Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Belum Berakhir, Bagaimana Perekonomian Indonesia pada 2021?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/David Carillet
Ilustrasi perekonomian Indonesia.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Pandemi virus corona yang berlangsung sepanjang tahun 2020 ini tak hanya berdampak pada sektor kesehatan.

Dampak pandemi juga terjadi pada sektor ekonomi dunia dan banyak negara, termasuk Indonesia.

Indonesia resmi mengalami resesi setelah pertumbuhan minus pada dua kuartal secara berturut-turut.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III-2020.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Agustus 2020, jumlah pengangguran di Indonesia menunjukkan peningkatan sebanyak 2,67 juta orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Penelitian soal Awal Mula Virus Corona di Berbagai Negara

Bagaimana prediksi perekonomian Indonesia pada 2021?

Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Didik J. Rachbini mengatakan, seluruh kegiatan ekonomi pada tingkat global dan nasional mengalami kontraksi tak terhindarkan sepanjang 2020.

Penyebabnya adalah imbas dari pandemi Covid-19.

Didik mengatakan, pada tahun 2021, ia ragu perekonomian Indonesia akan tumbuh 4-5 persen seperti perkiraan pemerintah.

“Kondisi Covid yang masih tinggi saya ragu bisa tumbuh 4-5 persen. Prediksi saya sekitar 3 persen,” ujar Didik saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020).

Baca juga: Kaleidoskop 2020: 5 Kecelakaan Transportasi Air di Indonesia

Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai, perekonomian Indonesia tahun depan juga ditentukan oleh ditemukan atau tidaknya vaksin Covid-19.  

“Mulai dari ketersedian vaksin, biaya, hingga probabilitas efektivitas vaksin akan sangat memengaruhi perekonomian tahun depan,” ujar Nailul, saat dihubungi secara terpisah, Kamis (17/12/2020).

Ia berharap, tahun depan Indonesia sudah dapat memulai program vaksinasi gratis, merata, dan sesuai waktu.

Selain itu, vaksin yang dipakai juga diharapkan terbukti efektivitasnya.

Jika program vaksinasi gagal, maka juga akan berimbas pada perekonomian.

“Saya rasa tahun depan karena program vaksin belum terlalu berjalan efektif maka pertumbuhan ekonomi akan berada di level 1.3 persen hingga 2.41 persen,” ujar Nailul.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Kala Dunia Diuji oleh Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi