KOMPAS.com - Hari ini 8 tahun lalu, tepanya, 14 Desember 2020, terjadi peristiwa yang mengejutkan dunia, yaitu penembakan massal di Sekolah Dasar Sandy Hook, Connecticut, Amerika Serikat.
Pelaku, Adam Lanza, melakukan penembakan hingga menyebabkan 20 orang siswa SD dan 6 karyawan sekolah meninggal dunia.
Peristiwa ini disebut sebagai penembakan massal paling mematikan kedua di AS, setelah peristiwa penembakan terhadap 32 siswa dan guru di Virginia Tech pada 2007.
Melansir History, Lanza yang kala itu berusia 20 tahun melakukan penembakan dari jendela kaca di samping pintu masuk depan sekolah.
Mendengar suara tembakan, kepala sekolah dan para guru berusaha mengecek peristiwa yang terjadi.
Lanza, yang membawa senapan semi otomatis yaitu dua pistol semi otomatis (AR-15), dan beberapa peluru, menembak dua anggota staf sekolah.
Ia mendatangi dua ruang kelas 1 dan menembak 1 orang guru, serta 15 siswa. Ia juga menembak 2 guru dan 5 siswa di ruangan yang lain.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kelahiran Penyanyi Legendaris Frank Sinatra
Peristiwa Sandy Hook ini berlangsung cepat karena Lanza mulai menembak jendela kaca pada 09.30 dan ia menembak mati dirinya sendiri setelah mendengar kedatangan polisi pada 09.40 waktu setempat.
Sebelum menembak siswa dan guru sekolah, ternyata Lanza diketahui telah membunuh ibunya, Nancy Lanza yang berusia 52 tahun di rumahnya sendiri.
Mengutip Britanica, korban penembakan yang rata-rata berusia enam hingga tujuh tahun memiliki bebernapa luka tembak di tubuhnya.
Setelah dilakukan penyelidikan, pada November 2013, Pengacara Negara Bagian Connecticut menyatakan, Lanza memiliki gangguan kesehatan mental yang memengaruhi caranya melakukan interaksi dengan orang lain dan menjalani kehidupan normal.
Seruan pengendalian peredaran senjata
Pasca terjadinya penembakan, muncul seruan untuk mengendalikan peredaran senjata, terutama AR-15 yang digunakan oleh Lanza dalam penembakan di Sandy Hook.
National Riffle Association menganjurkan untuk menggunakan jasa penjaga bersenjata di seluruh sekolah Amerika Serikat.
Berkat anjuran tersebut, lebih dari seperlima sekolah negeri dan swasta di AS mempekerjakan polisi atau personel keamanan bersenjata lainnya.
Pasca penembakan di Sandy Hook, muncul pula Assault Weapons Ban 2013 yang diusulkan oleh Senator Dianne Feinstein.
RUU tersebut melarang penjualan lebih dari 150 model senjata api dengan lebih dari 10 butir peluru.
Meski RUU tersebut mendapatkan dukungan publik secara luas, tetapi dikalahkan di Senat dengan 60-40 suara.
Seperti diberitakan Kompas.com, 18 Desember 2012, SD Sandy Hook ditutup dan murid-muridnya menempati sekolah yang baru.
Perabotan seperti meja, kursi, dan lemari juga ada yang dipindahkan dari sekolah lama.
Akan tetapi, perabotan yang dipindah tersebut tidak terkena imbas dari peristiwa penembakan yang dilakukan Lanza.
Sandy Hook dipindahkan ke Monroe agar para siswa dapat kembali ke kehidupan normalnya setelah mengalami trauma akibat peristiwa penembakan.
Terpilihnya Monroe sebagai lokasi untuk sekolah Sandy Hook yang baru membuat warga kota itu bangga karena bisa turut membantu siswa-siswa dari trauma tragedi pembantaian itu.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 10 Desember, Hari HAM Sedunia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.