Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya AS, Meksiko Juga Beri Izin Darurat Vaksin Covid-19 Pfizer

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Blue Planet Studio
Ilustrasi vaksin Pfizer 90 persen efektif berdasarkan pengamatan dari sekitar 43.000 relawan di Amerika Serikat (AS), hanya 94 orang yang terkonfirmasi Covid-19, sejak pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 atau plasebo.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Sejumlah negara mulai memerikan izin penggunaan darurat terhadap vaksin virus corona buatan Pfizer yang bekerja sama dengan BioNTech.

Selain Amerika Serikat, dilansir AP pada Sabtu (12/12/2020), negara yang baru saja memberikan izin penggunaan darurat tersebut ialah Meksiko. 

Asisten Menteri Kesehatan Meksiko, Hugo López-Gatell, mengatakan Meksiko akan menerima 250.000 dosis vaksin Pfizer.

Jumlah tersebut rencananya dipergunakan untuk vaksinasi terhadap 125.000 orang. Proses vaksinasi diharapkan bisa dimulai minggu depan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas kesehatan yang berada di garis depan, López-Gatel menambahkan, akan mendapatkan suntikan vaksin terlebih dahulu. 

Baca juga: FDA Amerika Serikat Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Corona Pfizer

Selain Meksiko, hingga saat ini tercatat sudah ada lima negara yang memberikan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer. Berikut rinciannya:

Amerika Serikat

Badan Pengawan Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan izin penggunaan darurat vaksin virus corona buatan Pfizer pada Jumat (11/12/2020) waktu setempat.

Dilansir AP, AS memprioritaskan suntikan vaksin untuk tenaga kesehatan dan lansia di panti jompo.

Otorisasi penggunan darurat ini berarti vaksin mendapatkan otoritas khusus dari FDA untuk dipakai selama keadaan darurat. Untuk mendapatkan persetujuan penuh, vaksin harus mengantongi lisensi secara terpisah dari FDA.

"Otorisasi FDA untuk penggunaan darurat vaksin Covid-19 pertama merupakan tonggak penting dalam memerangi pandemi dahsyat ini yang telah memengaruhi begitu banyak keluarga di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," kata Komisaris FDA Dr. Stephen Hahn dikutip dari CNN, Sabtu (12/12/2020).

Baca juga: 4 Negara yang Sudah Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Pfizer

Inggris

Inggris adalah negara pertama yang mengizinkan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNtech.

Bahkan, diberitakan AP, negara tersebut telah memulai program vaksinasi dengan vaksin virus corona Pfizer pada Selasa (8/12/2020).

Akan tetapi, pada Kamis (10/12/2020), Regulator Medis Inggris memperingatkan orang-orang dengan riwayat alergi yang serius dilarang menggunakan vaksin dari Pfizer-BioNTech.

Peringatan itu muncul setelah dua orang penerima vaksin di Inggris mengalami alergi parah. Peringatan itu dikeluarkan untuk kehati-hatian.

Profesor Stephen Powis, Direktur Medis Layanan Kesehatan Nasional Inggris, menyebut saat ini mereka yang mengalami alergi telah pulih kembali.

Baca juga: Saat Enam Peserta Uji Coba Vaksin Covid-19 Pfizer Meninggal Dunia...

Bahrain

Bahrain telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Pfizer pada 4 Desember. Mereka menjadi negara kedua yang menyetujui vaksin ini.

“Bahrain telah menyetujui vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 yang akan digunakan untuk kelompok berisiko tinggi,” kata National Health Regulatory Authority (NHRA) Bahrain dikutip dari Al Jazeera.

Bahrain tidak mengatakan berapa banyak vaksin yang telah dibeli atau kapan vaksinasi dimulai.

Tantangan terbesar bagi Bahrain yakni keharusan vaksin yang harus disimpan di suhu minus 70 derajat celsius.

Bahrain merupakan negara Timur Tengah yang memiliki suhu musim panas sekitar 40 derajat celsius.

Baca juga: Menilik Perbandingan Vaksin Corona Pfizer dengan Sinovac, Apa Saja?

Kanada

Pada Rabu (9/12/2020), Regulator Kesehatan Kanada menyetujui penggunaan darurat vaksin dari Pfizer-BioNTech.

Kepala penasihat vaksin, Dr. Supriya Sharma, menyebut ini sebagai peristiwa yang sangat penting.

Kanada telah menerima 249.000 dosis vaksin Pfizer pada bulan ini. Pejabat Kanada berharap bisa mulai menggunakannya minggu depan, setelah dikirim Belgia pada hari Jumat (11/12/2020).

Secara total, Kanada telah memesan 20 juta dosis vaksin untuk memvaksinasi 10 juta orang. Rencananya Kanada akan membeli 56 juta lebih dosis vaksin.

Baca juga: Ahli Beri Peringatan Alergi untuk Vaksin Covid-19 Pfizer, Mengapa?

Arab Saudi

Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi (SFDA) pada Kamis (10/12/2020) menyatakan menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech.

Namun, mengutip Arab News, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Saudi Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly menegaskan, tak ada vaksin yang akan disetujui tanpa melalui evaluasi yang tepat.

Ia mengatakan, kesehatan dan keselamatan penduduk kerajaan adalah prioritas.

Sejauh ini belum ada tanggal yang dikonfirmasi untuk kedatangan vaksin Pfizer di Saudi.

Vaksin nantinya akan melalui serangakaian tes sebelum diizinkan digunakan untuk publik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi