Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Seputar Varian Baru Virus Corona yang Menyebar di Inggris

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Ongsa S
Ilustrasi virus corona, Covid-19
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Varian baru virus corona kembali ditemukan di negara Inggris.

Strain tersebut diberi nama "VUI - 202012/01" dan saat ini masih diteliti oleh sejumlah ahli di negara tersebut. 

Melansir BBC, Selasa (15/12/2020), varian baru ini disebut-sebut bahkan bisa tumbuh dengan lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara itu.

Pemerintah Inggris bahkan mengaku kondisi di negaranya telah berada di luar kendali akibat varian baru Covid-19 tersebut. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal itu karena varian virus corona ini dinilai bisa lebih menular dibandingkan dengan stain virus corona SARS-CoV-2 lainnya. 

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular

Berikut 4 fakta seputar varian baru virus corona di Inggris:

Ditemukan di sejumlah negara

Bersama dengan Inggris, mutasi yang sama juga telah terdeteksi di Belanda, Denmark, Australia, dan Afrika Selatan, dikutip dari BBC, Minggu (20/12/2020).

Varian baru ini disebut menyebar lebih cepat dari versi aslinya, tetapi diduga tidak lebih mematikan.

Menurut Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, lebih dari 1.000 kasus yang disebabkan oleh varian baru Covid-19 telah teridentifikasi.

Kini, sebagian besar wilayah Inggris tenggara, termasuk London kini berada di bawah pembatasan baru yang lebih ketat.

Tidak berpengaruh pada vaksin

Asisten profesor di School of Publick Health di University of Nevada Brian Labus mengatakan, tak mungkin varian baru ini akan memengaruhi apakah vaksin Covid-19 dapat bekerja.

"Saat kami mengembangkan vaksin, kami tahu bahwa virus adalah target yang bergerak, sehingga sudah ada dalam desain," kata Labus, dikutip dari Healthline, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Afrika Selatan, Diduga Picu Gelombang Kedua Covid-19

"Kami belum memahami apa arti mutasi ini, apalagi jika akan memengaruhi kemanjuran vaksin. Tapi, kecil kemungkinannya," sambungnya.

Senada dengan Labus, Profesor Ravi Gupta dari University of Cambridge menyebut bahwa vaksin melatih sistem kekebalan untuk menyerang beberapa bagian vairus yang berbeda.

Meski bagian dari virus itu telah bermutasi, vaksin tetap bisa berfungsi.

Mutasi virus

Menurut Labus, virus bermutasi sepanjang waktu dan itu merupakan hal yang normal. Hanya karena mutasi, bukan berarti ada yang perlu dikhawatirkan.

"Banyak mutasi tidak berpengaruh pada virus, karena ada banyak redundansi dalam kode genetik. Beberapa berbahaya dan mempersulit penyebaran virus, dan itu akan segera hilang dari populasi," kata dia.

Baca juga: Mengenal Mutasi dan Penularan Varian Baru Virus Corona, Apa Bedanya?

"Jika strain itu menyebar lebih mudah atau menyebabkan penyakit yang lebih serius, itu akan mengkahawatirkan. Namun, mutasi yang bisa melakukan itu jarang terjadi," sambungnya.

Sejauh ini, belum ada bukti bahwa varian baru yang ditemukan lebih mematikan dari aslinya.

Penutupan perbatasan dengan Inggris

Pada hari Minggu, negara-negara Eropa termasuk Irlandia, Jerman, Perancis, Italia, Belanda, dan Belgia mengumumkan penghentian penerbangan dan perjalanan dari Inggris.

Di Belanda, penutupan itu dilakukan setelah hasil tes pada sampel yang diambil pada awal bulan ini mengungkapkan adanya varian baru virus corona dan sama seperti di Inggris.

Sementara Kementerian Transportasi Jerman mengatakan pesawat dari Inggris tidak akan diizinkan mendarat setelah tengah malam pada Minggu (20/12/2020), kecuali untuk kargo.

Baca juga: Peneliti Temukan 3 Varian Virus Corona Penyebab Covid-19, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi