Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Silas Papare, Pahlawan Nasional Asal Papua

Baca di App
Lihat Foto
grid.id
Silas Papare, Pahlawan Nasional Atas Usahanya Bawa Bumi Cendrawasih Kembali ke Pelukan Ibu Pertiwi
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Hari ini 102 tahun yang lalu, tepatnya pada 18 Desember 1918, pahlawan nasional asal Papua bernama Silas Papare lahir di Serui.

Silas Papare merupakan pahlawan nasional yang berlatar belakang seorang mantri kesehatan, dengan bekal pendidikan dan pengalaman politik terbatas.

Dengan bimbingan eks Digulis Harjono dan Suprapto, Silas Papare membentuk Komite Indonesia Merdeka (KIM) untuk menghimpun kekuatan.

Ia juga mengatur gerak langkah perjuangan yang bertujuan membela serta mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan sedikit pengalaman militernya, ia diminta oleh NICA untuk melatih pemuda-pemuda Irian guna membentuk Batalyon Papua.

Pelatihan militer ini berlangsung di Kota Nica, pinggiran Hollandia, tempat dari pusat pendidikan kilat (enam bulan) yang dijalankan Belanda guna mendidik putra-putra Irian dalam berbagai keahlian, mulai dari kursus mantri kesehatan, pertanian, hingga ke sekolah pamongpraja.

Baca juga: Patung Pahlawan Nasional Depati Amir Setinggi 12 Meter Dikerjakan Seniman Bali 

Harian Kompas, 15 Juli 1995, mencatat, Silas bersama tokoh nasionalis muda lainnya membentuk Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) pada November 1946. Ia menjabat sebagai ketua.

Dalam perkembangannya kemudian, para kader nasionalis sering mengadakan berbagai rapat gelap, dan merencanakan berbagai aksi perlawanan.

Karena keterbatasan yang ada, semua aksi perlawanan mereka dengan mudah dipatahkan Belanda.

Akibatnya, sebagian tokoh pimpinan mereka ditangkap dan dipenjarakan, sedangkan sebagian siswa yang terlibat dipulangkan ke daerah mereka masing-masing.

Silas Papare sendiri, seusai ditahan di penjara beberapa lama, memutuskan kembali ke Serui, dan bertugas di RS Serui sebagai mantri. Di RS ini, Papare berkenalan dengan Sam Ratulangie.

Meski memiliki latar belakang yang jauh berbeda, keduanya menjalin persahabatan dan kerja sama. Kesamaan cita-cita kemerdekaan diyakini mampu mengikat kedua tokoh ini.

Baca juga: Tokoh Agama Papua Temui Moeldoko Suarakan Perdamaian Abadi 

Pada akhir September 1949, ia berangkat ke Jawa sebagai wakil rakyat Irian dalam perundingan-perundingan resmi RI-Belanda.

Dia kemudian terpilih memperkuat delegasi RI dalam rangkaian perundingan di Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Desember 1949.

KMB memang menghasilkan pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia, tetapi gagal mencapai kesepakatan mengenai status Irian.

Upaya untuk mengembalikan Irian terus dilakukan sejak 1950 hingga 1962 melalui jalur-jalur diplomatik ataupun militer.

Baca juga: Kisah di Balik Pahlawan Masa Kini...

Baru sesudah perundingan yang menghasilkan kesepakatan New York 15 Agustus 1962, Belanda setuju menyerahkan Irian kepada pemerintahan sementara PBB (UNTEA) tanggal 1 Oktober 1962, untuk kemudian dikembalikan ke dalam negara kesatuan RI tanggal 1 Mei 1963.

Silas Papare sempat menikmati hasil perjuangannya, menyaksikan kembalinya Irian Barat ke dalam negara kesatuan RI. Tokoh pejuang asal Serui itu meninggal dunia tanggal 7 Maret 1978.

Ia memperoleh gelar pahlawan nasional pada 14 September 1993. Nama Silas Papare pun diabadikan sebagai nama Landasan Udara (Lanud) TNI AU di Papua.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi