanan tidak mendapatkan vaksin.

Rekomendasi muncul setelah diselidiki terjadinya dua kasus reaksi alergi pada petugas kesehatan.

Kendati begitu, Pfizer mengklaim tidak ada kasus reaksi alergi yang serius dalam uji coba terhadap 44.000 peserta.

Baca juga: Kaleidoskop 2020, Vaksin Covid-19 yang Menentukan...

Lebih lanjut, FDA telah meminta Pfizer untuk memasukkan reaksi alergi dalam rencana pelacakan keamanan dan akan memasukkan peringatan dalam instruksi penggunaan vaksin.

Dokumen yang disiapkan FDA sebelumnya tidak menunjukkan masalah keamanan atau kemanjuran, meningkatkan optimisme bahwa AS akan segera mengikuti otorisasi dari Inggris dan Kanada.

Pfizer dan BioNTech mengatakan, rejimen dua dosis vaksin 95 persen efektif dalam mencegah penyakit dari Covid-19.

Data terperinci yang dirilis menunjukkan vaksin mulai memperlihatkan perlindungan, bahkan sebelum relawan menerima dosis kedua.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi