Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Kerja Vaksin?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Delook Creative
Ilustrasi vaksin, vaksin corona, vaksin covid-19, vaksin virus corona sin corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Satu per satu negara kini telah mendapatkan vaksin Covid-19 dan merencanakan upaya vaksinasi demi menanggulangi virus corona.

Beberapa negara bahkan telah memulai upaya vaksinasi seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Bagaimana cara vaksin bekerja?

Dikutip dari laman resmi WHO, vaksin mengandung bagian lemah atau tidak aktif dari organisme tertentu (antigen) yang memicu respons imun di dalam tubuh.

Antigen merupakan subbagian patogen yang menyebabkan pembentukan antibodi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antibodi yang diproduksi sebagai respons terhadap antigen patogen merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.

Ketika tubuh manusia terpapar antigen untuk pertama kalinya, sistem imun membutuhkan waktu untuk merespons dan memproduksi antibodi khusus untuk antigen tersebut.

Begitu antibodi antigen spesifik diproduksi, mereka bekerja dengan sistem kekebalan lainnya untuk menghancurkan patogen dan menghentikan penyakit.

Jika tubuh terpapar ke patogen yang sama lebih dari sekali, respons antibodi jauh lebih cepat dan lebih efektif daripada yang pertama kali.

Baca juga: Gratiskan Vaksin Covid-19, Ini PR Pemerintah Agar Vaksinasi Berjalan Baik

Bagian lemah atau tidak aktif dari organisme dalam vaksin tersebut tidak akan menyebabkan penyakit pada orang yang menerima vaksin.

Untuk vaksin yang lebih baru, berisi cetak biru atau blueprint untuk memproduksi antigen daripada antigen itu sendiri.

Beberapa vaksin memerlukan banyak dosis yang diberikan beberapa minggu atau bulan.

Terkadang, hal ini diperlukan untuk memungkinkan produksi antibodi yang berumur panjang dan perkembangan sel memori.

Dengan cara itu, tubuh dilatih untuk melawan organisme penyebab penyakit tertentu dan membangun memori patogen, sehingga dapat dengan cepat melawannya jika terpapar di masa mendatang.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 13 Penyakit yang Berhasil Diatasi dengan Vaksin

Herd Immunity

Ketika seseorang divaksin, ia sangat mungkin terlindungi dari penyakit yang ditargetkan. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin.

Orang dengan kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan mereka (seperti kanker atau HIV) atau memiliki alergi parah terhadap beberapa komponen vaksin mungkin tidak dapat divaksin dengan vaksin tertentu.

Orang-orang ini masih bisa dilindungi jika mereka tinggal di antara orang lain yang telah divaksin.

Pasalnya, saat banyak orang divaksin dalam satu komunitas atau kawanan, patogen sulit menyebar karena kebanyakan orang yang ditemuinya telah kebal.

Artinya, semakin banyak orang lain divaksin, semakin kecil kemungkinan orang yang tidak dapat menerima vaksin untuk terpapar satu virus, seperti Covid-19.

Ini biasa disebut dengan kekabalan kawanan atau herd immunity.

Sepanjang sejarah, manusia telah berhasil mengembangkan vaksin untuk sejumlah penyakit yang mengancam jiwa, termasuk meningitis, tetanus, campak, dan virus polio liar.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Ini 6 Kelompok yang Jadi Prioritas Vaksinasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi