Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Informasi yang Sebut Yogyakarta dan Solo Ditutup

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi klarifikasi
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Baru-baru ini beredar informasi di media sosial mengenai Yogyakarta dan Kota Solo, Jawa Tengah, ditutup. 

Informasi penutupan Yogyakarta dikaitkan dengan informasi yang beredar sebelumnya mengenai tempat isolasi mandiri di UGM sudah penuh.

Sementara, informasi Kota Solo ditutup dikaitkan dengan kebijakan Pemkot Surakarta menyiapkan tempat karantina bagi pemudik di Kota Solo.

Humas Pemda DI Yogyakarta menegaskan, informasi Yogyakarta ditutup tidak benar. Sementara, tidak ditemukan kebijakan Pemkot Surakarta untuk menutup Kota Solo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Ai Audy Herbalis mengedarkan informasi bahwa Solo dan Yogyakarta tutup. Status tersebut menyebut bahwa Satgas Covid019 mengimbau untuk menunda dulu perjalanan ke Yogyakarta. Sebab, Satgas kewalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM.

Berikut nukilan isi statusnya:

"*Solo n Jogja tutup*
Ijin copas info dari sebelah :
Bpk/Ibu, iki himbauan dari teman Satgas Covid-19.. UGM: Kalau ada saudara yg mau ke Jogja diingatkan utk ditunda dulu.
Untuk rekan2, bila tidak sangat penting dan mndesak, sementara ditunda dulu untuk ke jogja nggih. Saya sebagai tim satgas cov ugm saat ini sangat kuwalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM. Kami sdh buka asrama mhs (3 lantai ) untuk isolasi yg positif tanpa gejala. Saat ini sdh penuh, ini kami hrs siapkan apartemen UGM untuk cadangan. Jogja merah merata, kecuali sebagian Gunung Kidul dan Kulon Progo."

Status itu juga menyatakan tujuh pedoman bagi orang-orang yang ingin ke Solo. Pedoman ini berisi lokasi di Solo yang dijadikan tempat karantina bagi pemudik pada Desember 2020 hingga Januari 2021.

Akun Renita Purwanto juga mengedarkan informasi yang sama.

Penjelasan

Humas Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta menegaskan, informasi Yogyakarta ditutup tidak benar. Pemda DI Yogyakarta minta pesan yang juga menyebar via WhatsApp itu tidak disebarkan kembali.

"Menanggapi beredarnya pesan Whatsapp Grup yang menyatakan bahwa Jogja ditutup, bersama ini diinformasikan bahwa pesan tersebut adalah HOAX. Mohon agar tidak ikut meneruskan ataupun menyebarkan kembali informasi yang tidak benar tersebut," tulis Humas Pemda DIY di akun Instagram, Jumat (11/12/2020).

Lewat akun tersebut, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dr. Iva Ariani menegaskan jika berita yang beredar terkait asrama UGM di Baciro yang saat ini digunakan untuk shelter karantina pasien Covid-19 telah penuh sama sekali tidak benar.

Menurut data terakhir yang diterimanya, asrama Baciro memang masih menampung para pasien yang OTG, tetapi hanya terisi antara 25 hingga 30 persen dari total daya tampung.

"Itu kan sebenarnya berita sudah keluar minggu lalu, dan sudah kami klarifikasi kalau itu bukan pernyataan dari satgas UGM. Berkaitan dengan asrama UGM yang penuh, lalu UGM buka asrama lagi dan lain sebagainya, itu tidak benar,” ujar Iva.

Informasi mengenai tim Satgas penanganan Covid-19 UGM kewalahan mengatur tempat isolasi mandiri sivitas UGM dan tempat isolasi sudah penuh sudah beredar di media sosial pekan lalu. Kepada tim Cek Fakta Kompas.com, Iva membantah informasi tersebut.

Bantahannya diperkuat penjelasan dari Ketua Satgas Covid-19 UGM Rustamadji yang menyanggah bahwa tempat isolasi di UGM penuh.

Sementara itu, Pemkot Solo hingga Jumat (11/12/2020) tidak mengumumkan adanya penutupan Kota Solo. Pekan lalu, informasi bahwa lockdown pada Desember 2020 di Kota Solo pun sudah dibantah Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Ahyani.

"Tidak benar," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (5/12/2020).

Ahyani mengatakan rincian pelaksanaan pembatasan kegiatan jelang libur Natal dan Tahun Baru tengah dibahas. Rencananya, ketetapan soal itu terbit usai Pilkada 9 Desember 2020.

Untuk mengantisipasi lonjakan tambahan kasus Covid-19 saat cuti serta libur Natal dan Tahun Baru, Pemkot Surakarta memperketat penerapan protokol kesehatan.

Dikutip dari situs web Pemkot Surakarta, rapat koordinasi Satgas Covid-19 Surakarta memutuskan untuk mewajibkan pemudik pada libur Natal dan Tahun Baru menjalani karantina di Benteng Vastenburg selama 14 hari.

Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo mengatakan, nantinya Benteng Vastenburg bakal disulap menjadi rumah karantina bagi perantau yang nekat pulang saat libur panjang Natal dan Tahun Baru. Jika nekat mudik, kewajiban karantina mandiri selama 14 hari di Benteng Vastenburg harus dijalani.

"Surat rapid test maupun swab tidak akan menjamin bakal terhindar dari karantina di Benteng Vastenburg. Begitu juga alasan jagong," katanya.

Penyekatan akan dilakukan di setiap perbatasan oleh tim gabungan yang terdiri dari Linmas, Dishub dan TNI POLRI.

“Persiapan karantina sudah akan kita mulai besok Senin. Untuk tenda akan memakai dari Kopasus dan Brigif. Tanggal 15 Desember penyekatan akan kita mulai di seluruh titik masuk keluar kota Solo,” ucap Rudi.

Satgas Jogo Tonggo dan satgas pemantauan di pintu masuk akan dioptimalkan. Satgas Jogo Tonggo akan melaporkan setiap pendatang yang ada di wilayahnya masing-masing. Rudi menuturkan pemkot akan bekerja sama dengan kepala bandara, kepala stasiun, dan kepala terminal untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada libur akhir tahun 2020.

Keputusan tersebut diambil menyusul penambahan angka Covid-19 di Kota Surakarta yang terus naik.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bahwa Yogyakarta dan Kota Solo, Jawa Tengah, ditutup tidak benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi