Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Indonesia, Berikut Negara yang Menggunakan Vaksin Sinovac

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pandemi virus corona memasuki babak baru, ketika beberapa negara mulai berfokus pada program vaksinasi.

Di Indonesia, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin buatan China, Sinovac telah tiba pekan lalu dan akan ada 1,8 juta vaksin susulan pada Januari mendatang.

Meski demikian, Sinovac hingga saat ini belum merilis hasil uji klinis untuk mengetahui tingkat efektivitas vaksin buatan mereka.

Baca juga: Selain Inggris, Berikut Negara yang Telah Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak hanya Indonesia, tiga negara berikut juga akan menggunakan vaksin Sinovac. Berikut daftarnya:

Brasil

Brasil telah setuju untuk mengimpor vaksin Sinovac. Sama halnya Indonesia, negara itu juga menjadi salah satu tempat uji coba klinis fase III.

Pada pertengahan November 2020, Brasil telah menerima 120.000 dosis pertama Sinovac dan menunggu persetujuan dari regulator kesehatan nasional (Anvisa).

Melansir Reuters, 19 November 2020, persetujuan Sinovac tidak akan selesai sebelum 21 Desember dan dapat memakan waktu hingga minggu pertama Januari.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 Sinovac Belum Diketahui, Bahayakah jika Dilanjutkan?

Brasil pun belum menentukan waktu distribusi. Mereka kini masih berfokus pada penilaian terkait kemanjuran dan keamanan vaksin.

Vaksin Sinovac telah dipromosikan oleh Gubernur Sao Paulo Joao Doria, sebuah langkah yang membuatnya berselisih dengan Presiden Jair Bolsonaro.

Sebab, Bolsonaro telah menyerang vaksin China karena kurang kredibilitas dan masih belum jelas apakah pemerintah federal akan memasukkannya ke dalam program inokulasi nasionalnya.

Baca juga: Menilik Perbandingan Vaksin Corona Pfizer dengan Sinovac, Apa Saja?

Turki

Kementerian Kesehatan Turki telah mengumumkan rencana penggunaan vaksin Sinovac akhir Desember 2020 di tengah lonjakan kasus infeksi dan kematian.

Turki telah menyepakati 50 juta dosis vaksin Sinovac yang saat ini sedang dalam uji coba tahap akhir, dikutip dari AP News, 3 Desember 2020.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan, otoritas penggunaan awal akan diberikan setelah laboratorium Turki mengonfirmasi bahwa vaksn itu aman.

"Jika perkembangan terus berlanjut secara positif seperti yang kami harapkan, Turki akan menjadi salah satu negara pertama di dunia yang memulai vaksinasi pada fase awal," kata Koca.

Baca juga: Saat Enam Peserta Uji Coba Vaksin Covid-19 Pfizer Meninggal Dunia...

Upaya vaksinasi akan dilakukan dalam empat tahap.

Di antara kelompok pertama adalah tenaga medis dan warga berusia di atas 65 tahun.

Berikutnya adalah pekerja esensial dan orang di atas 50 dengan setidaknya satu penyakit kronis.

Ketiga, orang yang berusia di bawah 50 tahun dengan setidaknya satu penyakit kronis, dewasa muda, dan pekerja lain akan divaksinasi. Fase keempat dan terakhir akan dilakukan untuk seluruh populasi.

Baca juga: Berikut 13 Penyakit yang Berhasil Diatasi dengan Vaksin, Apa Saja?

Chili

Chili juga disebut telah sepakat untuk mengimpor vaksin buatan China tersebut.

Sama halnya dengan Indonesia, Brasil, dan Turki, negara itu menjadi salah satu lokasi uji klinis dari vaksin Sinovac.

"Chili dapat dan harus berpartisipasi dalam studi klinis Fase III ini untuk menyetujui, mempelajari, dan mudah-mudahan memajukan pengembangan vaksin ini," Menteri Kesehatan Enrique Paris, dikutip dari Reuters, 1 Oktober 2020.

Baca juga: Soal Pengadaan Vaksin Covid-19 di Indonesia, Berapa Dana yang Dibutuhkan?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi