Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita dan Wejangan dari Tri Mumpuni, Tokoh Muslim Berpengaruh Bidang Saintek di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/RENI SUSANTI
Tri Mumpuni
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Salah seorang perempuan Indonesia baru saja mendapatkan penghargaan dari dunia internasional. Namanya tercatat sebagai 1 dari 22 tokoh muslim berpengaruh di dunia.

Dia adalah Tri Mumpuni, satu-satunya orang yang mewakili Indonesia dalam 22 Most Influential Muslim 2021 in Science and Technology.

Perempuan kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964, ini selama 15 tahun terakhir berupaya menghadirkan listrik di puluhan desa terpencil di Indonesia.

Ia mengembangkan pembangkit listrik menggunakan energi mikro-hidro.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setidaknya, sudah ada 65 desa di seluruh Indonesia dan sebuah desa di Filipina yang menikmati listrik berkat pengabdian perempuan yang akrab disapa Puni itu.

Atas prestasi yang membanggakan itu, Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat secara khusus dengan mengunggah berita bahagia tersebut di akun-akun media sosialnnya.

Salah satunya melalui akun Instagram @jokowi pada Minggu (20/12/2020).

Baca juga: Jokowi Bangga Ilmuwan Tri Mumpuni dan Adi Utarini Dapat Pengakuan Dunia

Puni sudah kerap menerima penghargaan dari dunia internasional terkait pengabdiannya kepada masyarakat.

Di antaranya Climate Hero 2005 dari World Wildlife for Nature, Ashden Awards 2012, Magsaysay Awards 2012, dan ASEAN Social Impact Awards 2018.

Baca juga: Mengenal Sosok Tri Mumpuni, Pecinta Desa yang Jadi Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia

Arti penghargaan bagi Puni

Kompas.com pun berbincang dengan Puni terkait prestasinya tersebut. Bagi Puni, penghargaan bukan sebuah hadiah, melaikan peringatan.

"Penghargaan buat aku itu warning dari Allah bahwa kita harus selalu ingat kepada masyarakat yang memerlukan kita," kata Puni, Senin (21/12/2020).

Perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Chiang Mai University ini menganggap dirinya sebagai salah seorang yang beruntung.

Ia merasa hidup dengan banyak hak istimewa. Oleh karena itu, ia merasa harus berguna bagi sesama.

"Sebagai manusia yang hidup dengan penuh privillage, kita harus selalu bersyukur dan berbuat kebaikan terus-menerus sehingga generasi selanjutnya akan terinspirasi, bahwa dengan berbuat baik itu Tuhan juga selalu memberi kebaikan-kebaikan dalam hidup kita," ujar ibu dua putri ini.

Baca juga: 22 Tokoh Indonesia di Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh Dunia 2021

Berbagi akan menambah

Puni mengaku ada satu hal yang mendasari keyakinannya untuk selalu berbuat kebaikan kepada orang lain. Yakni, berbagi tidak akan mengurangi hal yang dimiliki, namun sebaliknya.

"Berbagi rejeki tambah kaya, berbagi ilmu tambah pintar, berbagi senyum tambah bahagia," kata Puni.

Ia pun memberikan wejangan untuk pihak yang ragu berbagi karena merasa masih belum tercukupi atau mumpuni.

"Semua dimulai dari diri sendiri untuk berbuat sekecil apa pun. Kebaikan itu universal, yang penting punya niat untuk berbuat baik" ujar dia.

Puni berharap yang dilakukannya selama ini, terlepas dari penghargaan yang diterima, akan memiliki penerus di masa depan.

"Semoga semakin banyak orang Indonesia menjadi bagian dari solusi bangsa ini dan menjadi bagian dari memberi yang terbaik buat bangsa kita," pungkasnya.

Baca juga: Tri Mumpuni, Tokoh Indonesia yang Masuk Daftar 22 Muslim Berpengaruh Bidang Saintek

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi