Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: 5 Kecelakaan Transportasi Air di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Istimewa
Kapal yang ditumpangi rombongan presiden tenggelam di Labuan Bajo, Selasa (21/1/2020).
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Tahun 2020 akan segera berakhir dengan sederet peristiwa yang telah terjadi.

Meski sebagian besarnya dilalui di tengah pandemi Covid-19, banyak peristiwa lain yang terjadi pada tahun ini.

Mulai dari bencana alam hingga kecelakaan transportasi terjadi di 2020. Termasuk, kecelakaan transportasi perairan, seperti kapal dan perahu.

Berikut lima kecelakaan laut yang terjadi di sepanjang tahun ini dalam kaleidoskop 2020:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kapal Pinisi di Labuan Bajo

Sebuah kapal Pinisi yang mengangkut rombongan wartawan dan staf Biro Pers Istana Kepresidenan tenggelam di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Tmur.

Wartawan dan staf Biro Pers tersebut tengah bertugas meliput kunjungan kerja Presiden Joko Widodo. 

Kapal milik Hotel Plataran ini terbalik dan tengelam pada siang hari di tanggal 21 Januari 2020, setelah dihantam ombak besar.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, sejumlah penumpang dikabarkan mengalami luka ringan. Selain itu, barang-barang kerja yang dibawa oleh penumpang mulai dari laptop, kamera, ponsel, dan dompet, banyak yang tenggelam dan tak terselamatkan.

Baca juga: Kronologi Karamnya Kapal Pinisi yang Ditumpangi Wartawan Istana di Labuan Bajo

2. KM Selgabadan Kamar Jaya di Laut Aru

Kecelakaan transportasi air selanjutnya menimpa Kapal Motor (KM) Selgebadan Kamar Jaya yang tenggelam di perairan Pulau Trangan, Kepulauan Aru, Maluku, pada 22 Mei 2020.

Sebelum tenggelam, kapal yang mengangkut 19 penumpang yang kesemuanya merupakan pemudik ini diduga ditiup angin kencang dan dihantam gelombang tinggi.

Para penumpang kapal berangkat dari daerah Dobo dan hendak menuju kampung halaman di Desa Batugoyang, Kepulauan Aru.

Dalam kecelakaan itu, 10 orang berhasil selamat dengan berenang menuju pantai, 6 lainnya tewas, dan 3 lainnya sempat dinyatakan hilang.

Baca juga: Kapal Tenggelam di Laut Aru, 10 Penumpang Selamat, 6 Tewas, 3 Hilang

3. Kapal nelayan di Padang

Kecelakaan transportasi laut juga terjadi di Kota Padang, tepatnya di wilayah perairan Pulau Pisang Gadang. Sebuah kapal nelayan yang berisikan 13 orang pemancing dan kru kapal, tenggelam pada 21 Juni 2020 malam.

Di antara semua penumpang, 10 di antaranya selamat dan ditemukan mengapung di sekitar lokasi kejadian.

Sementara, 3 yang lain dinyatakan hilang dan menjadi target pencarian Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan kota Padang.

Disebutkan, kondisi cuaca saat malam kejadian memang tengah buruk, di lautan terjadi badai dan gelombang yang tinggi. Kondisi itu diduga menyebabkan kapal nelayan ini tenggelam.

Baca juga: Sedang Mancing Mania, Satu Kapal Karam, Diduga akibat Diterjang Badai 

4. Dua kapal di Laut Nias

KM Harapan Ku dan KM Camar Laut tenggelam di Perairan Nias, Sumatera Utara, pada 22 Juni 2020, diduga akibat dihantam gelombang tinggi dan mati mesin.

Masing-masing kapal membawa 8 dan 6 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Dari kecelakaan tersebut, 13 orang ABK dinyatakan hilang dan ada 1 ABK yang ditemukan selamat. Data ini berdasarkan hasil pencarian tim gabungan pada 24 Juni 2020.

Berdasarkan laporan awal yang diterima Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Nias, hanya ada 1 kapal yang belum kembali ke dermaga, namun ternyata ada 2 unit kapal lagi yang belum kembali dan diketahui tenggelam.

Semula, kedua kapal tersebut berencana untuk melaut di perairan sekitar Pulau Simuk, Kepulauan Batu, Kabupaten Nias.

Baca juga: 2 Kapal Tenggelam di Laut Nias, 13 ABK Hilang

5. KM Kasih 25 di Perairan Rote Ndao

Kelima adalah tenggelamnya KM Kasih 25 yang tengah melakukan perjalanan dari Kupang menuju Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, pada 5 Juli 2020.

Kapal yang mengangkut 12 ABK dan 17 penumpang itu tenggelam saat baru menempuh setengah perjalanan di perairan Selat Pukuafu.

Ombak besar pada siang hari sekitar pukul 14.00 WITA yang disebut menjadi penyebab tenggelamnya kapal ini.

Diketahui terdapat 19 orang yang berhasil ditemukan selamat, 3 orang tewas, dan 7 orang hilang.

Di antara korban tersebut ada satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan 4 anaknya. Suami berhasil selamat, dua orang anaknya ditemukan tewas, dua anak yang lain yang merupakan anak kembar dan sang istri dinyatakan hilang.

Baca juga: Kisah Pilu Maula, Istri dan Anak Kembarnya Hilang, 2 Anak Lainnya Tewas Saat Insiden Kapal Tenggelam

(Sumber: Kompas.com | Penulis: Ihsanuddin, Rahmat Rahman Patti, Perdana Putra, Hendrik Yanto Halawa/Editor: Bayu Galih, Sandro Gatra, Aprillia Ika, Abba Gabrillin, Phytag Kurniati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi