Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Akibat Overdosis di Amerika Serikat Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi obat
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Jumlah orang meninggal akibat overdosis obat di Amerika Serikat selama pandemi virus corona mengalami peningkatan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan lebih dari 81.000 kematian karena overdosis obat terjadi di AS dalam 12 bulan terakhir.

Kematian akibat overdosis memang telah meningkat pada bulan-bulan sebelum pandemi virus corona.

Namun, jumlah kematian akibat overdosis selama pandemi virus corona meningkat secara cepat.

"Gangguan terhadap kehidupan sehari-hari akibat pandemi telah berdampak parah orang dengan gangguan penyalahgunaan napza," kata Direktur CDC AS, Robert Redfield, dikutip dari laman resmi CDC.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Overdosis Kafein: Penyebab, Gejala, dan Risiko Kematian

Jenis obat

CDC mengungkapkan opioid sintetis, terutama fentanil yang diproduksi secara ilegal, menjadi pendorong utama peningkatan kematian akibat overdosis. Kematian akibat obat ini meningkat sebesar 38,4 persen dari periode sebelumnya.

Sebanyak 37 dari 38 yurisdiksi AS dengan data opioid sintesis yang tersedia, melaporkan peningkatan kematian akibat overdosis. Bahkan, 18 di antaranya meningkat 50 persen.

Adapun, 10 negara bagian barat melaporkan lebih dari 98 persen peningkatan kematian akibat opioid sintetis.

Kematian overdosis yang melibatkan kokain, naik sebesar 26,5 persen. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kematian kemungkinan besar terkait dengan penggunaan secara bersamaan atau kontaminasi kokain dengan fentanil atau heroin yang diproduksi secara ilegal.

Sedangkan, kematian akibat overdosis yang melibatkan psikostimulan, seperti metamfetamin meningkat sebesar 34,8 persen.

Baca juga: Para Pemimpin Negara yang Sudah dan Bakal Disuntik Vaksin Covid-19

Rekomendasi CDC

Laporan kematian akibat overdosis ini membuat CDC membuat sejumlah rekomendasi. Di antaranya:

  1. Memperluas distribusi dan penggunaan nalokson dan pendidikan pencegahan overdosis.
  2. Memperluas kesadaran mengenai dan akses terhadap ketersediaan pengobatan untuk gangguan penyalahgunaan napza.
  3. Melakukan intervensi lebih awal dengan individu yang berisiko tinggi mengalami overdosis.
  4. Memperbaiki deteksi wabah overdosis untuk memfasilitasi respons yang lebih efektif.

Baca juga: CDC Keluarkan Pedoman tentang Vaksinasi Covid-19 Setelah Reaksi Alergi, Apa Isinya?

CDC pun berkomitmen mencegah opioid dan penyalahgunaan obat lain, overdosis, dan kematian melalui lima strategi utama, yaitu:

a. Menggunakan data untuk memantau tren yang muncul dan aktivitas pencegahan langsung.

b. Memperkuat kapasitas negara bagian, lokal, dan suku untuk menanggapi epidemi.

c. Bekerja sama dengan penyedia dan sistem kesehatan untuk mengurangi paparan opioid yang tidak aman dan mengobati kecanduan.

d. Berkoordinasi dengan otoritas keselamatan publik dan mitra berbasis komunitas untuk segera mengidentifikasi ancaman overdosis, menghubungkan orang ke pengobatan yang efektif, dan mengurangi bahaya yang terkait dengan opioid terlarang.

e. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko opioid.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi