Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global: Panel Ahli AS Rekomendasikan Izin Darurat Vaksin Moderna

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi virus corona atau Covid-19
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang melanda berbagai negara di dunia belum berakhir. Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus dilaporkan.

Berdasarkan data Worldometers, Jumat (18/12/2020) pukul 05.30 WIB, Covid-19 telah menginfeksi sebanyak 75.200.737 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 52.786.702 orang telah dinyatakan sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 ini.

Sementara itu, virus corona jenis baru ini telah menewaskan 1.666.598 orang di seluruh dunia.

Baca juga: WHO Kirim Tim Peneliti ke Wuhan untuk Selidiki Asal Mula Virus Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut lima negara yang melaporkan kasus infeksi terbanyak secara global sebagai berikut:

1. Amerika Serikat

2. India

3. Brasil

4. Rusia

5. Perancis

Baca juga: 643.508 Kasus Covid-19 di Indonesia, Tingginya Kasus Aktif dan Antisipasi Penularan Saat Libur Panjang

Panel ahli FDA dukung vaksin Moderna

Panel penasihat luar untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mendukung penggunaan darurat vaksin virus corona yang dikembangkan Moderna pada Kamis (17/12/2020).

Melansir CNA, Jumat (18/12/2020), disebutkan bahwa manfaat vaksin ini berisiko lebih besar pada orang berusia 18 tahun ke atas, satu minggu setelah dukungan vaksin serupa dari Pfizer dan BioNTech, yang mengarah pada otorisasi penggunaan darurat FDA.

FDA diharapkan dapat memberikan izin penggunaan darurat maksimal pada Jumat malam.

Izin ini memberikan secercah harapan lain bagi negara yang telah kehilangan lebih dari 300.000 nyawa karena infeksi Covid-19.

Baca juga: Amerika Serikat Mulai Vaksinasi Covid-19 pada Senin, 14 Desember 2020

Moderna

Vaksin Moderna akan mulai didistribusikan segera, setelah FDA memberikan lampu hijau.

Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar mengatakan, sebanyak 5,9 juta dosis telah dialokasikan untuk gubernur negara bagian dan dikirimkan ke seluruh negeri.

Vaksin memang bukan obat mujarab, karena akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diluncurkan ke negara di mana virus telah merajalela.

Tak seperti vaksin Pfizer dengan tantangan kompleks distribusinya yang harus dikirim dan disimpan pada suhu minus 70 derajat celcius, vaksin Moderna tidak memerlukan freezer ultra-dingin khusus atau es kering dalam jumlah besar.

Hal tersebut lebih mudah untuk memasok di pedesaan dan daerah terpencil.

Pejabat AS telah mengatakan, pihaknya berharap untuk mempunyai 40 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna pada akhir tahun. Jumlah vaksin tersebut cukup untuk menginokulasi 20 juta orang.

Kedua vaksin diklaim mempunyai keefektifan sebesar 95 peren dalam mencegah penyakit, tanpa masalah keamanan serius.

Baca juga: AS Beli Lagi 100 Juta Dosis Vaksin Moderna, Total Jadi 200 Juta

Gelombang pertama dosis diperuntukkan bagi petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19 dan panti jompo.

Dokumen yang disiapkan ilmuwan FDA mengatakan rejimen dua dosis vaksin Moderna sangat efektif dalam mencegah Covid-19 dan tidak menimbulkan masalah keamanan khusus.

Vaksin Moderna ini berdasarkan teknologi baru RNA pembawa pesan sintetis (mRNA), yang diberikan dalam dua suntikan dengan jarak sekitar 28 hari.

Sementara itu, suntikan Pfizer-BioNTech juga menggunakan mRNA virus yang dilemahkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi