KOMPAS.com - Pada 21 Desember 2020, akan terjadi fenomena langka antariksa yaitu Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan, saat Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus, kedua planet tampak paling berdekatan di langit.
Fenomena ini merupakan fenomena langka setiap 19,6 tahun sekali.
Apakah kita bisa melihat langsung Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus ini?
Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lapan, Emmanuel Sungging, mengatakan, siapa saja dapat menyaksikan dengan tanpa bantuan alat optik apa pun.
"Bisa dilihat langsung, kelihatan paling cemerlang saat itu," ujar Emmanuel saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).
Baca juga: Konjungsi Superior 20 Desember, Ketampakan Merkurius Beralih dari Fajar ke Senja
Jarak asli Jupiter dengan Saturnus sebenarnya sangat jauh, lebih dari empat kali jarak Bumi dan Matahari.
Akan tetapi, dari mata pengamatan di Bumi apalagi dengan mata telanjang, keduanya akan tampak seperti satu titik terang di langit.
Puncak fenomena ini sebenarnya terjadi pada 22 Desember 2020 pukul 01.18 WIB.
Akan tetapi, karena kedua planet raksasa ini sama-sama di bawah ufuk (saat langit berwarna merah), maka fenomena ini dapat disaksikan pada malam sebelumnya yakni pada 21 Desember 2020 pukul 18.30 WIB.
Masa puncak merupakan kondisi ketika dua planet ini berdekatan dan membentuk satu titik terang.
Bagaimana cara melihat Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus?
Sungging menjelaskan, untuk mengamati fenomena ini, lihatlah ke arah barat daya sesaat setelah Matahari terbenam.
Saat itu, Jupiter tampak lebih terang daripada bintang mana pun di langit. Sementara, Saturnus sedikit lebih redup, tetapi memiliki cahayä keemasan yang dapat dikenali.
Planet-planet akan mempertahankan kecerahan yang konsisten, bukan berkelap-kelip seperti bintang.
Sungging menyebutkan, waktu untuk menyaksikan Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus ini cukup lama.
"Untuk periode puncak/dua planet terlihat satu titik terang, hanya berlangsung semalam, sekitar pukul 20.00 WIB terbenam. Besoknya sudah kepisah lagi," ujar Emmanuel Sungging.
Saat konjungsi, Jupiter dan Saturnus akan berjarak 0,1 derajat atau hanya 1/5 dari diameter bulan purnama jika dilihat dari Bumi.
Baca juga: Fenomena Langka pada 21 Desember, Konjungsi Agung Jupiter dan Saturnus
Istimewa
Sungging mengatakan, kedekatan dua planet pada 2020 ini termasuk istimewa.
Sebab, peristiwa ini menjadi Konjungsi Jupiter-Saturnus terdekat sejak 1623, 13 tahun setelah Galileo membuat teleskop pertama.
"Kedekatan ini membuat Jupiter dan Saturnus akan tampak seperti planet kembar," lanjut dia.
Berdasarkan catatan antariksa Lapan, Konjungsi Agung ini terakhir tejadi pada 20 Mei 2000 dan akan terjadi kembali pada 21 Desember 2020.
Selanjutnya, fenomena ini akan terjadi pada 5 November 2040, 10 April 2060, dan 15 Maret 2080.
Baca juga: Catat, Ini Daftar Fenomena Astronomi 16-22 Desember 2020
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.