Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 3 Rumah Sakit Swasta di Indonesia yang Buka Pendaftaran Vaksinasi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Ilustrasi vaksin.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah rumah sakit swasta di Indonesia telah mengumumkan pembukaan pendaftaran vaksinasi virus corona kepada masyarakat.

Rumah sakit di berbagai daerah menawarkan vaksinasi Covid-19 mulai awal tahun depan.

Sebagai tambahan informasi, negara lain seperti Inggris dan Amerika Serikat telah melakukan vaksinasi.

Baca juga: Selain Inggris, Berikut Negara yang Telah Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Wiku Adiasmito mengatakan hingga saat ini pemerintah belum mengumumkan pemberian vaksin melalui RS swasta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiku menegaskan semua fasilitas kesehatan perlu mengikuti kebijakan pemerintah.

"Sampai dengan saat ini pemerintah belum mengumumkan pemberian vaksin untuk masyarakat melalui RS swasta," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Kasus Terus Menanjak, Ini 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Lantas, rumah sakit di Indonesia mana saja yang telah membuka pendaftaran vaksinasi?

1. RS UII

Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (RS UII) di Bantul, Yogyakarta telah memulai pembukaan pesanan vaksin Covid-19, berasal dari vaksin yang akan tiba pada Januari-Februari 2021.

Vaksin yang diberikan akan sama dengan vaksinasi pemerintah, akan datang sebanyak 45 juta dosis.

"Merek ada tiga seperti dari pemerintah. Kita menunggu (vaksin), tapi kami memang sudah diminta order (oleh pemerintah)," ujar Direktur RS UII Widodo Wirawan, sebagaimana diberitakan Kompas.com (11/12/2020).

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

Disebutkan, vaksin yang dijual pre order akan bebeda dengan vaksin yang datang sejumlah 1,2 dosis untuk tenaga kesehatan.

Vaksin tersebut merupakan vaksin mandiri sebanyak 45 juta dosis vaksin dan akan tiba pada Januari-Februari tahun depan.

Menurut Widodo, harga vaksin berkisar antara Rp 450.000-500.000 per dosis suntikan.

Masyarakat dapat mendaftar melalui form WhatsApp sesuai yang dipasang di media sosial untuk registrasi.

Baca juga: 6 Fitur Baru WhatsApp, Bagaimana Menggunakannya?

2. RS Umum Bunda Jakarta

RS Umum Bunda Jakarta juga telah membuka pra-registrasi vaksinasi Covid-19.

Melansir akun resmi Instagramnya, pelaksanaan vaksinasi, jenis vaksin, dan harga menunggu keputusan dari pemerintah.

Pra registrasi dapat dilakukan di RS Bunda Grup yang tersebar di berbagai daerah, seperti

  • RSU Bunda Jakarta
  • RSU Bunda Margonda
  • RSU Bunda BMC Padang
  • RSIA Bunda Jakarta
  • RSIA Citra Ananda
  • BIC Vida Bekasi
  • BIC Pacific Place

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 Sinovac Belum Diketahui, Bahayakah jika Dilanjutkan?

Jika memerlukan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengubungi call center ke nomor 1-500-799.

Baca juga: Berikut 13 Penyakit yang Berhasil Diatasi dengan Vaksin, Apa Saja?

3. Primaya Hospital

Primaya Hospital juga telah membuka pra-registrasi vaksinasi Covid-19.

Melansir situs resmi Primaya Hospital, pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan di seluruh cabang rumah sakit.

Sementara untuk perusahaan, vaksinasi dapat dilakukan di lokasi yang ditentukan.

Baca juga: Saat Enam Peserta Uji Coba Vaksin Covid-19 Pfizer Meninggal Dunia...

Kendati demikian, pelaksanaan vaksin Covid-19 akan dilakukan setelah mendapat konfirmasi dari pemerintah, bahwa rumah sakit sewasta diizinkan melakukan vaksinasi.

Sementara untuk spesifikasi produk dan harga, menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah.

Adapun pendaftarannya dapat dilakukan di sini.

Baca juga: Soal Pengadaan Vaksin Covid-19 di Indonesia, Berapa Dana yang Dibutuhkan?

Head of Marketing and Corporate Communication Primaya Hospital Group Hanie Dewita menjelaskan, pihaknya berupaya untuk memfasilitasi keinginan masyarakat atas kebutuhan vaksin Covid-19.

Menurut Hanie, tidak semua yang mendaftar pada layanan pre order tersebut dapat dilayani, lantaran bergantung syarat dan ketentuan pemerintah.

"Tidak menjamin semua yang mendaftar bisa mendapat vaksin. Kami RS Swasta menunggu izin pemerintah untuk memberikan pelayanan vaksin Covid dan mengikuti seluruh regulasi pemerintah," ujarnya sebagaiamana diberitakan Tribunews.com, Sabtu (12/12/2020).

Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Tiba di Indonesia, Kemenkes: Nakes Dulu Ya!

Tidak boleh terlena

Pihaknya memastikan akan mematuhi segala kebijakan teknis yang dikeluarkan pemerintah terkait program vaksinasi Covid-19 jalur mandiri, termasuk harga dan jenis vaksin.

"Jadi jika pemerintah sudah mengizinkan untuk mendistribusikan produk, kami sudah lebih siap untuk melayani masyarakat. Semua spesifikasi produk harga dan izin kami menyesuaikan keputusan pemerinttah," imbuh dia.

Sebelumnya, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mewanti-wanti kepada pemerintah dan masyarakat untuk tidak terlena euforia terkait vaksin virus corona ini.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Akhir Tahun Ada Cuaca Ekstrem, Benarkah?

Pihaknya sejak awal mengkritisi pemerintah soal pengadaan vaksin.

"Karena studinya belum selesai, efek samping dari vaksin ini saya juga belum tahu. Problem terbesar ini," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com, Jumat (11/12/2020).

Sementara itu, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo menilai, aman tidaknya vaksin Sinovac ini tentu harus dilihat dari data uji klinis fase 3 yang saat ini sedang berlangsung dan keputusan dari BPOM.

"Jadi nanti kita tunggu BPOM saja, kan BPOM yang nanti akan menguji kelayakannya dalam hal kemanjuran dan keamanan setelah dilihat bukti ilmiahnya," kata dia.

Baca juga: Mengapa 100.000 Kasus Covid-19 di Indonesia Tak Membuat Rumit Rumah Sakit?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi