KOMPAS.com - Di pengujung tahun 2020,pandemi virus corona Covid-19 belum terlihat ujungnya.
Bahkan melihat tren kasus di dunia, kasus penularan dan korban meninggal karena penyakit Covid-19 masih terus meningkat.
Mengutip update data di web Worldometers, Sabtu (12/12/2020), kasus infeksi corona dunia mencapai lebih dari 71 juta kasus (71.405.732).
Dari jumlah itu, kasus aktif sebanyak 20.214.709 dan korban meninggal mencapai 1.600.283 orang, sementara pasien sembuh 49.590.740 orang.
Baca juga: UPDATE: Bertambah 6.310, Kasus Covid-19 di Indonesia Lewati 600.000
Indonesia
Data terbaru dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jumat (11/12/2020) menyebutkan dalam 24 jam terakhir ada penambahan kasus baru infeksi corona sebanyak 6.310 kasus.
Sementara kasus sembuh bertambah sebanyak 4.911, dan kasus meninggal sebanyak 175.
Total atau akumulasi kasus positif Covid-19 di Indonesia pun kini telah melampaui angka 600.000 kasus, tepatnya 605.243 kasus.
Indonesia telah mendatangkan sebanyak 1,2 juta vaksin virus corona Sinovac dari China sebagai tahap awal bagian dari vaksinasi.
Perancis
Perdana Menteri Perancis Jean Castex, mengumumkan pihaknya akan memberlakukan jam malam, dimulai pukul 20.00-06.00, mengingat penularan virus corona di negara tersebut kian mengkhawatirkan.
Dikutip dari Independent, Jumat (11/12/2020), semua orang diminta untuk kembali ke rumahnya masing-masing pada pukul 20.00.
Aturan ini diterapkan mulai 15 Desember untuk semua malam, termasuk saat perayaan malam tahun baru nanti, tidak ada pengecualian.
Namun, khusus untuk Malam Natal, aturan ini dibebaskan.
Amerika Serikat
Panel Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), mendukung izin penggunaan darurat vaksin Pfizer di negaranya.
Sebelumnya, vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech ini memang disebutkan memiliki efikasi mencapai 95 persen.
Ahli Biostatistik dari University of Florida, Natalie Dean menyebut tingkat kemanjuran vaksin ini sudah melebihi harapan.
Berdasarkan informasi dalam Sciencemag, Kamis (10/12/2020), vaksin ini diizinkan untuk diberikan pada orang yang berusia di atas 16 tahun.
Sebelumnya, Inggris menjadi negara pertama yang mengaplikasikan vaksin sejenis mulai 2 Desember 2020.
Baca juga: 75 Juta Orang Harus Bayar Sendiri, Ini Rincian Harga Vaksin Corona Indonesia
Jepang
Pemerintah Jepang pada Jumat (11/12/2020) memutuskan untuk memperpanjang batasan dan aturan pada kampanye nasional Go To Travel yang sebelumnya akan berakhir pada pekan depan.
Dilasir dari Japan Times, Jumat (11/12/2020), keputusan ini diambil karena situasi pandemi di Negara Matahari Terbit itu terpantau tengah ada di fase kritis.
Terkait dengan hal itu, Ketua Subkomite Covid-19 Jepang, Shigeru Omi menyebut pihaknya benar-benar tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi seminggu ke depan.
Untuk itu, mereka mempersiapkan 3 skenario berbeda, masing-masing akan diterapkan pada kondisi di mana kasus baru menurun, kasus baru stabil, atau kasus baru justru meningkat.
Jadi, apakah pembatasan-pembatasan yang saat ini berlaku akan dihentikan, dipertahankan, atau dilonggarkan, semua itu tergantung dengan perkembangan kasus di waktu yang akan datang.
Baca juga: Kasus Harian Corona Melonjak, Jepang Berencana Batalkan Promosi Wisata
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.