Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Klaim Keliru Seputar Vaksinasi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
-
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Narasi mengenai vaksinasi Covid-19 di media massa dan media sosial terus berkembang dan menjadi sorotan.

Bila pada pekan-pekan sebelumnya media disesaki informasi efektivitas dan uji coba tahap akhir vaksin Covid-19, pada pekan kedua Desember ini menyeruak informasi distribusi vaksin dan imunisasi vaksin.

Sebut saja, informasi mengenai vaksinasi suntikan Pfizer di Inggris dan permohonan izin vaksin Pfizer-BionTech di Amerika Serikat.

Fakta-fakta ini dibuntuti informasi hoaks seputar pemberian vaksin dan efek samping vaksin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, di Indonesia muncul informasi hoaks soal pendaftaran penerima vaksin Covid-19. Informasi ini beredar setelah vaksin buatan Sinovac, China, tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020.

Tim Cek Fakta Kompas.com mendapati beragam informasi hoaks yang menyebar di media sosial ini dan membedahnya satu per satu. Berikut ringkasan lima informasi hoaks yang mencuat di media sosial selama pekan ini.

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Pfizer Bisa Menyebabkan Wanita Mandul

Vaksin Covid-19 buatan Pfizer disebut dapat mengakibatkan kemandulan pada wanita. Informasi yang beredar di media sosial itu menyatakan ketika vaksin bekerja, tubuh wanita akan dilatih untuk menyerang syncytin-1 yang dapat menyebabkan kemandulan.

Sejumlah ahli dan Pfizer menyanggah klaim tersebut. Mereka menegaskan vaksin Covid-19 yang mengandalkan mRNA seperti yang dikembangkan Pfizer tidak mengandung syncytin-1.

Untuk mengetahui informasi ini, silakan membaca artikel berikut

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Pfizer Bisa Menyebabkan Wanita Mandul

 

[HOAKS] Pendaftaran Penerima Vaksin Covid-19 Sinovac

Setelah 1,2 juta dosin vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia, beredar informasi pendaftaran vaksin Covid-19 Sinovac beserta link pendataan pasien vaksinasi.

Informasi dan tautan pendataan pasien itu beredar di media sosial.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, informasi yang beredar di media sosial tentang formulir pendaftaran vaksin Covid-19 di salah satu rumah sakit tidak benar.

Informasi lengkap soal ini dapat Anda simak di artikel berikut

[HOAKS] Pendaftaran Penerima Vaksin Covid-19 Sinovac

 

[HOAKS] Klaim soal Covid-19 dari Ginekolog Italia, Dr. Roberto Petrella

Muncul lagi narasi keliru yang disampaikan ahli kesehatan. Kali ini, beredar video pernyataan dari ginekolog Italia, Dr. Roberto Petrella.

Menurutnya, tes Covid-19 tidak dapat diandalkan dan vaksinasi memperlemah sistem kekebalan tubuh. Ia juga menyatakan bahwa Covid-19 adalah sertifikat identifikasi vaksinasi dengan kecerdasan buatan yang diciptakan pada 2019 untuk mengontrol dan mengurangi populasi.

Tiga klaim itu salah. WHO menyatakan Covid-19 adalah istilah yang merujuk pada corona virus disease atau penyakit yang disebabkan virus corona.

Sementara, untuk mendeteksi virus penyebab SARS-CoV-2 atau respons imun terhadap SARS-CoV-2 dibutuhkan tes Covid-19.

Adapun, klaim bahwa vaksinasi dapat melemahkan imunitas juga terbantahkan. Ahli imunologi mengatakan selama pengujian vaksin Covid-19 tidak ada bukti bahwa vaksinasi dapat menyebabkan masalah terhadap kekebalan tubuh.

Artikel soal ini dapat Anda simak lewat tautan berikut

[HOAKS] Klaim soal Covid-19 dari Ginekolog Italia, Dr. Roberto Petrella

 

[KLARIFIKASI] Klaim 6 Peserta Uji Coba Meninggal Dunia Setelah Suntikan Vaksin Pfizer

Di media sosial tersiar narasi mengenai enam orang meninggal dunia selama uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 Pfizer.

Narasi itu muncul saat Pfizer tengah mengajukan permohonan investigasi vaksinnya kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS).

Narasi itu kehilangan konteks sehingga perlu diluruskan.

Dari dokumen FDA AS yang terbit pada 10 Desember 2020 memang benar ada enam peserta meninggal dunia selama uji coba vaksin Pfizer. Namun, tidak semua mendapat vaksin Pfizer.

Hanya dua orang memperoleh suntikan vaksin Pfizer, sedangkan empat lainnya menerima plasebo. Dua penerima vaksin yang meninggal dunia itu mengalami serangan jantung dan arteriosklerosis.

Untuk mengetahui informasi ini secara utuh silakan baca di artikel berikut

[KLARIFIKASI] Klaim 6 Peserta Uji Coba Meninggal Dunia Setelah Suntikan Vaksin Pfizer

 

[HOAKS] Penerima Pertama Vaksin Pfizer di Inggris Margaret Keenan adalah Aktor Krisis

Beredar klaim di media sosial mengenai penerima pertama vaksin Pfizer di Inggris, Margaret Keenan, adalah aktor krisis dengan nama asli Liz Scott.

Klaim itu menyertakan foto wajah aktor Liz Scott dan foto seorang perempuan terjatuh saat unjuk rasa di London.

Dari penelusuran digital, didapati bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan Margaret Keenan adalah aktor krisis bernama Liz Scott. Keenan ialah pensiunan asisten toko perhiasan.

Informasi lengkap soal ini dapat Anda simak lewat tautan berikut

[HOAKS] Penerima Pertama Vaksin Pfizer di Inggris Margaret Keenan adalah Aktor Krisis

 

*****

Ikuti terus berbagai informasi yang sudah ditelusuri tim Cek Fakta Kompas.com pada laman Hoaks atau Fakta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi