Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 13 Penyakit yang Berhasil Diatasi dengan Vaksin, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Bojan Milinkov
Ilustrasi vaksinasi lansia, vaksin untuk lansia
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah virus corona penyebab penyakit Covid-19 sebagai pandemi global sejak 11 Maret 2020.

Adapun penetapan status pandemi global ini bukan pertama kali dilakukan.

Sejumlah wabah virus di masa lalu juga pernah ditetapkan sebagai pandemi.

Baca juga: Kasus Terus Menanjak, Ini 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam mengatasinya, sejumlah pandemi tersebut disebut juga berhasil diatasi dengan bantuan vaksin.

Lantas, apa saja wabah global yang berhasil diatasi dengan penggunaan vaksin?

Dilansir dari situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) disebutkan ada 13 wabah yang berhasil dilalui dengan bantuan vaksin.

1. Polio

Polio adalah penyakit menular yang melumpuhkan dan berpotensi mematikan yang disebabkan oleh virus polio.

Diketahui, virus polio menyebar antar manusia dan dapat menyerang otak dan sumsum tulang belakang orang yang terinfeksi, dan menyebabkan kelumpuhan.

Polio yang menginfeksi di AS dapat dikendalikan dengan vaksinasi menggunakan vaksin polio (yang disebut IPV) dan terus digunakan hingga negara ini bebas polio.

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan dosis vaksin polio untuk setiap usia 1-2 bulan, 4 bulan, 12-23 bulan, dan 4-6 tahun.

Baca juga: Mengenal Polio, dari Jenis hingga Penyebabnya...

2. Tetanus

Tetanus menyebabkan kekakuan otot yang menyakitkan dan rahang terkunci. Kondisi ini dapat beakibat fatal.

Umumnya, penyebab tetanus ini berasal dari luka yang diakibatkan dari mengikis, menusuk, atau mengiris terhadap benda logam.

Saat ini, salah satu tindakan pengobatan penyakit tetanus menggunakan vaksin tetanus yang disebut DTaP.

Vaksin ini dapat melawan virus dan memberikan perlindungan terhadap tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan).

Dokter menganjurkan orangtua agar anak-anak mendapatkankan lima dosis vaksin DTaP pada usia 1-2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 12-23 bulan, dan 4-6 tahun.

Baca juga: Saat Vaksin Polio Bio Farma Jadi yang Pertama Terdaftar oleh WHO untuk Penggunaan Darurat...

3. Flu (influenza)

Flu adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Kemudian, flu dapat menginfeksi orang secara berbeda berdasarkan sistem kekebalan, usia, dan kesehatan mereka.

Gejala flu pada anak bisa berupa batuk, demam, pegal-pegal, kelelahan, muntah, dan diare.

Baca juga: Flu Burung Mewabah di Beberapa Negara, Bagaimana Pencegahannya?

Penting untuk diketahui bahwa anak-anak di bawah 6 bulan lebih mungkin masuk rumah sakit karena flu, tetapi terlalu muda untuk mendapatkan vaksin flu.

Menurut CDC, cara terbaik untuk melindungi bayi dari flu adalah ibu si bayi harus divaksinasi selama kehamilan dan semua pengasuh yang merawat bayi tersebut.

Dokter menganjurkan kepada orangtua agar anaknya mendapatkan vaksin setiap tahunnya saat si anak berusia mulai 6 bulan.

Baca juga: Dari Korsel hingga Jepang, Mengapa Flu Burung Kembali Mewabah?

4. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan suatu penyakit yang menyebar melalui darah atau cairan tubuh lainnya, namun kondisi ini berbahaya bagi bayi.

Sebab, virus hepatitis B dapat menyebar dari ibu yang terinfeksi ke anak selama kelahiran.

Diketahui, 9 dari 10 ibu dilaporkan terinfeksi virus ini dari ibunya yang sudah dalam kondisi kronis.

Oleh karena itu, bayi harus mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B segera setelah lahir.

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan tiga dosis suntikan Hepatitis B untuk perlindungan terbaik pada saat setelah lahir, berusia 1-2 bulan, dan berusia 6 bulan.

Baca juga: Mewabah di Depok, Berikut Penyebab Menyebarnya Hepatitis A

5. Hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit hati yang menular dan ditularkan melalui kontak orang ke orang atau melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

Vaksin Hepatitis A dikembangkan pada 1995 dan sejak itu telah mengurangi jumlah kasus secara dramatis di Amerika Serikat.

Untuk menanganinya, vaksinasi hepatitis A adalah cara yang baik untuk membantu bayi Anda tetap bebas dari hepatitis A dan tetap sehat.

Dokter menganjurkan agar anak Anda mendapatkan dua dosis vaksin hepatitis A yakni pada usia 12-23 bulan, dan 6 bulan.

Baca juga: Mengenal Penyakit Hepatitis A dan Cara Pencegahannya

6. Rubella

Rubella menyebar melalui batuk dan bersin.

Hal ini sangat berbahaya bagi wanita hamil dan bayinya yang sedang berkembang.

Jika seorang wanita hamil yang tidak divaksinasi terinfeksi rubella, ia bisa mengalami keguguran atau bayinya bisa meninggal setelah lahir.

Selain itu, ia dapat menularkan penyakit tersebut kepada bayinya yang sedang berkembang yang dapat mengalami cacat lahir yang serius.

Namun, cara untuk mencegah hal itu dapat terjadi yakni dengan melakukan vaksinasi rubella (MMR) saat anak berusia 12-23 bulan, dan 4-6 tahun.

Baca juga: Bagaimana Vaksin Flu dapat Membantu Melawan Covid-19?

7. Hib

Hib (atau nama resminya, Haemophilus influenzae tipe b) dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem kekebalan anak dan menyebabkan kerusakan otak, gangguan pendengaran, atau bahkan kematian.

Kebanyakan, Hib menyerang anak berusia di bawah 5 tahun.

Penyakit serius ini mulai dikenal ketika ditemukannya vaksin yang membuat akhir dari segala penderitaan.

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan empat dosis vaksin Hib saat berusia 1-2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12-23 bulan.

Baca juga: Mengenal Kanker Langka Angiosarkoma, dari Penyebab hingga Gejalanya...

8. Campak

Campak merupakan penyakit yang sangat menular dan bisa serius, terutama untuk anak kecil.

Bahkan, seseorang dapat tertular penyakit ini hanya dengan berada di ruangan yang pernah didatangi oleh penderita campak.

Karena campak umum terjadi di bagian lain dunia, sebaiknya orang melakukan vaksinasi campak atau vaksin MMR agar terlindungi dari penyakit menular ini.

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan dua dosis vaksin MMR pada saat berusia 12-23 bulan, dan 4-6 tahun.

Baca juga: Penelitian Baru: Gejala Umum Covid-19 Selain Batuk Kering dan Demam

9. Batuk rejan (Pertusis)

Batuk rejan, atau pertusis, adalah penyakit sangat menular yang bisa mematikan bagi bayi.

Batuk rejan dapat menyebabkan batuk yang tidak terkendali dan hebat, yang sering kali membuat Anda sulit bernapas. Namanya "rejan" berasal dari suara napas yang tajam setelah batuk.

Batuk rejan sangat berbahaya bagi bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi sendiri.

Untuk mencegah dan menyembuhkannya, para ibu harus mendapatkan vaksin batuk rejan atau DTaP setiap kehamilan untuk memberikan perlindungan kepada bayinya sebelum lahir.

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan lima dosis vaksin DTaP saat berusia 1-2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12-23 bulan.

Baca juga: Benarkah Gunakan Masker Ganggu Kinerja Paru-paru?

10. Penyakit radang paru

Penyakit radang paru disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.

Bakteri ini menyebabkan infeksi telinga, infeksi sinus, pneumonia, dan bahkan meningitis, sehingga sangat berbahaya bagi anak-anak.

Oleh karena itu, pastikan anak-anak terlindungi dari penyakit ini dengan vaksinasi (menggunakan vaksin PCV13).

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan empat dosis vaksin saat berusia 1-2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan12-23 bulan.

Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Corona Sinovac Mendarat di Indonesia, Siapa yang Harusnya Mendapat Prioritas?

11. Rotavirus

Rotavirus merupakan salah satu penyakit menular dan dapat menyebabkan diare berair yang parah, seringkali disertai muntah, demam, dan sakit perut, kebanyakan pada bayi dan anak kecil.

Anak-anak bisa mengalami dehidrasi parah akibat penyakit ini dan perlu dirawat di rumah sakit.

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan vaksin Rotavirus pada usia 1-2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

12. Gondongan

Gondongan merupakan penyakit yang paling terkenal karena menyebabkan pipi bengkak dan rahang bengkak.

Penyakit ini dapat menular ke orang lain.

Penyakit ini muncul karena adanya pembengkakan pada kelenjar ludah.

Salah satu alternatif penyembuhannya yakni menggunakan vaksin MMR.

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan dua dosis vaksin MMR saat anak-anak berusia 12-23 bulan, dan 4-6 bulan.

Baca juga: 15 Penyakit akibat Konsumsi Alkohol, Apa Saja?

13. Difteri

Difteri dapat menyebabkan gagal jantung, kelumpuhan, bahkan kematian.

Diketahui, vaksin DTaP dapat memberikan perlindungan terhadap difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan).

Pastikan untuk memvaksinasi untuk membantu menjaga infeksi berbahaya ini dari anak-anak Anda.

Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan lima dosis vaksin DTaP saat berusia 1-2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 12-23 bulan, dan 4-6 tahun.

Baca juga: Sinovac Optimistis Vaksin Virus Corona Siap Awal 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi