Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Warganya

Baca di App
Lihat Foto
BBC Indonesia
Ilustrasi Covid-19 di India.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Setiap orang di India akan mendapatkan vaksin Covid-19 tanpa dipungut biaya alias gratis.

Dilansir dari Times of India, 27 Oktober 2020, hal tersebut disampaikan oleh Menteri Peternakan dan UMKM India, Pratap Sarangi, di Balasore, 26 Oktober 2020.

"Perdana Menteri (Narendra Modi) telah menyatakan sejak awal bahwa vaksin akan disediakan gratis untuk seluruh negeri. Alokasi dana juga sudah disiapkan," kata Sarangi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Negara Bagian Odisha, Naba Kishore Das, mengatakan, pemerintah negara bagian Odisha telah berkomitmen untuk menyediakan vaksin bagi seluruh warganya tanpa terkecuali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kapan pun vaksin tersedia, kami akan memastikan semua orang di Odisha bisa mendapatkannya," kata Das.

Sementara itu, Indian Express, Sabtu (12/12/2020), memberitakan, Menteri Utama Kerala, Pinarayi Vijayan mengatakan, vaksin Covid-19 juga akan tersedia gratis untuk semua orang di Kerala.

“Tidak ada yang akan dikenakan biaya untuk vaksin tersebut. Ini adalah sikap yang diambil pemerintah," kata Vijayan.

Selain Kerala, negara bagian lain, seperti Tamil Nadu dan Madhya Pradesh, juga telah mengumumkan penggratisan vaksin Covid-19 untuk warganya.

Baca juga: Daftar Negara yang Gratiskan Vaksin Corona untuk Warganya, Mana Saja?

Persiapan vaksinasi India

Dilansir dari India Today, Minggu (13/12/2020), Pemerintah India tengah melakukan persiapan untuk memulai program vaksinasi massal.

Pemerintah menargetkan, setiap titik vaksinasi diharapkan bisa menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada 100 orang setiap hari.

Dalam draf SOP yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan untuk semua negara bagian dan wilayah serikat disebutkan bahwa 100 orang harus divaksinasi per hari di sebuah lokasi, dan jika sumber daya yang tersedia cukup maka hingga 200 orang dapat divaksinasi.

"Jika terdapat lebih dari 200 orang yang harus divaksinasi dalam satu sesi, maka seluruh tim yang terdiri dari 5 orang harus ditempatkan secara terpisah (satu petugas vaksin dan empat petugas vaksinasi)," demikian bunyi draf itu.

Draf SOP itu juga menyebutkan, sebuah tempat vaksinasi harus memiliki tiga ruang atau area, terdiri dari ruang tunggu, ruang vaksinasi, dan ruang observasi.

Berdasarkan rencana Kementerian Kesehatan, vaksin virus corona awalnya akan diberikan kepada tenaga kesehatan, pekerja di garda depan, dan orang-orang yang berusia di atas 50 tahun.

Di urutan berikutnya, vaksin akan diberikan kepada orang-orang berusia di bawah 50 tahun yang menderita penyakit kronis.

Setelah itu, seluruh penduduk akan diberikan vaksin Covid-19, kapan pun vaksin siap digunakan untuk umum, dan diprioritaskan lokasi berdasarkan penyebaran penyakit ini.

"Penerima manfaat akan dilacak melalui platform digital yang diberi nama Co-WIN. Semua informasi di platform ini akan diperbarui secara real time," demikian ketentuan dalam draf SOP.

Baca juga: [HOAKS] Penerima Pertama Vaksin Pfizer di Inggris Margaret Keenan adalah Aktor Krisis

Vaksin yang digunakan

Kepala penasihat program vaksin Covid-19 India, VK Paul mengatakan, India akan memberikan 600 juta dosis vaksin virus corona ke orang-orang paling rentan dalam waktu enam hingga delapan bulan ke depan.

Pemerintah telah mempersiapkan fasilitas cold storage untuk distribusi vaksin dengan suhu antara 2-8 derajat Celcius.

Paul mengatakan, persiapan ini memenuhi persyaratan untuk mendistribusikan empat kandidat vaksin yang akan digunakan India.

"Empat vaksin, yaitu Serum, Bharat, Zydus, dan Sputnik perlu rantai dingin normal. Saya melihat tidak ada masalah untuk vaksin ini," kata VK Paul.

Serum Institute of India, pembuat vaksin terbesar di dunia, sudah memproduksi dan menyimpan vaksin Covishield AstraZeneca secara massal.

Sementara itu, perusahaan bioteknologi India, Bharat Biotech dan Zydus Cadila, sedang mengembangkan kandidat vaksin mereka sendiri.

Kemudian, perusahaan farmasi India, Hetero, pada bulan lalu telah menandatangani kesepakatan dengan RDIF Rusia untuk memproduksi lebih dari 100 juta dosis vaksin Sputnik V per tahun di India.

Baca juga: Menilik Perbedaan Vaksin Subsidi dan Vaksin Mandiri, Ini Penjelasan Kemenkes

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi