Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Klaim Foto Orang yang Alami Bell's Palsy Setelah Suntik Vaksin Corona

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi klarifikasi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Di media sosial, sejumlah akun membagikan tautan artikel dengan foto yang diklaim empat orang yang alami Bell's Palsy setelah disuntik vaksin virus corona beredar di media sosial pada Jumat, (11/12/2020).

Informasi ini dibagikan oleh beberapa pengguna Facebook.

Setelah ditelusuri, ada yang tidak tepat dari penggunaan foto tersebut. Informasi bahwa ada empat orang diduga mengalami Bell's Palsy benar, tetapi foto yang digunakan bukan foto mereka yang mengalami kondisi itu karena vaksin virus corona.

Klaim foto itu keliru. Foto memang menggambarkan kondisi seseorang dengan Bell's Palsy, tetapi orang dalam foto itu bukan penerima vaksin Covid-19 yang mengalami itu.

Narasi yang beredar

Seorang pengguna Facebook bernama Kang Cendol membagikan tautan artikel di sebuah grup yang menginforkasikan empat sukarelawan uji coba yang menerima vaksin Covid-19 Pfizer mengalami kelumpuhan wajah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto yang menyertai informasi itu adalah foto tiga orang yang diklaim mengalami Bell's Palsy setelah disuntik vaksin Covid-19.

"4 Orang Alami Kelumpuhan Wajah Setelah Disuntik Vaksin Corona," tulis akun Kang Cendol dalam unggahannya.

Pengguna Facebook Syukri Abidarin juga menanyakan kebenaran informasi tersebut dengan membagikan tautan dengan informasi sama.

Benarkah foto orang dalam artikel yang dibagikan itu merupakan penerima vaksin yang mengalami Bell's Palsy?

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, foto tiga dari empat orang yang digunakan dalam tautan, dan disebut sebagai penerima vaksin yang alami Bell's Palsy adalah tidak benar.

Saat ditelusuri menggunakan tools Google Reverse Image dan Yandex, muncul foto yang sama dari laman situs NccMed yang diunggah sejak enam bulan lalu.

Foto itu merupakan foto yang digunakan untuk artikel yang menjelaskan soal Bell's Palsy. 

Tiga orang tersebut merupakan penderita Bell's Palsy sejak lama, dan bukan disebabkan karena tindakan vaksinasi.

Sementara, dugaan ada empat peserta uji coba vaksin Pfizer di AS yang mengalami Bell's Palsy memang tengah didalami.

Seperti diberitakan Kompas.com, 12 Desember 2020, FDA AS berpandangan, data uji coba menunjukkan ada ketidakseimbangan numerik dalam kasus Bell’s palsy ini untuk disebut sebagai efek karena vaksin.

Petugas Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Dr. Sara Oliver mengatakan, tak ada hubungan sebab akibat yang diketahui atau diharapkan antara vaksin Pfizer dan Bell’s palsy. 

Apa itu Bell's Palsy?

Mengutip Kompas.com, 13 Desember 2020, Bell's Palsy merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot wajah.

Kelumpuhan ini terjadi ketika saraf yang mengontrol otot wajah Anda meradang, bengkak, atau tertekan.

Akibatnya, kondisi tersebut menyebabkan satu sis wajah terkulai atau menjadi kaku.

Orang dengan Bell's Palsy mungkin mengalami kesulitan tersenyum atau menutup mata pada sisi yang terkena.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang-orang antara usia 16-60 tahun.

Pada beberapa kasus, Bell's Palsy bersifat sementara dan gejalanya dapat hilang setelah beberapa minggu.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang beredar dan digunakan pada tautan yang dibagikan di media sosial tidak benar merupakan orang-orang yang mengalami Bell's Palsy setelah disuntik vaksin Covid-19. Foto itu adalah foto yang menggambarkan secara umum kondisi mereka yang mengalami Bell's Palsy, tetapi bukan penerima vaksin virus corona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi