Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Kasus Harian Tembus 1.000, Korsel Lakukan Tes Massal di 150 Titik Kota Seoul

Baca di App
Lihat Foto
AP/AHN YOUNG-JOON
Seorang petugas medis membawa kipas angin portable untuk menyejukkan diri di tengah panasnya cuaca, saat melakukan tes Covid-19 ke para polisi di Kantor Polisi Metropolitan Seoul, Korea Selatan, pada Rabu (19/8/2020).
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Otoritas Kesehatan Korea Selatan akan mulai melakukan tes gratis virus corona di 150 tempat pengujian darurat di Ibu Kota Seoul dan daerah sekitarnya.

Tindakan ini dilakukan setelah kasus infeksi corona di negara tersebut melonjak hingga melampaui 1.000 kasus. 

Pada 13 Desember 2020, Korea Selatan melaporkan 1.030 kasus baru virus corona harian. Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi apabila melihat grafik di situs Worldometers. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan sejak awal Januari 2020 hingga sejauh ini telah melaporkan 42.766 kasus infeksi positif corona. 

Pasien yang meninggal sebanyak 580 orang dan pasien sembuh 31.814 orang. Korsel juga telah melakukan tes pada 3.374.595 warganya dari total 51.289.113 jumlah penduduk. 

Baca juga: Korea Selatan Kerahkan Militer untuk Bantu Tangani Kasus Covid-19 yang Melonjak

Tes massal di Korea Selatan

Pusat Pengendalian Penyakit menyebutkan, mulai 14 Desember 2020-3 Januari 2021 akan dilaksanakan tes di Stasiun Seoul dan Yongsan, serta daerah berisiko tinggi lainnya.

Fasilitas pengujian ini akan dibuka pada pukul 09.00-18.00 waktu setempat.

Selain itu pihak berwenang juga akan memobilisasi 810 orang, termasuk personel militer dan polisi untuk mendukung program pengujian yang agresif tersebut.

Melansir Korean Times, tes massal ini dilakukan karena tidak ada tanda-tanda virus akan mereda, dengan perhitungan infeksi harian pada Minggu (13/12/2020) mencapai 1.030 kasus. 

Laporan itu merupakan angka tertinggi sejak negara ini melaporkan kasus positif infeksi virus corona pertamanya pada Januari lalu.

Para ahli telah menyerukan perluasan tempat pengujian, dengan alasan memilah penyebar virus dari orang tanpa gejala sangat penting untuk memperlambat laju infeksi.

Baca juga: Perangi Gelombang Ketiga Covid-19, Korea Selatan Bangun RS dari Kontainer

Tes antigen cepat

Untuk kenyamanan peserta tes, pihak berwenang berencana menggunakan tes antigen cepat dan tes berbasis air liur, yang dikenal lebih aman dan mudah daripada metode PCR yang paling banyak menggunakan lendir dari dalam hidung.

Seperti diketahui, metode PCR yang dipandang sebagai tes standar yang paling akurat, membutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk mendapatkan hasilnya.

Sedangkan, hasil tes antigen cepat membutuhkan waktu 30 menit hingga dua jam.

Tapi, jika hasil tes antigen positif, maka perlu untuk melakukan tes PCR guna memastikan infeksi karena tingkat akurasi antigen relatif rendah.

Dikutip dari Reuters, (9/12/2020), mayoritas kasus baru di Korea Selatan dilaporkan terjadi di Ibukota Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi.

Baca juga: Kasus Covid-19 Menanjak, Menteri Kesehatan Korea Selatan Diganti

Gelombang ketiga corona

Korea Selatan diyakini saat ini tengah menghadapi gelombang ketiga wabah virus corona.

Sementara itu mengenai vaksinasi, Pemerintah Korea Selatan telah menandatangani kesepakatan dengan empat produsen obat global sebagai bagian dari program pengadaan vaksin Covid-19 untuk 44 juta orang.

Kementerian Kesehatan menyampaikan, pengiriman vaksin akan dimulai selambat-lambatnya pada Maret tahun depan.

Vaksinasi dapat dimulai pada paruh pertama tahun depan, tergantung pada sejumlah faktor termasuk keamanan vaksin, penyebaran kasus, dan permintaan publik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi