Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Harapan Hidup Wanita Lebih Tinggi Dibanding Pria, Apa Alasannya?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi pria
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Angka harapan hidup antara wanita dengan pria memiliki kesenjangan. Wanita memiliki angka harapan hidup yang lebih panjang dibandingkan pria.

Dilansir Men's Health Network, kesenjangan umur antara pria dan wanita mencapai 5 tahun. Pria mempunyai peluang meninggal lebih cepat dibandingkan wanita.

Di Swedia, pada tahun 1800, saat lahir wanita mempunyai harapan hidup 33 tahun dan pria selama 31 tahun. Saat ini, angka harapan hidup wanita mencapai 83,5 tahun dan 79,5 tahun untuk pria.

Perbedaan angka harapa hidup wanita dengan pria tersebut berkaitan dengan sejumlah faktor, mulai dari biologis hingga gaya hidup.

Berikut rincian faktor yang mempengaruhi angka harapan hidup:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kromosom

DNA atau kromosom di dalam setiap sel juga menjelaskan adanya kesenjangan harapan hidup ini.

Diberitakan BBC, wanita mempunyai dua kromosom X dan pria memiliki kromosom X dan Y. Perbedaan ini secara halus mengubah cara sel menua.

Wanita dengan dua kromosom X, menyimpan salinan ganda dari setiap gen, sedangkan pria hanya mempunyai satu kromosom X.

Sehingga, sel pada pria lebih banyak kemungkinannya akan rusak seiring waktu, menempatkannya terhadap risiko penyakit yang lebih besar.

Baca juga: Transplantasi Paru-paru Jadi Harapan Hidup Pasien Covid-19, Kenapa?

Denyut jantung dan tinggi badan

Denyut jantung wanita yang meningkat selama siklus mentruasi, menawarkan manfaat yang sama dengan olahraga ringan. Ini membuat risiko penyakit kardiosvaskular menurun.

Sementara, tinggi badan juga dikaitkan dengan kesenjangan usia antara pria dan wanita. Orang yang lebih tinggi mempunyai lebih banyak sel di tubuhnya, berarti lebih mungkin mengambangkan mutasi yang berbahaya.

Tubuh yang lebih besar juga membakar lebih banyak energi, yang dapat menambah keausan di dalam jaringan itu sendiri.

Pria cenderung lebih tinggi daripada wanita, hal ini membuatnya harus menghadapi kerusakan sel jangka panjang.

Baca juga: Studi: Partikulat Polusi Udara Turunkan 2 Tahun Harapan Hidup Manusia

Hormon

Alasan yang paling kuat terkait kesenjangan usia ini, berkaitkan dengan hormon testoteron pada pria dan estrogen pada wnaita.

Merujuk pada kehidupan di Istana Kekaisaran Dinasti Chosun di Korea, dilakukan anaslis dari catatan pada abad ke-19, termasuk 81 kasim yang testisnya telah diangkat sebelum masa pubertas.

Analisis tersebut mengungkapkan, kasim dapat hidup selama sekitar 70 tahun, dibandingkan dengan rata-rata hanya 50 tahun pada pria lainnya. Mereka juga berpeluang 130 kali lebih besar untuk hidup hingga usia 100 tahun.

"Testosteron memproduksi cairan mani, tapi meingkatkan kanker prostat. Atau mungkin mengubah fungsi kardiovaskular dengan cara meningkatkan kinerja di awal kehidupan, tapi kemudian menyebabkan hipertensi dan aterosklerosis," ujar peneliti dari University College London, David Gems.

Wanita terlepas dari beban hormon ini. Justru, hormon estrogen yang dimiliki wanita menjadi antioksidan yang dapat melawan sel beracun.

Baca juga: Di Jabar Angka Harapan Hidup Perempuan Lebih Tinggi dari Laki-laki

Kesehatan yang buruk

Melansir situs resmi WHO, pria cenderung memiliki kesehatan yang lebih buruk daripada wanita.

Studi Global Burden of Disease yang dipimpin Institute for Health Metrics and Evaluation tahun 2019 menunjukkan, selama periode 1970-2010, wanita mempunyai harapan hidup lebih lama daripada pria.

Selama kurun waktu 40 tahun tersebut, usia harapan hidup perempuan saat lahir meningkat dari 61,2 menjadi 73,3 tahun, sedangkan usia harapan hidup laki-laki meningkat dari 56,4 menjadi 67,5 tahun.

Pada 2010, secara keseluruhan wanita rata-rata hidup lebih lama dari pria hampir enam tahun.

Baca juga: Angka Harapan Hidup di Singapura Tertinggi se-ASEAN, Indonesia Nomor Berapa?

Di wilayah dengan harapan hidup terendah saat lahir, seperti Afrika sub-Sahara tengah, pria hidup rata-rata 5,3 tahun lebih sedikit daripada wanita.

Menurut tinjauan WHO wilayah Eropa tentang faktor penentu sosial kesehatan yang diketuai oleh Sir Michael Marmot, tingkat kelangsungan hidup laki-laki yang lebih rendah mencerminkan beberapa faktor, seperti:

  • Tingkat paparan pekerjaan yang lebih tinggi terhadap bahaya fisik dan kimia.
  • Perilaku yang berkaitan dengan norma laki-laki.
  • Paradigma perilaku kesehatan terhadap maskulinitas, seperti laki-laki yang cenderung tidak mengunjungi dokter saat sakit.

Kemudian, data tahun 2010 menunjukkan, sebanyak 3,14 juta pria, dibandingkan dengan 1,72 juta wanita, meninggal karena penyebab yang berkaitan dengan penggunaan alkohol secara berlebihan.

Baca juga: Pemilik Otot Kuat Mempunyai Harapan Hidup Lebih lama?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi