Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Seputar Vaksin Sinovac yang Diketahui Sejauh Ini

Baca di App
Lihat Foto
AFP/NOEL CELIS
Calon vaksin corona Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Sebanyak 1,2 juta vaksin virus corona produksi Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020.

Vaksin tersebut merupakan vaksin siap pakai yang diproduksi oleh Sinovac dan ditempatkan dalam kontainer berpendingin.

Namun, proses vaksinasi masih menunggu hasil uji klinis fase 3 untuk mengetahui efektivitas vaksin menghadapi virus corona.

Rencananya, total jumlah vaksin yang akan tiba di Indonesia adalah sebanyak 3 juta dosis. Sisa vaksin dijadwalkan tiba di Indonesia pada 2021.

Sejauh ini, apa saja yang sudah diketahui soal vaksin Sinovac ini? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kapan sisa vaksin disalurkan?

Sisa vaksin siap pakai Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis akan tiba di Indonesia pada Januari 2021.

Menurut Direktur Bio Farma, Honesti Basyir, pada Desember 2020 ini, 15 juta dosis dalam bentuk bulk dijadwalkan akan dikirimkan.

Selanjutnya, pada Januari 2021, sebanyak 30 juta dosis vaksin juga akan tiba di Tanah Air.

Baca juga: Menilik Perbandingan Vaksin Corona Pfizer dengan Sinovac, Apa Saja?

2. Jika sudah aman, berapa kali penyuntikan vaksin?

Vaksin-vaksin Covid-19 yang diproduksi sejumlah perusahaan disuntikkan dengan dosis berbeda.

Bagaimana dengan vaksin produksi Sonovac?

Sekertaris Perusahaan Biofarma Bambang Heriyanto mengatakan, vaksin virus corona memerlukan dua dosis penyuntikan.

“Vaksin dari Sinovac merujuk uji klinismya akan diberikan sebanyak 2 dosis,” ujar Bambang.

Baca juga: Tahap Awal, 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan

3. Bagaimana efektivitas vaksin?

Sinovac maupun PT Biofarma menyebutkan, hingga saat ini belum diketahui efektivitas vaksin ini.

Proses uji klinis masih berlangsung. “Sampai saat ini belum ada hasil efektivitas yang di-publish,” ujar Bambang.

Hal tersebut juga disampaikan Bio Farma dalam unggahan melalui akun Twitter-nya.

4. Bagaimana perkembangan uji klinis vaksin?

Perkembangan terkini uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung, semua relawan telah mendapatkan suntikan kedua per 6 November 2020.

Saat ini, vaksin sudah mulai memasuki tahap pemantauan efikasi dan monitoring sesudah 1 bulan penyuntikan untuk melihat imunogenitas dan efikasi, serta pengambilan darah setelah 3 bulan.

Bio Farma menyebut tidak ada laporan efek samping serius yang ditemukan pada semua relawan.

Adapun sampel darah para relawan telah dikirim Balitbangkes untuk diuji netralitas terhadap Covid-19.

Tim juga telah mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat laporan interim ke BPOM.

Baca juga: Kemenkes Sebut Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tak Alami Kendala yang Berarti

5. Siapa target penerima?

Sebanyak 3 juta dosis vaksin siap pakai yang dikirimkan pada tahap awal akan diberikan untuk para tenaga kesehatan.

Bio Farma menyebutkan, hal tersebut sebagaimana rekomendasi dan kajian Indonesian Tehnical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Vaksinasi untuk tahap pertama akan diberikan kepada tenaga kesehatan di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

Selanjutnya akan diperluas ke tenaga kesehatan non-komorbid di provinsi lain.

Adapun pemberian vaksin untuk tenaga kesehatan akan diberikan setelah izin penggunaan dalam keadaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dikeluarkan oleh BPOM.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi