Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Terinfeksi Virus Corona, Apakah Masih Perlu Suntik Vaksin Covid-19?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Delook Creative
Ilustrasi vaksin, vaksin corona, vaksin covid-19, vaksin virus corona sin corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sejumlah negara, termasuk Indonesia, mulai membuat perencanaan vaksinasi Covid-19.

Penemuan vaksin virus corona semakin menunjukkan perkembangan. Sejumlah negara mulai menyetujui penggunaan darurat dan melakukan vaksinasi kepada mereka yang masuk kelompok rentan.

Di Indonesia, pemerintah menyatakan akan memberikan vaksin Covid-19 gratis bagi seluruh warga. Vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap ancaman paparan virus corona.

Mereka yang telah sembuh dari Covid-19 diketahui telah memiliki antibodi. Apakah tetap perlu mendapatkan suntikan vaksin Covid-19?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 3 Vaksin Covid-19 Mendapat Persetujuan Darurat, Bagaimana Vaksin Lainnya?

Perlu, karena ada potensi reinfeksi

Epidemiolog kandidat PhD dari Griffth Univeristy, Australia, Dicky Budiman mengatakan, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 dan telah sembuh masih membutuhkan suntikan vaksin.

Alasannya, karena masih ada potensi reinfeksi virus corona.

"Jadi yang pernah terinfeksi pun itu perlu divaksinasi. Karena, pertama, data riset yang saat ini kita miliki membuktikan bahwa ada potensi reinfeksi," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (20/12/2020).

Menurut dia, mereka yang pernah terinfeksi memiliki kekebalan tubuh dari Covid-19 sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami.

Semakin parah Covid-19 yang diderita seseorang, maka kemungkinan besar memiliki antibodi kekebalan tersebut.

Namun, jika pasien memiliki gejala ringan atau tidak bergejala (OTG), maka kekebalan tubuh yang dimiliki juga akan lemah.

Meski demikian, sistem kekebalan yang didapatkan pasien ini tidak berlangsung lama.

"Pasien yang terinfeksi itu pun membuktikan bahwa daya tahan ini yang timbul akibat reinfeksi tidak akan lama, sekitar 3 bulanan," ujar Dicky.

"Karena atas dasar itulah otomatis orang tersebut masih membutuhkan vaksin," lanjut dia.

Dicky mengatakan, program vaksinasi ini tidak dilihat dari faktor apakah seseorang pernah terinfeksi atau tidak.

Semua orang harus divaksinasi. Akan tetapi, yang menjadi pertimbangan bukan hanya masalah program vaksinasinya, tetapi ada program prakondisinya.

Baca juga: Sebanyak 1,6 Juta Orang di Dunia Telah Disuntik Vaksin Covid-19

Kekebalan tubuh pada pasien yang sembuh dari Covid-19

Dilansir dari Huffpost, 16 Desember 2020, seorang dokter penyakit menular di Yale Medicine, yang turut menguji vaksin Pfizer, Onyema Ogbuagu, meyakini bahwa prang yang baru terinfeksi virus corona mungkin tidak perlu segera disuntik vaksin.

Penelitian menemukan, antibodi penetral yang dihasilkan oleh infeksi alami di dalam tubuh masih bertahan. Kekebalan ini setidaknya bertahan selama beberapa bulan.

Dalam kasus reinfeksi, infeksi kedua biasanya tidak terjadi 3-4 bulan setelah infeksi pertama.

"Ini cukup pasti, meskipun Anda tidak pernah dapat mengatakan dengan yakin, bahwa dalam beberapa bulan pertama setelah terinfeksi, risiko reinfeksi sangat rendah," ujar Ogbuagu.

Akan tetapi, kekebalan alami dari Covid-19 turun setelah beberapa bulan.

Selain itu, tingkat antibodi dari virus corona umum lainnya berkurang dengan cepat, dan hal yang sama bisa terjadi pada penyakit Covid-19.

“Orang mungkin akan dapat terinfeksi kembali berdasarkan antibodi yang semakin menurun, saat ia telah terinfeksi secara alami. Kami tidak tahu kapan waktunya, seperti seberapa cepat mereka rentan terhadap infeksi ulang," ujar profesor kedokteran di Divisi Penyakit Menular dan Mikrobiologi, Imunologi di Sekolah Kedokteran Geffen di UCLA, Otto Yang.

Para peneliti menduga, kekebalan yang diberikan oleh vaksin akan lebih kuat daripada kekebalan yang diperoleh karena pernah menderita suatu penyakit, termasuk Covid-19.

Baca juga: Indonesia sudah Datangkan Vaksin Sinovac, Bagaimana dengan Malaysia?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Negara yang Gratiskan Vaksin Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi